4. Jantung Kenapa?

188 12 2
                                    

happy reading guys🤗
*cerita gaje* Sorry for typo;")

***
Hari ini adalah hari kedua MOS. Tasya sudah berada di parkiran bersama Vano. Entah setan apa yang merasuki mereka sampai pagi-pagi seperti ini sudah berada di sini.

"Kok masih sepi?" Tasya menyeritkan dahinya.

"Yaiyalahh orang baru jam enem lewat" balas Vano. Tadi saat masih enak-enakan menikmati sarapan, tiba-tiba Tasya menariknya untuk segera berangkat. Padahal ini masih terlalu pagi untuk sekolah. Gerbang saja baru di buka. Aneh memang Tasya kalo lagi rajin begini.

"Ohh.." cuek Tasya.

"Lagian tumben banget lo bangun pagi-pagi.. biasanya mahh kaya kebo." celetuk Vano. Mereka tengah berdiri di samping mobil.

Tasya mendelik pada Vano lalu tersenyum bangga, "Ya dong.. gue nih sebenarnya orangnya disiplin! cuma kemarin-kemarin mah lagi males aja" ucapnya tanpa tahu diri.

'stak'
Vano menjitak dahi Tasya membuat sang empu meringis kesakitan seraya mengelus dahinya.

"APAANSIHH LO!! SAKIT TAUKK" kesal Tasya. Emang ya Vano tuh nggak bisa diajak becanda sama sekali!!.

Vano hanya mengangkat bahunya cuek, kemudian melangkah meninggalkan Tasya sendirian.

***
Gavin memasuki aula tempat MOS diadakan. Setelah baru saja diadakan apel pagi, semua peserta dan panitia MOS telah berada di tempat ini.

"Selamat pagi" ujarnya dengan penuh ketegasan membuat kaum hawa klepek-klepek seketika.

"PAGI" jawab mereka serentak.

"Sambil menunggu guru materi kalian datang, kakak-kakak di sini akan memberikan game untuk kalian. Silahkan perwakilan untuk maju kedepan" Gavin mempersilahkan salah satu panitia untuk memberikan game atau challenge pada mereka.

"Pagi dek.." sapa Listya, sekertaris osis.

"PAGI"

"Ada yang belum sarapan?" Tanya Listya seraya tersenyum ramah.

'ada'

'belum'

'udah'

"Biar semangat kita main game ya"

***
Jam istirahat baru saja dimulai. Tasya bersama Yeri tengah berjalan menuju kantin.

"Guru tadi siapa namanya?? Gue lupa"

"Pak Rian??" Tanya Tasya memastikan.

"Iyaa iyaaa.. sumpahh ganteng banget ya" ujar Yeri dengan sangat antusias. Tuhh kah!! Yeri tuh udah keliatan banget bar-barnya sampe guru aja mau diembat.

"Helehh.. gantengan juga ketua osis---" Tasya langsung menutup mulutnya. Gawatt dia keceplosan!!

"Haahh?? Siapa?? Siapa siapa??" Tanya Yeri heboh membuat beberapa pasang mata menatap kearahnya.

"Ha- e.. enggak.. enggak ada"

"HAHAHA SI TASYA NAKSIR SAMA KETUA OSIS HAHAHAHA" teriak Yeri membuat Tasya ingin tenggelam saja rasanya.

'GILA MINTA DITABOK NIH ORANG' batin Tasya.

Tasya langsung membekap mulut Yeri dengan tangannya seraya menatap tajam cewek itu. Dia malu!! benar-benar malu dibuatnya!. Kalo saja ada jasa tukar tambah teman, pasti dia akan menukar sahabat yang baru dia temui kemarin dengan apapun itu yang tidak membuatnya malu di depan banyak orang.

Tasya menjauhkan tangannya dari mulut Yeri setelah merasa Yeri kehilangan oksigen.

"Huhh huhhhhuh apaansih lohh" Yeri masih menstabilkan udara yang masuk.

Anastasya (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang