Sejak hari itu semua semakin berubah. Jimin yang sebelumnya masih bisa untuk sedikit berbicara pada Jihyun sekarang tidak bisa melakukannya. Jihyun semakin menjauh dan Jimin semakin tidak bisa menggapainya. Namun hari ini seseorang seolah menyelamatkannya. Walaupun harus berbohong di balik kepura-puraanya. Tapi itu tidak masalah baginya.
“Selamat pagi Jimin-ah! Apa tidurmu nyenyak semalam ?”
“H-hyung ? Kenapa kau disini ?” Jimin yang baru saja turun ke lantai dasar terkejut karena kehadiran seseorang yang tidak lain adalah hyung nya
“Kenapa ? Tentu saja untuk pulang. Rumah hyung kan disini. Memangnya menurutmu untuk apa lagi hyung kesini. Jangan bilang kau tidak suka jika hyung pulang ke rumah ?” ujar Yoongi dengan tangan yang sibuk menata makanan di meja
“B-bukan begitu, hanya saja ini terlalu mendadak. Harusnya hyung menghubungiku sebelumnya jika mau pulang.” Jimin berjalan mendekati Yoongi dengan ekspresi keterkejutannya
“Tidak masalah kan ? Sekali-kali hyung juga ingin memberi kejutan pada adik-adik kesayangan hyung ini. Ahh.. Benar juga, dimana Jihyun ? Apa dia belum bangun ?” tanya Yoongi yang menyadari ketidakhadiran Jihyun
“Eoh.. Mungkin saja.” gumam Jimin memalingkan wajahnya
“Ahh.. Itu dia. Selamat pagi Jihyun-ah! Apa kau baru bangun ?”
Mendengar itu Jimin langsung menatap ke arah tangga dan ternyata benar, ada Jihyun disana.
“H-hyung ? Kenapa kau ada disini ? Jihyun mengucapkan hal yang sama dengan Jimin
“Yak! Kenapa reaksi kalian berdua harus sama begitu, hah ? Hyung tau kalian kembar tapi setidaknya salah satu dari kalian harus memberi reaksi yang lebih baik pada hyung. Sepertinya kalian memang tidak suka jika hyung disini.” keluh Yoongi dengan memasang wajah kecewa
“M-mian hyung. Kita tidak bermaksud menyakiti perasaan hyung. Kita hanya sedikit terkejut karena hyung tiba-tiba pulang. Padahal ku dengar pekerjaan hyung sedang banyak. Iya kan, Jihyun-ah ?” Jimin melirik Jihyun dan memberi isyarat agar mengikuti perkataanya
Jimin memang tidak mau melakukan ini. Tapi dia harus bekerja sama dengan Jihyun untuk menutupi semua masalah yang terjadi diantara mereka. Tidak boleh ada yang tau tentang masalah antara dia dan kembarannya.
“Eoh..kita hanya sedikit terkejut saja. Bukan berarti kita tidak suka jika hyung pulang.” Jihyun akhirnya mengiyakan dan berusaha mengikuti alur yang Jimin buat
Mendengar perkataan si kembar membuat gelak tawa Yoongi pecah. Dia benar-benar merasa puas karena sudah berhasil mempermainkan adik-adiknya itu.
Jimin dan Jihyun yang melihat itu semakin dibuat bingung karenanya.
“Kalian memang tidak berubah. Tetap polos seperti biasa. Tapi itulah yang membuat hyung merindukan kalian.” ujar Yoongi sembari mengusak rambut kedua adiknya itu
“Tenang saja, hyung sama sekali tidak marah pada kalian. Yang dikatakan kalian memang benar, hyung sedang sibuk tapi hyung tidak bisa menahan rasa rindu untuk menemui kalian. Jadi, hyung mampir sebentar untuk melihat keadaan kalian. Nah, karena kita sudah lengkap, sekarang waktunya untuk menyantap sarapan spesial yang sudah hyung siapkan.” lanjutnya seraya merangkul mereka
Canggung. Itulah yang dirasakan Park bersaudara saat mereka berada di meja makan yang sama. Tidak ada satupun dari mereka yang mau berbicara. Dan setelah jengah menunggu akhirnya Yoongi mencoba bicara.
“Apa kalian sedang bertengkar ?” pertanyaan itu terlontar tiba-tiba dari mulut Yoongi
Mendengar itu tubuh Jimin dan Jihyun langsung menegang karenanya. Mereka bahkan saling melirik satu sama lain lagi.
