13. Rindu?

125 10 0
                                    

happy reading guys🤗
*cerita gaje* Sorry for typo;")

***
"Udah?"

"Hmm" Gavin menarik tangan Tasya keluar dari toko buku yang berada di mall. Mereka baru saja membeli buku. Gavin lebih ke buku pelajaran, sedangkan Tasya membeli novel best seller incarannya.

Banyak yang belum tahu, sebenarnya Tasya sangat suka membaca novel dari awal dia masuk smp. Tapi karena semua novel yang di rumah sudah dia baca semua jadilah dia kehabisan buku untuk ia baca.

Kemarin Tasya bilang bahwa dia akan ke Gramedia bersama Yeri. Tapi Gavin malah mengajaknya bersama, akhirnya Tasya membatalkan janjinya pada Yeri dan memilih pergi bersama Gavin. Sekalian melaksanakan misi dia mendekati ketos hehe.

Ngomong-ngomong soal misi, Tasya sudah melupakannya. Dia hanya mengikuti alur tanpa menggunakan misi yang sudah dia susun.

"Laper?" Tanya Gavin.

"Emm lumayan sih" sebenarnya bukan lumayan lagi. Sekarang Tasya sangat lapar karena tadi pagi tidak sempat sarapan. Semoga saja maagnya tidak kambuh.

Gavin melangkahkan kakinya menuju resto yang tak jauh dari toko buku tadi, masih dengan tangan yang menggandeng Tasya.

"Makan apa?" Tanya Gavin setelah mendudukkan bokongnya.

"Samain aja" pelan Tasya. Dia masih tidak menyangka dirinya bisa jalan dengan ketos dingin yang kini duduk di depannya ini.

Setelah memesan makanan, beberapa menit kemudian makanan mereka datang. Mereka mulai menyantap makanan dengan keadaan hening.

***
"Ck! Tasya gimana sih?! pake acara nggak jadi segala!. Nggak tau apa gue lagi bosen kayak gini?!!" Dumel Yeri. Dia kesal dengan Tasya yang tiba-tiba saja membatalkan janjinya tadi. Padahalkan dia sudah bersiap-siap.

"Kenapa nggak tadi malem coba ngabarinnya?" Dari tadi dia hanya berguling-guling di kasurnya.

Tadi Tasya mengirimkannya pesan dan sampe sekarang dia belum membalasnya. Oke sekarang waktunya dia protes!!

Dia membuka room chatnya dengan Tasya dan mengetikkan sesuatu disana.

Tasya

• gue nggak jadi pergi sorry
10.05

Ngapain pake acara nggak jadi sih??😡 ✓✓
11.00

Lama menunggu jawaban, akhirnya Tasya membalasnya.

• gue lagi jalan sama kak Gavin uwwu😝😌
11.10

Dasar si Tasya, jadi ini alasan dia??! Dengan jengkel dia membalasnya kembali.

BANGSAT LO! GUE UDAH SIAP² JUGA!! ✓✓
11.10
DASAR TEMEN LAKNAT!!🤬 ✓✓
11.11

• ya sorry:) gue lupa ngabarin lo tadi malem🤭😌
11.11

Gampang banget lo ya ngomong gitu😬 ✓✓
11.12

• bodoamat😜
11.12

Serah lo deh🌈 ✓✓
11.13

Setelah mengetahui Tasya sudah tidak online kembali. Yeri mengakhiri percakapan mereka. Dia meletakkan ponselnya di nakas lalu beranjak untuk mengganti pakaiannya.

***
Hari senin adalah hari yang paling memalaskan bagi Tasya. Berjemur di bawah terik matahari adalah kemalasan sesungguhnya. Upacara seharusnya dilaksanakan dengan hikmat. Tapi masih saja ada yang merumpi disaat-saat seperti ini.

Tasya menolehkan kepalanya ke samping. Dia menatap Yeri yang sepertinya juga merasakan hal yang sama dengannya.

"Apa?" Tanya Yeri setelah merasa diperhatikan oleh Tasya.

"Panas banget" bisik Tasya.

"Ya sama gue juga. Padahal ini masih pagi loh" ucap Yeri sesekali mengusap peluh yang membasahi dahinya.

"Pura-pura pingsan yuk!" ajak Tasya.

"Wehh sorry ya.. gue murid baik-baik" sarkas Yeri. Bisa-bisanya ngajak pingsan.

Tasya hanya memajukan bibirnya, dia kembali menatap depan. Di sana, di tengah lapangan, kepala sekolah tengah memberikan wejangan pada murid-muridnya. Tasya benar-benar malas mendengarkannya.

Sekitar setengah jam kemudian, kini peserta upacara telah dibubarkan. Mereka ada yang berjalan ke kelas dan ada juga yang menuju ke kantin. Dan Tasya termasuk murid yang menuju ke kantin, tentu bersama Yeri di sampingnya.

"Mau makan?" Tanya Yeri.

"Nggak deh. minum aja"

"Okeh" Yeri melangkah kearah kulkas, tempat di mana minuman-minuman dingin yang sangat menyejukkan tenggorokan berada. Dia mengambil dua botol air mineral lalu membayarnya.

"Nih" Yeri meletakkan satu botol minuman tadi di meja untuk Tasya dan yang satunya lagi sudah dia buka untuk dia teguk sendiri.

"Mau langsung ke kelas?"

"Ayok deh" mereka beranjak meninggalkan kantin yang semakin ramai ini.

***
"Mau mampir?" Gavin menggelengkan kepalanya.

"Yaudah.. makasih ya kak" ujar Tasya seraya tersenyum manis.

"Iya" Tasya keluar dari mobil Gavin. Lalu memasuki rumahnya.

Setelah melihat Tasya masuk, Gavin melajukan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah Tasya. Menjemput dan mengantar Tasya pulang kini menjadi kebiasaannya akhir-akhir ini. Kecuali saat dia sedang ada rapat osis, pasti Tasya akan pulang bersama Yeri.

Kenapa Tasya tidak pulang dan berangkat dengan Vano?? Gavin juga tidak tahu, sepertinya sahabatnya itu sengaja membiarkan Tasya bersamanya.

Gavin masih bingung dengan dirinya sendiri. Dia nyaman dan ingin selalu bersama Tasya. Padahal sebelum Tasya hadir, Gavin paling anti dengan yang namanya cewek.

Gavin belum pernah merasakan hal ini sebelumnya. Apa ini yang dinamakan cinta? Tapi mana mungkin, sedangkan dia kenal dengan Tasya saja baru beberapa Minggu yang lalu.

Setelah menempuh perjalanan sekitar dua puluh menitan, Gavin sudah sampai di depan rumahnya. Dia menutup pintu mobil lalu berjalan masuk kedalam rumah.

"Ehh udah pulang?" Wanita paruh baya menghampirinya. Bundanya.

"Iya" Gavin menyalimi tangan bundanya itu.

"Mau langsung makan?" Tanya bundanya.

"Nanti aja bun"

"Ohh ya udah" bundanya menatap punggung Gavin yang semakin menjauh.

***
Gavin merebahkan tubuhnya. Dia menatap langit-langit kamarnya. Bayangan Tasya tengah tersenyum manis tiba-tiba saja melintas difikirannya. Tanpa sadar kedua sudut bibirnya tertarik membentuk senyum tipis.

'tling' bunyi pesan masuk membuyarkan lamunannya. Tangannya bergerak merogoh saku celana lalu mengambil ponselnya.

Senyumnya kembali terbit setelah melihat siapa yang mengirimkannya pesan.

Tasya

•udah nyampe?
15.43

Iy ✓✓
15.44

•ohh syukur deh:)
15.44

Hmm ✓✓
15.45

Baru beberapa menit yang lalu dia mengantar Tasya pulang. Kini dia merasakan gejolak aneh dalam dirinya. Seperti orang yang tengah merindu. Ahh mana mungkin!! Pikirnya.

Bersambung..
***
881kata

Vote!!!


Post: 29 Oktober 2020

Anastasya (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang