Jimin Pov
“Eomma! Apa tadi aku tertidur ?” tanyaku yang baru saja terbangun
“Ya tadi kau tertidur sepulang darisana. Kalau kau masih mengantuk tidurlah lagi. Lagipula ini sudah hampir malam. ” jawabnya
Aku menggelengkan kepalaku. Aku rasa aku sudah tertidur cukup lama tadi
“Dimana hyung dan Jihyun ?” tanyaku saat tidak melihat keberadaan mereka
“Yoongi sedang ada urusan di firma hukumnya dan Eomma menyuruh Jihyun untuk beristirahat di rumah malam ini.”
“Begitu ya.”
“Eomma! Bolehkah aku minta sesuatu ?”
“Tentu saja, kau ingin apa sayang ?” jawabnya dengan suara lembutnya
“Aku ingin tidur di pangkuan Eomma.” jawabku pelan
Jujur saja ini sedikit memalukan, tapi entah kenapa aku benar-benar menginginkannya.
“Eomma pikir kau ingin apa. Tentu saja boleh sayang.” jawabnya lalu duduk di ranjang dan membiarkan kepalaku di pangkuannya
“Ini benar-benar terasa nyaman.” gumamku tanpa sadar
Akhirnya hari ini aku bisa menepati janjiku pada mendiang Jimin. Janji yang tidak pernah bisa aku tepati sebelumnya tapi akhirnya aku bisa melakukannya sekarang. Di satu sisi aku merasa lega bisa melihat keluarga ku mengunjungi pusara Jimin untuk pertama kalinya. Tapi di sisi lain entah kenapa hatiku sedikit terluka karena nya. Tiba-tiba saja aku merasa ada dinding pembatas yang kokoh antara aku dan mereka.
“Apa tempat tadi adalah tempat yang kau ingin kita kunjungi ?” tanya Eomma padaku dengan tatapan sendunya
Aku bisa melihat jelas mata Eomma yang masih sembab. Sepertinya Eomma menangis cukup lama disana.
“Emm.. Itu adalah tempat yang ku maksud.” jawabku seadanya
“Sebenarnya aku pernah berjanji di depan pusara Jimin dulu. Aku berjanji akan membawa kalian mengunjunginya. Dan aku hanya ingin menepati janjiku itu.” lanjutku terus terang
“Padahal kita bisa melakukannya nanti saat kau sudah benar-benar sembuh nak.” ujar Eomma mengelus kepalaku
“Aku hanya tidak bisa tenang. Sejak kalian tau semuanya, rasanya aku tidak ingin menyembunyikan apapun lagi. Dan ya, mungkin ini hanya demi menghilangkan rasa bersalahku pada mendiang Jimin.” jawabku jujur
“Apa Eomma baik-baik saja ? Maaf jika semua itu melukai perasaan Eomma. Walau bagaimanapun Eomma harus tau keberadaan putra kandung Eomma.” ucapku seraya memegang wajah Eomma yang seperti ingin menangis
“Eomma baik-baik saja. Walaupun Eomma tiba-tiba merasa sedih saat melihat pusaranya. Tapi Eomma sudah mengikhlaskan nya. Harusnya Eomma yang bertanya itu padamu. Apa kau baik-baik saja ? Ini pasti tidak mudah untukmu kan.” jawabnya memegang tanganku yang menyentuh wajahnya
“Tenang saja, aku baik-baik saja Eomma.” jawabku sedikit berbohong
“Sungguh ?” tanyanya memastikan
“Tentu saja.” jawabku mengulas senyum untuk meyakinkannya
Sebenarnya setelah mengunjungi pusara Jimin. Perasaanku jadi tidak karuan. Aku bahkan tidak bisa menggambarkan perasaanku sendiri saat ini.
“Eomma! Apa kau membenciku ? Walau bagaimana pun aku sudah mengisi tempat yang tidak seharusnya di keluarga ini.” tanyaku seraya menatap lekat wajahnya
“Tentu saja tidak. Bagaimana mungkin Eomma membencimu sayang. Walaupun kau bukan darah daging Eomma, sampai kapanpun kau akan tetap menjadi anak Eomma Jimin-ah.” balasnya dengan mengelus pelan kepalaku
![](https://img.wattpad.com/cover/182822451-288-k893644.jpg)