38. Amarah Tasya

99 7 0
                                    

happy reading guys🤗
*cerita gaje* Sorry for typo;")

***
"Tasya!" Yeri menghampiri Tasya yang tengah berada di kelasnya.

'brak'

Meja di depan Tasya tiba-tiba digebrak oleh Yeri membuat Tasya terlonjak kaget. Bisa nggak sih kalem dikit?.

"Lo itu salah paham anjir" ujar Yeri menggebu-gebu. Sepertinya dia akan memberikannya siraman qolbu.

"Apa sih?" Malas Tasya. Dia enggan menyahuti ucapan Yeri. Rasanya masih malas sekali berbicara dengan siapapun.

"Ck! Gini nih!" Yeri duduk di sebelah Tasya siap menyampaikan wejangannya.

"Lo itu salah paham bego! Kak Gavin nggak punya pacar! Lo itu satu-satunya cewek yang deket sama dia anjir!"

Tasya melirik sekilas ke arah Yeri, mencari kebenaran tentang ucapannya. Apakah Yeri berbicara seperti ini karena dorongan dari Gavin? Apakah Yeri berbicara seperti ini agar dia tidak jadi menjauh dari Gavin. Apakah Yeri berbicara seperti ini karena paksaan dari Gavin?

"Gue serius Sya! Yang tadi meluk Kak Gavin tuh cuma temen. Itu pun nggak dianggep sama kak Gavin! Dia tuh emang ngejar-ngejar kak Gavin dari kelas 10, sya!. Kata kak Gavin kalo misalnya lo nggak percaya, lo bisa tanya Abang lo kok!" Ujar Yeri.

Tasya diam mencerna ucapan Yeri. Apa benar? Terus kenapa beberapa hari ini kak Gavin kayak ngehindar? Terus juga nggak pernah bales Chat dari dia lagi!.

"Kalo tentang nggak bales Chat itu, karena dia belum sempet bales!. Sebenernya kemarin dia udah mau bales Chat lo, ehh ternyata hpnya tiba-tiba mati!. Sejak beberapa hari yang lalu dia tuhh cuma pegang hp bentar-bentar doang buat buka grup kelas gitu. Dia tuh sibuk banget sama ujian-ujian!. Dia sebenarnya mau bales chat lo, tapi dia di kejar-kejar deadline! Lo ngerti 'kan kalo orang lagi mikirin ujian tuh nggak bisa ngapa-ngapain selain belajar dan belajar?!!. Lo tau 'kan Kak Gavin itu kayak gimana?, Dia nggak akan nyepelein yang namanya ujian!!." Ujar Yeri menjelaskan tanpa diminta.

Kenapa Tasya tidak pernah berpikir ke sana sih??. Harusnya dia tahu bagaimana sibuknya saat masa-masa ujian seperti ini. Bukan malah mengada-ada! Pake acara bandingin dengan Vano yang masih santai walau tengah ujian lagi!. Mereka beda!!. Gavin itu rajin, dia akan ngelakuin apapun demi nilai. Sedangkan Vano? Tahu sendirilah.

"Apa yang mau lo tanyain? Biar gue jawab!"

"kak Gavin ngomong apa aja sama lo?" tanyanya. Agak ragu sebenarnya tapi jiwa keponya sudah meronta-ronta.

"Ya itu tadi! Hp nya rusak, terus dia juga lagi sibuk-sibuknya ujian. Jadi, dia nggak sempet hubungi lo!. Terus kalo masalah di lapangan tadi, cewek itu namanya Talitha. Dia dulu pernah sekolah di sini, terus pindah. Dan sekarang katanya dia sekolah di sini lagi, padahal udah mau lulus lho. Emang boleh ya?"

Tasya mengangkat bahunya acuh. Jadi tadi dia salah paham? Tapi kenapa kak Gavin diam saja saat dipeluk oleh cewek tadi?.

Kalo emang beneran dia salah paham, aduhhh malu banget Tasya!. Tadi dia ngomong sesuatu nggak ya sama Gavin tentang perasaannya? Bisa-bisanya dia lupa! Semoga saja tidak! Tapi Yeri...

Tasya menatap Yeri. “udah gitu doang?”

Yeri mengangguk mantap.

“lo nggak bilang sesuatu kan?” Yeri menaikkan sebelah alisnya, tadi dia ngomong sesuatu nggak ya?. Yeri tersentak, dia menerjapkan matanya.

‘Bukan siapa-siapa. Jadi Tasya tadi liat?'

Yeri menganggukkan kepalanya cepat. 'Tadi juga nangis. Merasa dipermainkan sama kakak. Lagian kakak tuh sebenarnya suka nggak sih sama Tasya? Kalo kakak nggak suka sama Tasya, kakak nggak usah deketin Tasya! Biar Tasya nggak berharap lebih sama kakak!. Sebaliknya kalo kakak suka sama Tasya kasih dia kepastian! Tembak dia!!. Terus juga kakak kemarin-kemarin kemana aja? Nggak ada kabar! Tasya nyariin tauk! Dia kan jadi tambah ngerasa kakak tuh cuma mainin dia.'

Sekilas bayangan dia menyampaikan unek-uneknya di depan Gavin muncul. Yeri menatap takut ke arah Tasya, lalu tercengir lebar.

"Heh sorry."

"ngomong apa aja lo?" sewot Tasya.

"nggak ngomong apa-apa kok. Gue Cuma nyampein unek-unek gue doang." jawab Yeri cepat. Haduhh pasti kalo dia bilang sama Tasya tentang ucapan spontannya pada Gavin tadi, dia pasti akan di serang oleh Tasya.

Tasya menyipitkan matanya. Rasanya tidak percaya dengan Yeri.

"Unek-unek apa?" Sinis Tasya. Pasti ini ada hubungannya dengan Tasya. Begitu pikiran Tasya.

"Emm.. hehe" Cengir Yeri.

Tasya semakin yakin jika Yeri memang bilang sesuatu pada Gavin. Dan itu pasti tentang dirinya.

"Ngomong apa lo?" Sewot Tasya.

"Gue ngomong.." sesekali Yeri melirik ke arah Tasya. Wajah Tasya sudah memerah.

".. gue cuma ngomong kalo kak Gavin suka sama lo, kak Gavin harus kasih lo kepastian. Bukan malah gantungin lo. Gitu." ucap Yeri dengan entengnya. Dia menatap wajah Tasya yang seperti ingin meledakkan kekesalan ke arahnya.

Dengan secepat kilat, Yeri melarikan diri dari tempat ini untuk mencari perlindungan.

"YERI!! ANJING LO!!" Jerit Tasya.

Bersambung..
***
766kata

Jangan lupa Vote dan Komen ya!

See you ✨

Post: 31 Januari 2021
Revisi: 26 Februari 2021

Anastasya (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang