25. Badmood

84 8 0
                                    

happy reading guys🤗
*cerita gaje* Sorry for typo;")

***
Mobil Gavin berhenti di depan gerbang rumah Tasya. Mereka baru saja pulang dari sekolah.

"Kak Gavin mau masuk dulu?"

"Di sini aja" Tasya mengangguk lalu keluar dari mobil dan berlari masuk ke rumah. Dia akan mengganti baju sebentar lalu pergi lagi bersama Gavin seperti yang Gavin katakan tadi pagi.

Saat menaiki tangga dengan kecepatan super, dia mendengar ada yang memanggilnya dari arah belakang.

"Tasya!" Tasya menoleh dan mendapati mamanya yang tengah menatapnya dengan kedua tangan di pinggang.

"Hehe mama.. udah pulang?" Tasya turun kembali, padahal sedikit lagi dia sudah sampai di atas, tinggal beberapa anak tangga saja.

"Mama pulang kapan?" Tanya Tasya basa-basi, bukannya mama dan papanya pulang besok?. Aduhh bisa kena marah nih dia, karena ketahuan lari-larian di tangga.

"Ngapain lari-lari?! Kebiasaan deh! Dari dulu seneng banget lari-larian di tangga!! kalo jatuh gimana??! Mau jadi apa kamu!!"

TUH KAN KETAUANN!!

"Hehe maaf ma.." pelan Tasya.

"Dateng-dateng nggak ngucapin salam!! Langsung nyelonong masuk aja lagi!! Lain kali ucapin salam dulu!" Omel mama Tasya LAGI.

"Iya ma.."

"Jangan iya-iya aja.."

'ck! mama gue kalo udah marah nggak bisa direm apa ya, cari-cari kesalahan gue yang lain segala lagi. Padahal cuma masalah gue lari-larian doang! Gue kan udah gede, nggak akan jatuh juga!. Kalo masalah salam, gue ngaku emang gue yang salah. Gue kan lupa' batin Tasya.

"Nggak usah ngebatin!!" Tasya tersentak. Mamanya ini cenayang ya?? Tau aja kalo Tasya lagi ngebatin.

"Siap-siap sana" Tasya yang semula menundukkan kepalanya langsung menatap mamanya.

"Ha??"

"Sana siap-siap, habis ini kita ke rumah nenek" mata Tasya terbuka lebar. Ke rumah nenek? Dia kan udah ada janji sama kak Gavin.

"Sekarang?"

"Iyalah sekarang!! Udah cepet sana?!"

"Emm-- kalo Tasya nggak ikut?"

"Kenapa emangnya Tasya?? Harus ikut lahh.. udah lama kan kita nggak kesana??" Ujar papa Tasya yang baru saja keluar dari kamarnya. Dia sudah siap tinggal menunggu mereka.

Tasya menatap sang papa lalu berucap, "Tasya udah ada janji sama temen pa.."

"Halah paling sama Gavin juga, dibatalin aja sih!!" Ucap Vano dengan seenaknya.

"Lo udah pulang?"

"Udah lah.. emang lo?? Mampir-mampir dulu" celetuk Vano seraya menuruni tangga.

"Enak aja!! Gue nggak mampir-mampir ya!" Bantah Tasya. Enak aja dibilang mampir-mampi!.

"Udah udah.. sana Tasya siap-siap!!. Tinggal kamu doang ini yang belum siap" ujar mama menengahi perdebatan mereka.

"Tapi ma.." rengek Tasya.

"Di batalin aja Tasya. Gavin nggak akan marah juga!!" Ujar Vano.

"Dia udah nunggu di depan!! Kasian lahh" Tasya masih kekeh untuk tidak ingin ikut ke rumah neneknya.

"Ya lo bilang dong kalo nggak jadi!!. Gampang kok. Emang lo nggak pengen ketemu nenek ha??" Sewot Vano.

"Ya pengen lahh" pelan Tasya.

"Makanya--"

"Tasya ikut ya!" papa Tasya memotong ucapan Vano yang bisa saja kalo tidak dipotong akan mengakibatkan keributan.

"Yaudahh deh.. Tasya bilang sama kak Gavin dulu" Tasya hendak keluar tapi dicegat oleh Vano.

"Ett nggak usah.. lo siap-siap aja!! Biar gue yang bilang sama Gavin"

"Ihh nggak mau!!" Tasya mendorong Vano yang menghalangi jalannya tapi dihentikan oleh mamanya.

"Tasya.. udah biar bang Vano aja!. Kamu siap-siap aja sana! Udah sore nihh"

Tasya mendengus pasrah, dia berjalan menaiki tangga dengan malas. Semoga saja Vano benar-benar mengatakan pada Gavin alasan Tasya membatalkan janjinya. Awas saja kalo dia mengatakan yang tidak-tidak. Tasya ulek muka dia.

***
Di perjalanan Tasya hanya diam. Dia ingin mengatakan langsung pada Gavin walaupun lewat Chat, tapi ternyata handphonenya ketinggalan di tas sekolahnya. Ini yang Tasya tidak suka dari yang namanya 'buru-buru' pasti dia akan melupakan sesuatu yang harusnya dia bawa.

"Napa lo?!" Tasya hanya diam tidak mendengarkan ucapan Vano. Bisa-bisanya benda keramatnya ketinggalan. Nanti kalo dia di sana gabut gimana dong?.

Sebenarnya bisa aja sih dia minta papanya untuk putar balik, tapi dia tidak tega dengan papanya itu. Pasti papanya capek karena baru pulang dari luar kota, belum sempat istirahat. Dan juga karena ini udah lebih dari setengah perjalanan, jadi kalo mau putar balik buang-buang waktu doang.

"Kenapa Tasya? Kok diam aja?" Ujar papa Tasya yang merasa aneh karena tidak biasanya Tasya diam seperti ini.

"Nggak papa pa.." Tasya menatap jalanan di sampingnya. Harusnya dia sekarang tengah bersama Gavin.

"Nyesel lo karena nggak jadi pergi sama Gavin?" Tanya Vano yang duduk di sampingnya. Dia tengah memainkan HP yang membuat Tasya iri melihatnya.

"Nggak kok" bukannya Tasya nyesel ikut, dia cuma kepikiran saja kalo misalnya dia tidak ke rumah neneknya pasti kini dia tengah bersama Gavin.

"Terus kenapa diem aja??" Tanya Vano lagi.

"Hp gue ketinggalan"

"Ohh.. kasian.. selamat menikmati masa-masa badmood adekk kuhh" ejek Vano.

Tasya langsung berdecak mendengarnya.

Bersambung..
***
767kata

Vote!!!

Post: 12 Desember 2020

Anastasya (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang