Di depan ruang UGD terlihat Namjoon yang sedang duduk dengan begitu gusarnya. Beberapa kali dia berusaha melihat ke dalam ruangan itu melalui jendela. Sudah setengah jam berlalu, namun belum ada tanda-tanda dokter keluar dari sana. Namjoon benar-benar cemas saat Jimin tiba-tiba tidak sadarkan diri. Namjoon takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada Jimin. Air mata bahkan beberapa kali jatuh membasahi pipinya saking cemasnya dia.
Cklekk..
Setelah menunggu cukup lama akhirnya dokter yang menangani Jimin keluar dengan wajah lelahnya. Melihat itu Namjoon pun langsung menghampirinya.
"Bagaimana keadaannya dok ? Dia baik-baik saja kan ?" Tanya Namjoon yang tanpa sadar memegangi kedua bahu sangat dokter
"Saat ini keadaannya masih kritis. Dia mengalami hipotermia dan saat ini suhu tubuhnya masih sangat rendah. Tapi tenang saja, kita sudah memberikan penanganan medis untuk meningkatkan suhu tubuhnya. Sebenarnya jika anda terlambat sedikit saja untuk membawanya ke Rumah Sakit, mungkin saat ini nyawanya tidak akan tertolong. Karena kondisinya sudah benar-benar buruk. Tapi syukurlah anda membawanya tepat waktu. Dan untuk beberapa luka di tubuhnya untuk saat ini kita tidak menemukan adanya luka serius. Tapi kita juga akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk lebih jelasnya." Jelas sang dokter
Brukk..
Tubuh Namjoon tiba-tiba luruh ke lantai. Dan membuat dokter itu terkejut.
"Anda tidak apa-apa ? Apa dia adik anda ? Anda pasti sangat khawatir ya ? Tenang saja, dia akan baik-baik saja. Saya juga akan melakukan yang terbaik untuknya." Ucap dokter itu berusaha menenangkan Namjoon
"Sebentar lagi dia akan dipindahkan ke ruangan rawat biasa. Anda bisa melihatnya disana." Lanjutnya
"Dok! Bisakah saya minta tolong ? Tolong pindahkan di ke ruang rawat VIP!" Pinta Namjoon
"Aku tidak ingin ada yang menemukannya." gumam Namjoon pelan
"Nde ? Baiklah, saya akan mengurusnya. Kalau begitu saya pergi dulu." Walau pelan tapi sang dokter bisa mendengar kalimat terakhir Namjoon
.
.
.
.
.
.
"Eomma kenapa semua orang belum datang juga ? Bukankah seharusnya mereka menjemputku sekarang. Padahal hari ini aku akhirnya keluar Rumah Sakit. Tapi kenapa mereka malah tidak datang. Kemarin juga, Yoongi hyung dan Jimin bilang akan datang kesini saat malam. Tapi mereka tidak datang sampai sekarang. Padahal aku ingin pamer pada mereka, karena aku sudah bisa berjalan lagi." Keluh Jihyun yang sedang bersiap untuk meninggalkan rumah sakit
"Tenanglah sayang! Mereka mungkin sedang menyiapkan kejutan untukmu di rumah. Jadi mereka sengaja tidak datang." Ujar Nyonya Park berusaha menghibur si bungsu
"Ya mungkin eomma benar. Tapi tetap saja rasanya mengesalkan. Ditambah Appa juga belum datang sama sekali dua hari ini. Setidaknya kan Appa harus menjemput kita sekarang." Jihyun masih merasa kesal
Drrttt..
"Sebentar ya nak! Appa mu menelepon." Nyonya Park keluar ruangan
Setelah beberapa saat Nyonya Park akhirnya kembali.
"Jihyunie! Sepertinya kita harus pulang tanpa yang lain. Appa mu bilang tidak bisa datang sekarang." Ucap Nyonya Park tidak enak hati
"Aish! Pada akhirnya malah jadi begini. Jadi apa gunanya aku keluar dari rumah sakit sekarang." Wajah Jihyun semakin muram
