Malam ini Park bersaudara mengadakan pesta berbeque dadakan seperti yang dikatakan si sulung sebelumnya. Bahkan si kembar yang melihat semua itu tidak menyangka jika kakak mereka sudah menyiapkan semuanya dengan sangat baik. Panggangan, kursi dan meja, juga beberapa cemilan sudah tertata rapi di halaman belakang rumah mereka.
“Wah.. Daebak! Hyung yang menyiapkan semua ini ?” Jihyun sangat antusias
“Eoh, sepulang dari kejaksaan, hyung langsung menyiapkan ini semua. Saat itu hyung pikir Jimin sedang beristirahat di kamar karena pintunya tertutup rapat. Jadi hyung bermaksud memberitahu jika semuanya sudah selesai. Tapi ternyata Jimin tidak ada di kamar dan hyung langsung kelayapan mencarinya.” Yoongi melirik Jimin
“MWO ? JADI JIMIN TADI PERGI DARI RUMAH SENDIRI ?” teriak Jihyun tiba-tiba
Jimin yang berada tepat disamping Jihyun langsung menutup telinga kirinya saking kerasnya teriakan Jihyun itu.
“Tenanglah Hyun-ah! Aku tadi hanya pergi ke rumah sakit dan menemui kenalanku sebentar. Aku benar-benar merasa bosan di rumah sendirian.” Jimin langsung menjelaskan
“Setidaknya kau harus memberitahuku Jimin-ah. Padalah aku benar-benar ingin pergi membolos tadi.” keluh Jihyun yang mengundang omelan kakaknya
“Yak! Jika kau sampai bolos, hyung akan melaporkanmu pada Appa!” ancam Yoongi
“Ck! Aku hanya bilang aku ingin membolos hyung. Aku tidak benar-benar bolos sekolah.”
“Sudah..sudah.. Lebih baik kalian tunggu saja disana! Hyung akan memanggang dagingnya sendiri.” Yoongi menata daging sapi dan beberapa bahan lain
“Aku juga ingin membantu hyung.” pinta Jihyun
“Tidak! Kau hanya akan mengacaukan masakannya nanti. Lebih baik kau temani Jimin dan tunggu saja disana!” tolak Yoongi mentah-mentah
Jimin yang mendengar itu tertawa pelan karena ucapan kakaknya itu. Jihyun memang ceroboh dan dia paling tidak bisa yang namanya memasak.
“Bagaimana sekolah hari ini ?” tanya Jimin yang sudah duduk dengan Jihyun
“Seperti biasa, membosankan. Dan tingkat membosankannya bertambah karena kau tidak masuk.” keluh Jihyun
Jimin terkekeh mendengar keluhan Jihyun. Ternyata saudara kembarnya itu memang tidak terbiasa jauh dari dirinya.
“Sekolah itu tidak membosankan Jihyun-ah. Kau saja yang pada dasarnya tidak suka belajar dan sekolah. Jadi rasanya pasti membosankan untukmu.” jelas Jimin
“Ya..ya.. Aku memang tidak suka belajar dan sekolah. Itu terlalu rumit dan merepotkan. Kau sendiri ? Apa kata dokter tentang kakimu ?” Jihyun bertanya balik
“Dokter bilang proses pemulihan kakiku cukup cepat. Jadi, beberapa hari ke depan gips nya sudah bisa dilepas.” ujar Jimin
“Syukurlah, aku senang mendengarnya. Aku benar-benar merasa aneh saat kau tidak berada disisiku Jimin-ah. Rasanya ada sesuatu yang kurang dari diriku.”
“Tentu saja, karena kita saudara kembar Jihyun-ah. Aku juga merasakan hal yang sama denganmu Hyun-ah.” Jimin tersenyum lalu mengusak rambut Jihyun
Jihyun pun ikut tersenyum senang mendapat perlakuan itu dari Jimin. Disaat seperti inilah Jihyun bisa merasakan diri Jimin sebagai seorang kakak bukan hanya saudara kembar.
“Makanannya sudah jadi!” seru Yoongi yang membawa nampan dengan berbeque, sosis bakar, dan beberapa sayuran di atasnya
“Selamat makan!” Jihyun langsung menyambar makanannya