happy reading guys🤗
*cerita gaje* Sorry for typo;")***
"WOY KOK GUE NGGAK DIAJAK?!!" Teriak Yeri setelah Tasya mengangkat panggilannya.Terdengar di seberang sana Tasya tengah berdecak.
'ck! Nggak usah teriak-teriak nyet!'
"Kenapa gue nggak diajak?" Ulang yeri, kini lebih kalem dari yang tadi.
'diajak kemana sih sat?!' kesal Tasya.
"Lo tadi jalan-jalan tapi nggak ngajak gue bego!" Sewot Yeri. Dia merasa terasingkan di sini, bisa-bisanya Tasya pergi jalan-jalan tapi tidak mengajaknya. Pergi sama siapa coba? Kalo sama keluarganya mah Yeri nggak akan kesal seperti ini karena mungkin mau family time kan?? tapi Yeri tahu banget kalo mama sama papa Tasya tengah di luar kota. Jadi, nggak mungkin Tasya pergi sama keluarganya. Dan juga kalo misalnya sama Vano nggak mungkin banget!!. Secara Tasya anti banget kalo jalan berdua sama abangnya itu.
'ck! Ngapain juga gue ngajakin Lo?!' Ucap Tasya membuat Yeri tambah kesal.
"Dihh kok gitu! Gue sahabat terbaik lo ya Sya!!.." kesal Yeri lalu kembali berucap,
"..pergi sama siapa lo?" Tanyanya dengan sedikit ketus.'kepo! Rahasia!'
"Gue bilangin kak Gavin nih ya! Udah main-main di belakang!!" Ancam Yeri.
'dihh apaan main di belakang?!. Orang gue nggak pacaran sama kak Gavin'
"Helehh.."
'ck! Ngapain sih malah bahas pacar-pacar! gue pergi sama kak Gavin!! puas lo?!'
"Ha? Kak Gavin? Nggak mungkin banget dia ngajak lo kesana! Hahah" ejek Yeri tapi tidak membuat Tasya tersulut sama sekali.
Justru Tasya dengan santainya menjawab, 'bodoamat kalo nggak percaya!'.
Yeri diam. Sebenarnya dia percaya kok kalo Gavin yang membawa Tasya kesana secara udah keliatan banget kalo mereka itu sama-sama bucinnya.
"Pasti lo yang maksa kan?" Tuding Yeri. Sekali-kali dia pengen liat Tasya jengkel kalo bisa sih sampe marah. Walaupun bujuknya susah tapi nggak masalah bukan?.
'serah lo!' Tasya mematikan sambungannya sepihak.
"Ck! Dimatiin lagi!"
***
'ceklek'Tasya menoleh ke arah pintu yang baru saja terbuka menampakkan abangnya dengan wajah seperti baru saja bangun tidur.
"Pulang jam berapa lo?!" Tanya Vano sambil merebahkan diri di samping Tasya.
"Jam lima"
"Kesana doang?" Tanya Vano lagi dengan mata terpejam.
"Iya" Tasya tidak memedulikan abangnya yang masuk begitu saja bahkan langsung tidur di kamarnya tanpa aba-aba. Karena ini sudah biasa baginya.
Dia membiarkan Vano kembali tidur di kasurnya tanpa mau mengusiknya. Dia akan membersihkan diri lalu cari makan ke bawah. Yang pastinya belum ada makanan satupun lantaran mamanya tidak ada di rumah. Dan itu artinya dia harus masak walaupun sebenarnya dia malas sekali.
***
"Gavin kamu mau kemana?" Gavin menghentikan langkahnya."Mau kerumah Vano bun" bunda Gavin yang baru saja selesai masak menghampirinya.
"Nggak makan dulu?" Tanya bunda Gavin.
"Nanti aja deh bun, bareng Vano sekalian."
"Ohh yaudah deh.. hati-hati ya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Anastasya (Completed)
Teen FictionStart: 18 September 2020 Finish: 9 Februari 2021 *** Follow dulu baru baca!🙂 Cerita pertama mohon maklumi jika ada yang mengganjal di cerita ini. *** Jatuh cinta sama ketua osis?? Mungkin nggak sih?? Menurut Tasya ini bisa kok terjadi. Buktinya di...