15. Ojol

118 9 0
                                    

happy reading guys🤗
*cerita gaje* Sorry for typo;")

***
"Rame banget postingan gue"

"Yaiyalahh siapa dulu yang motoin" songong Vano. Mereka tengah berada ruang keluarga. Seperti biasa malam hari adalah tempat mereka berkumpul untuk sekedar menonton TV bersama.

"Dihh nggak ada hubungannya ya!!" Tasya menonyor kepala Vano.
"..postingan gue rame karena kak Gavin" semprot Tasya.

"Kalo poto lo jelek Gavin nggak akan ngelike postingan lo!" Tasya hanya memutar bola matanya enggan menyahuti sang kakak.

"Ehh ngomong-ngomong gimana?? udah sampe mana?" Kepo Vano.

"Apanya" Tasya menyerit melihat abangnya yang sepertinya semangat sekali.

"Ck! Lo sama Gavin?"

"Dihh apaan sih!!" Tasya memalingkan wajahnya enggan menatap Vano. Semburat merah terlihat jelas di pipinya.

"Ihh bener gue nanya!" Vano menarik dagu Tasya agar menatapnya. Tapi dengan cepat Tasya menghindar.

"Ck! Ditanya juga!!" Vano bangkit dari duduknya dan berjalan menaiki tangga menuju kamarnya. Sepertinya kedua matanya sudah ingin terpejam.

"Mau kemana bang?" Tanya Tasya.

"Kepo!"

"Dihh baperan lo!!"

"BODOAMAT"

Tasya mendelik kesal mendengar balasan dari abangnya itu. Dia kembali fokus pada TV karena si usil telah masuk ke kamarnya yang artinya tidak ada pengganggu lagi.

Dia menonton televisi sembari menunggu papa dan mamanya pulang. Mereka pergi ke acara pernikahan teman kantor papa. Tasya berharap mereka membawakan jajan untuknya seperti martabak atau apapun yang bisa dimakan olehnya. Karena malam-malam seperti ini enaknya ngemil yang anget-anget uwwuuu😜

Hampir satu jam Tasya menunggu tapi tak ada tanda-tanda orang tuanya pulang. Dia sudah mengantuk, bahkan sesekali matanya terpejam. Sepertinya mereka akan pulang larut malam, lebih baik Tasya segera masuk kamar dan memejamkan matanya karena besok dia harus sekolah.

***
"Pagi" ujar Tasya setelah sampai dimeja makan.

"Pagi" papa dan Vano menyahuti berbarengan.

"Pagi juga sayang" balas Mama Tasya seraya tersenyum manis melihat putrinya yang semakin hari semakin giat bangun pagi. Tidak seperti dulu, yang harus dibangunkan dengan kesabaran ekstra.

"Tadi malem pulang jam berapa?" Tanya Tasya seraya menyendokkan nasi goreng kedalam mulutnya.

"Jam dua belas" jawab papa.

"Ohh"

"Kamu hari ini berangkat sama siapa?" Tanya mama.

"Gavin lah" jawab Vano padahal yang ditanya Tasya.

"Dihh yang ditanya gue ya!" Tanda-tanda peperangan akan segera dimulai.

"Daripada nggak ada yang jawab" cetus Vano.

"Tadi mau dijawab tapi lo keburu jawab!"

"Udah-udah lanjutin makannya" daripada tidak akan selesai-selesai, akhirnya sang papa menghentikan perdebatan mereka.

***
Gavin memasuki kelas yang sepertinya sudah mulai ramai. Dia meletakkan tas di meja lalu duduk di bangkunya. Di sampingnya sudah ada Vano yang sibuk dengan ponsel. Di belakang bangkunya juga ada Kevin yang juga tengah sibuk dengan buku tugasnya. Yang belum terlihat adalah Bagas! Dimana dia??

"Halo gengs" itu dia! Gavin tetep cuek tanpa menoleh ke arah suara. Dia jadi menyesal baru saja menanyakan keberadaannya walaupun di hati sekalipun.

"Darimana aja lo?!" Tanya Vano sembari memasukkan handphone ke sakunya.

Anastasya (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang