16. Jajanan Pinggir Jalan

111 9 0
                                    

happy reading guys🤗
*cerita gaje* Sorry for typo;")

***
Hampir dua minggu Gavin jarang berkomunikasi dengan Tasya. Dia semakin sibuk mengurusi pemilihan ketua osis yang akan diadakan besok. Tasya sendiri tidak mempermasalahkan hal itu, akan tetapi beberapa hari terakhir hubungannya dengan Gavin kian menjauh.

Sebenarnya Tasya sendiri belum tahu, alasan Gavin mendekatinya. Dia tidak ingin berharap terlalu jauh. Mungkin Gavin mendekatinya lantaran dia adalah adik dari sahabatnya. Tidak ada yang tahu bukan?.

Kalian pasti tau! Awalnya memang Tasya berniat mendekati sang ketos, tapi ternyata tanpa didekati pun Gavin sudah mendekat. Kalau dibilang Tasya membatalkan misinya, tidak juga! Tasya masih berusaha mendekat kok! Hanya saja akhir-Akhir ini dia rada menjauh. Karena dia ingin Gavin fokus mengurus osis terlebih dahulu. Dia tidak ingin Gavin melepas tanggung jawabnya sebagai ketua osis.

Hari ini hari minggu, Tasya berniat ke rumah Yeri. Sebenarnya Tasya malas kemana-mana, menurutnya hari libur itu dipergunakan untuk bermalas-malasan, bukan untuk jalan-jalan seperti ini. Tapi apa boleh buat? Dia sudah terlanjur mengiyakan permintaan Yeri, yang bisa saja kalo dibatalkan sang empunya akan marah besar. Sudah tahu bagaimana sifat Yeri bukan?.

***
Gavin menatap layar ponselnya. Entah kenapa beberapa hari ini dia jarang mendapatkan pesan dari Tasya. Dia rasa Tasya mulai menjauh darinya.

Ingin sekali jari-jarinya mengetikkan pesan di sana, tapi rasa gengsinya masih bertahta. Dia bingung!

Oke!! Sampingkan ego!

Tasya

D mn? ✓✓

Hampir 5 menit Tasya belum menjawab pesannya. Oke! Tunggu sebentar lagi!.

'tling'

Akhirnya Tasya membalas pesannya. Dengan cepat dia membukanya.

•main kak..

Sm sp?✓✓

Sebenarnya Gavin merasa sangat malu menanyakan hal yang tak penting seperti ini. Tapi apa boleh buat?? Dia harus mengalahkan gengsinya.

Tasya langsung membalasnya.

•Yeri

Plng jm brpa?✓✓

Entah kerasukan apa, baru pertama kali ini dia menanyakan hal-hal tidak berfaedah seperti ini. Biasanya dia yang diwawancarai.

•belum tau kak.. kenapa?

Akhirnya Tasya bertanya 'kenapa' juga!! Jadi dia tidak butuh basa-basi lagi untuk mengode agar Tasya menanyakan hal itu.

Aneh!! Padahal dulu dia paling anti dengan basa-basi.

Tmnin keluar✓✓

•kemana?

Kepo!✓✓

•yaudah

Plng cpt y!✓✓

•dihh!! Iya diusahain:)

Nnt gue jmput✓✓

•iya

Gavin sedikit menarik kedua sudut bibirnya, akhirnya dia bisa kembali melihat wajah gadis itu. Gadis yang beberapa hari ini tidak ia temui.

***
"Yer.. gue kayaknya nggak bisa lama-lama di sini" Saat ini Tasya dan Yeri berada di kediaman Yeri, lebih tepatnya berada di kamar Yeri. Mereka tengah menonton oppa-oppa korea.

"Kenapa emangnya?" Mata mereka masih fokus pada layar laptop di depannya.

"Kak Gavin ngajak gue keluar" Yeri berdecak, kenapa sih selalu Gavin yang mengganggu waktu mereka. Tapi tak apa asalkan sahabatnya ini bahagia.

"Yaudah.. mau pulang jam berapa?"

"Habis ini deh"

"Gue anterin ya" ujar Yeri menawarkan.

"Nggak usah.. grab aja nanti" tolak Tasya. Daripada mengganggu Yeri yang sepertinya akan maraton drakor. Lebih baik dia naik ojol saja.

"Emm.. gue pulang sekarang aja deh" Tasya bangkit dan mengambil tas kecilnya disusul Yeri yang mempause drama dan mengantarkannya sampai depan rumah.

***
"Mau kemana kak?" Setelah tadi Tasya mengatakan bahwa dia sudah pulang, Gavin langsung meluncur kerumah Tasya untuk menjemputnya.

"Jalan" Tasya menganggukkan kepalanya ada rasa senang tersendiri melihat Gavin yang sengaja mengajaknya jalan. Aduhh jadi baper!.

Tasya mengulum senyumnya, dia menatap kaca mobil di sampingnya. Rintikan hujan terdengar jelas. Saat ini memang hujan, tapi tak terlalu deras.

"Dingin?" Tanya Gavin. Matanya sesekali melirik Tasya yang memeluk dirinya sendiri.

"Lumayan" Tasya tadi lupa membawa jaket. Dia hanya memakai kaos pendek berwarna putih, serta celana panjang.

Gavin menghentikan mobilnya. Dia melepaskan jaket yang dia pakai lalu menyerahkannya pada Tasya.

"Nih.. pake" Dengan ragu Tasya mengambilnya.

"Terus kakak?"

"Pake aja" Tasya menganggukkan kepalanya, dia mulai memakaikan jaket  itu ke tubuhnya. Senyumnya kembali terbit.

Gavin menjalankan kembali mobilnya. Entah dia akan membawa Tasya kemana. Tiba-tiba matanya menangkap penjual jajanan di pinggir jalan. Dia menghentikan mobilnya tak terlalu jauh dari penjual tadi.

"Tunggu bentar" Gavin turun dari mobil menerobos hujan yang semakin mereda. Lebih tepatnya bukan hujan! Tapi gerimis.

Tasya menatap Gavin yang berjalan ke arah penjual cireng. Dahinya menyerit, benarkan Gavin akan membeli jajanan pinggir jalan?. Tasya mengedikkan bahunya, dia tidak peduli Gavin mau beli makanan di manapun. Asalkan bisa dimakan mana mungkin Tasya menolak? Ehh tunggu tunggu!!! Emang Gavin mau membelikannya?? Jangan Geer Tasya!!.

Beberapa saat kemudian Gavin kembali ke mobil dengan membawa beberapa bungkus makanan. Mulai dari cireng, cilok, batagor, dan ada lagi yang Tasya tak tahu namanya. Masing-masing dua bungkus.

"Banyak banget kak" kata Tasya setelah melihat semua bungkusan yang Gavin  bawa itu.

"Makan!" Gavin menyerahkan bungkusan batagor pada Tasya yang langsung diterima dengan baik.

"Ini buat siapa aja?" Tanya Tasya disela-sela mengunyah makanan.

"Lo sama gue" Tasya menaikkan kedua alisnya. Bener nih? Nggak boong kan?? Kalo bener sih dia seneng banget. Udah lama juga 'kan dia tidak makan jajanan ini. Terakhir waktu dia masih smp.

"Suka?" Dengan semangat Tasya menganggukkan kepalanya.

"Suka!" Tasya menampilkan deretan giginya. Dia memang suka kok!.

Gavin ikut tersenyum kecil mendengarnya. Senyum itu mampu membuat Tasya melongo tak percaya. Tasya menarap Gavin binar, benarkah baru saja Gavin tersenyum?.

"Kenapa?" Tasya membuyarkan lamunannya, dia tercengir lebar kemudian menggelengkan kepalanya.

Mereka kembali fokus pada makanan masing-masing. Ada gejolak aneh dalam diri mereka masing-masing. Mereka merasa senang dan nyaman secara bersamaan.

Terimakasih jajanan pinggir jalan. Engkau telah membuat mereka bahagia;)

Bersambung..
***
870kata

Vote!!!


Post: 8 November 2020

Anastasya (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang