Chapter 35

1.7K 151 26
                                        

Waktu sudah menunjukkan pukul 3 dini hari. Jimin yang sedang tertidur pulas terbangun karena tenggorokannya terasa kering dan perutnya yang lagi-lagi terasa sakit. Namun saat dia membuka mata, dia terkejut saat ada seseorang yang berbaring di sampingnya seraya memeluk erat tangan kirinya.

Tanpa sadar ujung bibir Jimin terangkat melihat seseorang yang ternyata Jihyun sedang tidur pulas di sampingnya. Dia tiba-tiba teringat masa lalu dimana dulu Jihyun sering seperti ini saat dia membuat kesalahan pada Jimin. Tangan Jimin pun terulur mengelus kepala adiknya itu.

Mianhae hyun-ah. Aku belum bisa menjadi sosok hyung yang baik untukmu. Selama ini aku hanya bisa membuatmu sedih, marah, dan mengkhawatirkan ku terus-menerus.” bisik Jimin

Uhuk..Uhuk..Akhh..” ringisan Jimin lolos begitu saja dari mulutnya

Jimin langsung menutup mulutnya dengan tangan kanannya agar tidak kembali bersuara dan membuat Jihyun terbangun. Tapi sayang itu terlambat, Jihyun terbangun tepat setelah mendengar suara batuk Jimin.

“Jimin-ah! Kau baik-baik saja ?” Jihyun langsung bangun dari tidurnya saat itu juga karena merasa khawatir

Jimin berusaha mengatur nafasnya agar tidak memperlihatkan rasa sakitnya pada Jihyun. Dan untung saja rasa sakitnya itu tidak berlangsung lama.

“Mian..aku membangunkanmu ya ?” tanyanya mengulas senyum

Yak! Bukan itu yang penting sekarang. Kau tidak apa-apa ? Apa ada yang sakit ?” tanya Jihyun yang masih cemas

Jimin berusaha mendudukkan dirinya dan Jihyun yang melihat itu tentu langsung membantunya.

“Aku tidak apa-apa hyun-ah.”

“Bohong. Kau pikir aku percaya. Kalau kau baik-baik saja. Kenapa wajahmu pucat dan berkeringat dingin seperti itu.” Jihyun menatap lekat Jimin dengan sedikit kesal

Benar juga, membohongi Jihyun bukan hal mudah lagi sekarang.

“Katakan mana yang sakit ? Apa aku perlu membawa obatmu ?” tanya Jihyun dengan lembut

Jimin menggelengkan kepalanya pelan.

“Sebelum itu bisakah kau membawakan ku minum ? Aku haus.” pintanya seraya menyenderkan kepalanya di kepala ranjang

“Tunggu sebentar, aku bawa dulu ke bawah.” balasnya yang langsung melenggang pergi ke lantai bawah

Disisi lain Jimin yang sedang duduk di ranjangnya tiba-tiba bangkit lalu pergi ke kamar mandi secepat mungkin lalu menguncinya. Di dalam sana, dia bersandar di pintu seraya menatap nanar telapak tangannya yang terkena cairan kental berwarna merah. Untung saja Jihyun tidak sempat melihat dan menyadari ini. Jimin sebenarnya tidak ingin menutupi semua ini tapi dia juga masih belum siap untuk mengatakan semuanya.

Mianhae Hyun-ah. Aku belum siap untuk mengatakan yang sebenarnya pada kalian semua.” ucap Jimin dalam hati

Jimin langsung mencuci tangan dan wajahnya lalu memastikan tidak ada bercak darah disana. Setelah selesai dia langsung keluar dari kamar mandi nya. Lalu mendudukkan dirinya di tepi ranjang.

Yak! Kenapa kau malah duduk disitu. Harusnya kau berbaring saja sambil menungguku datang.” Jihyun mempercepat langkahnya mendekati Jimin

“Aku baru dari kamar mandi tadi.” jawab Jimin singkat lalu mengambil air minum di tangan Jihyun

“Sudah ?” tanya Jihyun mengambil kembali gelas ditangan Jimin lalu menyimpannya di atas nakas

Jimin mengangguk lalu menepuk-nepuk ranjangnya untuk memberi isyarat agar Jihyun duduk disana. Jihyun yang mengerti pun langsung duduk di samping Jimin.

I'm Not Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang