19. Si Tukang Gosip

103 9 0
                                    

happy reading guys🤗
*cerita gaje* Sorry for typo;")

***
Sudah satu bulan dari lensernya Gavin sebagai ketua OSIS. Kini Gavin sudah bisa santai dan terbebas dari yang namanya OSIS.

Seperti saat ini, setelah pulang dari sekolah kini Gavin tengah menuju ke kediaman salah satu sahabatnya. Niatnya ingin bermain saja menghabiskan waktu dengan berkumpul bersama.

Sebenarnya tadi dia ingin mengantarkan Tasya pulang terlebih dahulu sebelum ke rumah Kevin, tapi karena Tasya ada kerja kelompok di rumah temannya yang mengharuskan Tasya untuk berangkat bersama teman-temannya. Dia tidak jadi mengantarkannya pulang.

Tidak butuh waktu lama, Gavin telah sampai di depan rumah Kevin, dan menemukan sahabat-sahabatnya yang sudah berada di depan teras rumah. Sepertinya mereka tengah menunggu dirinya.

"Woyy lama banget si lo" ucap Bagas melihat Gavin yang baru saja turun dari mobil.

"Hmm sorry"

"Yok masok" Kevin mengajak mereka masuk.

"Kok sepi?" Tanya Vano seraya mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu.

"H'm nggak tahu pada kemana" balas Kevin. Dari tadi pulang sekolah, mamanya sudah tidak ada di rumah. Entah kemana?!. Kalo papanya memang jam segini masih kerja.

"Mau Mabar atau ngapain nih?" Bagas mengambil handphone di sakunya. Dia sepertinya sudah siap untuk mabar walaupun belum mendapat balasan dari yang lain.

"Kuy lah" balas Vano dan Kevin bersamaan. Tidak dengan Gavin yang hanya diam tapi ikut membuka ponselnya.

***
"Untung gue sekelompok sama lo Sya"

"Kenapa emangnya?" Tanya Tasya yang masih fokus pada buku di depannya serta polpen di tangannya.

"Yaa nggak kenapa-napa.. seenggaknya gue ada temen buat ngobrol" berbeda dengan Tasya yang sibuk dengan buku, Yeri malah sibuk dengan cemilan yang dia beli tadi sebelum ke sini. Mereka berada di rumah Veni yang juga sekelompok dengan mereka.

"Yeri kerja dong!! Ngemil mulu dari tadi!" protes salah satu temannya.

"Iyaa nanti dulu" cuek Yeri yang kini sibuk dengan ponsel serta cemilan yang berbeda.

"Lo jajan berapa sih? Banyak banget perasaan!" Ujar Veni.

"Kepo!" Kalo dilihat-lihat yang tidak mengerjakan hanya Yeri, yang lain sibuk dengan buku masing-masing, ehh Yeri malah sibuk dengan makanan-makanan yang sudah dipastikan tidak akan dibagi kepada teman-temannya. Tidak tahu apa?! Teman-temannya 'kan juga pengen makan! Emang yaa Yeri itu pelit banget kalo bersangkutan dengan makanan.

"Kerja dong Yer.. Gantian!! Capek gue" keluh Tasya. Dia menyondorkan buku kepada Yeri yang hanya dilirik oleh sang empu.

"Ambil!" Tasya menggerakkan bukunya karena Yeri tidak juga mengambilnya.

Yeri yang semula melirik buku, kini menatap Tasya dengan memasang puppy eyes.

"Gue males banget Sya" melihat Yeri yang memasang wajah yang menurut Tasya sangat menyebalkan membuatnya mendengus sebal. Dia mendelik pada Yeri yang langsung dibalas cengiran tak tahu diri.

"Pokoknya yang nggak kerja, nggak usah dicatet namanya TITIK!" Ucap Tasya dengan menekan kata terakhir.

Yeri membelalakkan matanya, "yahh jangan gitu dong!.." protes Yeri tidak terima.
"... Ck! Iyaa iyaa gue kerja nih" lanjut Yeri lalu menyerobot buku yang ada di tangan Tasya dengan kasar.

"Biasa aja dong! Kalo nggak ikhlas nggak usah sekalian. Gampang kok tinggal hapus aja nama lo di daftar kelompok!" Sinis Tasya.

"Iya nihh si Yeri, tinggal kerja aja apa susahnya sih" sahut Veni selaku ketua kelompok di sini.

Yeri yang merasa terpojokkan akhirnya menghela nafasnya dan berusaha tersenyum walaupun terpaksa.

"Nggak kok.. Gue ikhlas" ujar Yeri dengan suara yang dilembut-lembutkan.

***
"Makasih ya.. mau masuk dulu?"

"Nggak deh makasih.. lain kali aja" Tasya menganggukkan kepalanya.

"Yaudah hati-hati ya.. dahh" Tasya melambaikan tangan seraya menatap mobil Yeri yang mulai menjauh.

Dia baru saja pulang dari kerja kelompok, padahal sebentar lagi matahari akan segera terbenam. Tapi tak apa, selagi belum terlalu larut bukan?.

Dia melangkah memasuki rumahnya dan menemukan abang tercintanya yang tengah memainkan Headphone dengan TV yang menyala. Ini mahh bukan Vano yang menonton TV tapi TV yang menonton Vano.

Dia membiarkan hal itu, lebih baik dia langsung ke kamar dan membersihkan badannya yang sudah lumayan lengket.

"BARU PULANG SYA?" teriak Vano saat tadi tanpa sengaja melihat adiknya melewati dirinya begitu saja.

"IYAA"

Saat akan membuka pintu Tasya mendengar derap langkah kaki di belakangnya. Dia menoleh mendapati abangnya yang berjalan ke arahnya.

"Ngapain?" Tanya Tasya. Vano hanya acuh, dia membuka kamar Tasya lalu masuk dan langsung merebahkan tubuhnya di kasur milik Tasya. Abang tidak tahu diri emang!!.

Melihat itu Tasya hanya mendengus lalu berjalan memasuki kamar berniat segera membersihkan diri.

***
Keesokan harinya di kelas.

"Ehh ada gosip apa nih pagi ini?"

Yeri yang semula sibuk dengan ponselnya kini menolehkan kepala ke sumber suara. Sepertinya dia tertarik dengan pembicaraan itu. Dia bangkit dan berjalan menuju ke teman sekelasnya yang baru saja menanyakan hal itu tadi.

"Ehh mau ngerumpi? Ikut dong!" Ucap Yeri dengan penuh semangat.

Tasya yang baru saja masuk kelas dan tidak sengaja mendengar ucapan Yeri hanya menggeleng-geleng pelan. Bukan hal yang baru lagi bagi Tasya melihat Yeri yang berada paling depan jika soal ngomongin orang.

Jadi intinya, Selain suka makan Yeri juga suka Gosip ya momzz;v

Bersambung..
***
803kata

Vote!!!

Post: 21 November 2020

Anastasya (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang