21. Nggak diajak

93 12 0
                                    

happy reading guys🤗
*cerita gaje* Sorry for typo;")

***
Sejak 1 jam yang lalu Gavin sudah berada di rumah Tasya. Tasya sendiri belum tahu maksud dari kedatangan Gavin entah ingin bertemu Vano atau dirinya.

Sejak 1 jam yang lalu juga Tasya sudah duduk manis di sofa ruang tamu. Bersama keheningan yang tak berujung ini. Ingin rasanya dia membuka percakapan tapi tidak tahu harus membukanya dengan apa dan bagaimana.

Tasya bingung, kalau misalnya Gavin ingin bertemu Vano kenapa tidak janjian terlebih dahulu. Vano juga, kalo misalnya tahu Gavin akan kesini kenapa sampe sekarang tidak pulang-pulang?.

Tasya berfikir jika bukan ingin bertemu Vano, berarti ingin bertemu dengan dirinya bukan? Tapi sampe saat ini, Gavin masih diam tanpa mau membuka suara. Aneh!.

"Kakak cari bang Vano?" tanya Tasya setelah bergelut dengan pikirannya.

"Enggak" singkat Gavin seraya menatap Tasya yang juga tengah menatapnya.

"Terus?" Tasya menaikkan sebelah alisnya.

"Lo sibuk?" Bukannya menjawab Tasya, Gavin malah bertanya balik.

Tasya menggelengkan kepalanya pelan masih berusaha mencerna ucapan Gavin yang malah membuatnya tambah bingung.

"Ikut gue" ucap Gavin sembari bangkit dari duduknya. Dia melihat Tasya yang masih diam di tempat seraya mendongak menatapnya.

"Ayo!" Tangan Tasya ditarik pelan oleh Gavin keluar dari rumah ini. Saat ingin membuka pintu mobil, mereka melihat mobil Vano memasuki Gerbang rumah.

"Mau kemana?" Tanya Vano setelah turun dari mobil.

Mendengar pertanyaan abangnya itu, Tasya lantas melirik ke arah Gavin, menunggu Gavin menjawabnya.

"Keluar" jawab Gavin singkat.

Vano menyeritkan dahinya, iya Vano tahu mau keluar!, tapi yang dia maksud mau keluar kemana? Pikirnya.

"Yaudah" finish Vano, dari pada dia bertanya lebih lanjut lebih baik dia mengiyakan saja. Lagi pula dia percaya Gavin pasti akan menjaga Tasya dengan baik.

Setelah mendengar Vano mengijinkannya, dia membawa Tasya keluar. Gavin membukakan pintu dan menyuruh Tasya untuk masuk kedalam mobil. Lalu dia juga masuk ke jok samping dan menjalankan mobilnya keluar dari pekarangan rumah Tasya.

Vano menatap kepergian sahabat dan adiknya itu yang kian menjauh, kemudian mendengus.

"Huh! DASAR GAVIN BUCIN!" Teriaknya setelah mobil Gavin tidak terlihat.

***
Tasya menatap jalanan yang terasa sangat asing baginya. Dari tadi dia sudah berkali-kali bertanya pada Gavin tapi tidak direspon sedikit pun.

"Mau kemana sih kak?" Tanya Tasya untuk kesekian kalinya.

Gavin hanya melirik Tasya sekilas tanpa mau menjawab pertanyaan tersebut membuat Tasya mendengus kesal.

Setelah kira-kira hampir setengah jam, Gavin menghentikan mobilnya di tempat yang dulu sering sekali dia kunjungi lalu menatap Tasya dan menyuruhnya keluar.

Anastasya (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang