Chapter 1

7.5K 527 28
                                    

Malam sudah berganti pagi. Sang surya sudah mulai menampakan dirinya. Burung-burung pun sudah mulai berkicauan dengan suara merdunya. Namun seorang pemuda masih saja menikmati alam mimpinya. Jengah melihat pemuda itu yang tidak kunjung bangun, seorang pemuda lain menyikap tirai kamar pemuda itu hingga sinar matahari masuk dan sukses membangunkan pemuda itu.

Eunghh....Aish! Siapa yang membuka tirainya ? Ahh..padahal mimpiku sudah hampir mencapai klimaksnya.” keluh pemuda itu dengan suara khas bangun tidur

“Sampai kapan kau akan berada di alam mimpimu itu, eoh ? Sekarang sudah hampir jam 7 pagi. Apa kau tidak akan masuk sekolah ? Geurae, lanjutkan saja mimpimu yang hampir mencapai klimaks itu. Aku akan pergi ke sekolah duluan.” ancam pemuda berambut hitam yang hendak meninggalkan ruangan itu

Ahh..Jimin-ah. Kau ternyata. Sekarang sudah hampir jam tu_MWO! Kenapa kau baru membangunkanku ?” ucap pemuda berambut coklat yang langsung bangun dengan tergesa-gesa

“Asal kau tau saja Tuan Park yang terhormat. Aku sudah bolak-balik ke kamarmu sebanyak 5 kali. Dan kau selalu mengatakan hal yang sama. 5 menit lagi, biarkan aku tidur 5 menit lagi.” ucap pemuda berambut hitam sedikit berteriak karena lawan bicaranya yang sedang berada di dalam kamar mandi

“Kau tau apa artinya itu ? Kau sudah menyianyiakan 25 menitmu yang berharga Jihyun-ah. Jadi, cepat bersiap-siap karena aku tidak ingin terlambat lagi karena kesalahanmu.” ucapnya lagi lalu pergi meninggalkan kamar saudaranya itu

Begitulah rutinitas si kembar keluarga Park setiap pagi. Jihyun yang selalu bangun terlambat dan Jimin yang akan membangunkannya lalu mengomeli saudara kembarnya itu. Sekarang mereka sudah menginjak remaja. Mereka sudah berusia 18 tahun, dan sekarang mereka sudah mencapai tingkat akhir di senior highschool.

“Pagi Appa! Pagi Eomma! Pagi Hyung!”sapa Jihyun yang turun dengan tergesa-gesa

“Selamat pagi Jihyunie! Kau terlambat lagi, eoh ?” sapa Nyonya Park

Semua anggota keluarga Park sudah berkumpul di meja makan dan menikmati sarapan mereka.

“Tadi aku mimpi indah Eomma. Sayang jika aku melewatkannya.” ucap Jihyun santai

Aish! Kau ada-ada saja.” Nyonya Park hanya bisa menggelengkan kepalanya mendengar alasan maknae keluarganya itu

“Makan sarapanmu dulu Jihyun-ah!” titah Tuan Park

“Nanti saja Appa. Sebentar lagi kita terlambat. Aku bisa sarapan di sekolah. Kajja, Jimin-ah!” ajak Jihyun setelah meneguk susunya

“Siapa suruh kau bangun terlambat.” ucap seseorang tiba-tiba

“Tidak ada yang meminta komentarmu hyung. Hyung sendiri kenapa masih disini. Bukankah hyung harus ke firma hukummu pagi ini ?” balas Jihyun ketus

“Kau lupa ? Jam masukku masih 1 jam lagi Jihyun-ah.” jawab Yoongi lagi

“Sudah..sudah..bukankah kau bilang akan terlambat. Kenapa kau malah berdebat dengan hyungmu.” omel Nyonya Park

“Mianhae Eomma.”

“Cepatlah Jihyun-ah! Kita benar-benar akan terlambat sekarang.” ucap Jimin yang sedari tadi memilih diam

“Jaga adikmu baik-baik Jimin-ah! Jika nanti kalian terlam_”

“Nde, arraseo Appa.” Jimin langsung memotong ucapan ayahnya

.

.

.

.

.

.

I'm Not Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang