Jimin Pov
Hari ini, seperti yang sudah aku rencanakan, Aku pergi untuk menyelesaikan satu persatu permasalahan ku. Sejujurnya, aku tidak yakin apa aku bisa menyelesaikan semua masalah dan kesalahpahaman ini atau tidak. Tapi tetap saja aku harus menyelesaikannya. Aku tidak mungkin terus-menerus menghindar seperti ini.
Dan disinilah aku sekarang. Berdiri di depan Firma Hukum Yoongi hyung. Pertama-tama aku harus menemui dan meminta maaf padanya. Aku harap dia sudah tidak marah dan bersikap seperti biasa padaku seperti dulu.
“Permisi, apa saya bisa bertemu Yoongi hyung ? Maksudnya Pengacara Park ?” tanyaku pada seseorang di sana
“Maaf sebelumnya, apa Anda sudah membuat janji sebelumnya ?” tanyanya padaku
“Ahh.. Belum. Tapi saya adalah adiknya. Ada yang harus saya bicarakan dengannya. Jadi, bisakah Anda memberitahunya untuk menemui saya sebentar saja.”
“Bagaimana ya, sebenarnya Pengacara Park belum kembali dari persidangan. Dia juga berpesan untuk tidak menerima tamu hari ini. Kalau memang kau adiknya, lebih baik kau menunggu kakakmu pulang dan membicarakannya di rumah saja. Hari ini mood Pengacara Park sedang terlihat buruk jadi saya juga sedikit sulit untuk berkomunikasi dengannya.” ucapnya padaku dengan nada penuh sesal
“Begitu ya. Baiklah, maaf karena sudah mengganggu waktu anda. ” dengan berat hati aku akhirnya pergi
Ya, aku tahu. Ini tidak akan semudah yang aku pikirkan. Ini semua memang salahku. Padahal aku yang paling tau bagaimana Yoongi hyung selalu khawatir setiap kali aku sakit atau terluka. Tapi dengan bodohnya aku malah membuat diriku terluka demi orang lain. Aku bukannya menyesali apa yang telah aku lakukan. Hanya saja, aku tidak tau jika ini akan menjadi masalah yang lebih rumit dari yang ku bayangkan.
Setelah beberapa lama terdiam di depan pintu tempat itu dan aku hendak pergi dari sana. Tanpa ku sangka, aku malah berpapasan dengan Yoongi hyung yang baru saja datang.
“Hyung!” tubuhku refleks mendekatinya
“Apa yang kau lakukan disini ?” tanyanya dengan ekspresi wajah yang kurang bersahabat
“Aku ingin berbicara dengan hyung.”
Yoongi hyung terlihat menghela nafas saat mendengar perkataan ku.
“Tidak ada yang perlu kita bicarakan. Dan asal kau tau saja, hyung bukan orang seluang itu yang bisa mengobrol santai disaat ada banyak pekerjaan yang menunggu hyung di sana. Jika pembicaraan itu bukan hal yang penting, lebih baik kau pulang saja. Hyung sudah cukup lelah dengan semua pekerjaan hyung hari ini.” jawab Yoongi hyung dengan nada kesal lalu pergi begitu saja
“Hyung masih marah padaku ?” tanyaku yang sukses menghentikan langkahnya
“Jika memang iya, aku mohon maafkan aku. Aku tidak tau jika tindakanku akan membuat hyung sekhawatir dan semarah itu. Aku benar-benar menyesal. Aku janji tidak akan melakukan hal nekat seperti itu lagi. Jadi, kumohon jangan marah lagi hyung.” ucapku sedikit bergetar
Setelah mendengar itu, Yoongi hyung tidak menjawab ku dan langsung masuk begitu saja. Dan itu sedikit melukai perasaanku. Sekarang aku benar-benar tidak tau lagi harus bagaimana. Semuanya terasa sangat sulit untukku. Aku sudah terlalu lelah dan rasanya aku ingin menyerah.
Jimin Pov End
.
.
.
.
.
.