happy reading guys🤗
*cerita gaje* Sorry for typo;")***
"Assalamualaikum Tasya pulang.." teriak Tasya setelah sampai di rumahnya."Berisik ah" Vano menonyor kepala Tasya. Kesal juga denger suara cempreng Tasya.
"Waalaikumsalam" jawab wanita paruh baya dari arah dapur seraya berjalan mendekat kearah mereka.
"Udah pulang?" Tanyanya.
"Yaiyalahh kalo belum ngapain ada di sini?" Canda Vano dibalas kekehan oleh sang mama.
Tasya menyalimi tangan Rina diikuti Vano.
"Mama lagi masak?" Tanya Tasya. Dia sedikit merasakan aroma masakan mamanya yang memang menjadi idolanya.
"Iya mama lagi masak.. yaudah sana kalian ke atas ganti baju sekalian bersih-bersih! habis itu kita makan bareng-bareng ya" perintah Rina.
"Iya ma.." Mereka melangkah menaiki tangga menuju kamar masing-masing.
Tasya masuk ke kamar dan meletakkan tas di meja belajar. Kemudian dia membaringkan tubuhnya sejenak sekedar merilekskan badan dengan pandangan tertuju pada langit-langit kamarnya.
Beberapa menit kemudian dia sudah terlelap dalam posisi yang sama, melupakan bahwa dia harus segera turun untuk makan.
'Tok tok tok'
'ceklek'
"Astaghfirullah Tasya.. disuruh ganti baju malah tidur" ucap Rina seraya melangkah mendekati Tasya. Emang ya, Tasya tuh nempel bantal sebentar saja langsung molor.
Dia menepuk pelan pipi Tasya membuat sang empu terusik dari tidurnya.
"Nak.. bangun nak.. katanya mau makan kok malah tidur?"
'eghh' Tasya melengkuh pelan tidurnya terusik.
"Ayok bangun ah. udah ditunggu papa sama abangmu di bawah" ucap mamanya lagi. Membangunkan Tasya itu perlu kesabaran yang ekstra.
"Hmm" masih dengan setengah sadar Tasya bangkit dari tidurnya.
"Cuci muka sana.. habis itu ganti baju" Rina menarik Tasya sampai di depan pintu kamar mandi.
"Mama tunggu dibawah ya!"
***
Setelah selesai makan Tasya pamit ke atas lebih dulu. Dari pulang sekolah Tasya belum mandi karena ketiduran. Jadilah dia sekarang berniat untuk membersihkan tubuhnya kemudian melanjutkan tidur.Tasya sendiri heran, sekarang dia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk tidur daripada belajar atau main bersama temannya. Sekali-kali gitulah ke mall atau keluar rumah kemana kek gitu refreshing seperti anak remaja pada umumnya.
Lah dia?
Sudahlah biarkan saja.
***
Pagi hari yang cerah sangat mendukung hati Tasya yang sedang berbunga-bunga. Hari ini dia akan membawakan bekal untuk seseorang. Seseorang yang akhir-akhir ini singgah di hatinya. Si ketos yang dinginnya melebihi es batu di Kutub Selatan.Di balik itu, sebenarnya Tasya masih ragu, bagaimana cara memberikan bekal ini pada Gavin. Secara saat bertemu saja jantungnya tidak bisa dikendalikan. Terus dia juga takut kalo bekalnya ditolak mentah-mentah. Tapi hati kecilnya selalu meyakinkan bahwa Gavin akan menerimanya.
'Okee gue akan coba, yang penting bekelnya udah gue bawa. Kalo misalkan tiba-tiba gue berubah fikiran, kan bisa dimakan bekelnya nanti' batin Tasya.
"Yok" Tasya tersentak mendengar suara di belakangnya. Refleks dia menoleh lalu mendengus melihat si pelaku. Siapa lagi kalo bukan abang Vano tersayang.
'dasar Vano seneng banget kayaknya ngagetin gue'
![](https://img.wattpad.com/cover/241420944-288-k768907.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Anastasya (Completed)
Teen FictionStart: 18 September 2020 Finish: 9 Februari 2021 *** Follow dulu baru baca!🙂 Cerita pertama mohon maklumi jika ada yang mengganjal di cerita ini. *** Jatuh cinta sama ketua osis?? Mungkin nggak sih?? Menurut Tasya ini bisa kok terjadi. Buktinya di...