Chapter 37

1.4K 167 33
                                        

Setelah hari dimana Jimin memberitahu keadaannya yang sebenarnya pada Namjoon. Jimin melanjutkan hari-hari nya seperti biasa dengan kebohongan yang masih dia tutup rapat. Namun dia lebih banyak menghabiskan waktu di rumahnya karena Sang Ibu dan kedua saudaranya yang mengkhawatirkannya. Sebagai gantinya, teman-teman dekat Jimin seperti Namjoon, Hoseok termasuk Sungjae sering mengunjungi Jimin di rumahnya. Karena semua itu, Jimin tidak merasa sedih ataupun kesepian karena kehadiran mereka semua.

Malam ini Jimin termenung sendiri di balkon kamarnya. Dia kesulitan tidur karena sudah terlalu sering tertidur saat siang hari. Jimin menatap kosong langit malam yang terlihat lebih gelap karena tidak ada bintang-bintang yang sangat disukainya. Tinggal 2 hari lagi, hari yang dinantikan Jimin akan datang. Ya, itu adalah hari ulang tahun Jihyun, mendiang Jimin, dan tentu saja dirinya.
Walaupun Jimin sudah berjanji pada Namjoon untuk mengungkapkan soal kondisinya pada semua orang. Tapi rasanya Jimin masih belum siap untuk semua itu.

Jimin mengeluarkan ponselnya dari sakunya lalu tiba-tiba mengetik nama seseorang yang ada di kontaknya. Jimin menatap nama yang tertera di ponselnya itu cukup lama sampai akhirnya dia memencet tombol panggilan pada seseorang itu.

"Yeoboseyo!"

"Yeoboseyo hyung! Apa aku mengganggu waktu hyung ?"

"Aniya, hyung tidak sedang menangani pasien sekarang. Ada apa ? Apa ada sesuatu yang terjadi padamu ?"

"Tidak ada, Hanya saja ada yang ingin aku tanyakan padamu hyung."

"Apa yang ingin kau tanyakan sampai kau menghubungi hyung malam-malam begini. Apa ini tentang penyakitmu ?"

"Emm.. Begitulah."

"Apa itu ? Katakan!"

"Hyung!"

"Ne?"

"Seokjin hyung!"

"Apa Jimin-ah ?"

"Apa hyung sudah menemukan donor hati untukku ?" tanya Jimin pelan

"Kenapa kau tiba-tiba menanyakan soal itu ?"

Jimin bisa mendengar suara terkejut dari dokter yang menanganinya itu.

"Aku hanya penasaran saja. Apa ada kemungkinan aku mendapat donor hati itu sebelum ulang tahunku. Jadi, apa sudah ada donor hati yang cocok untukku hyung ?"

"....."

"Begitu ya, Sepertinya masih belum ada donor hati untukku."

Dari diam nya Seokjin, Jimin langsung tau apa jawaban yang akan di dengarnya.

"Mianhae Jimin-ah. Hyung masih belum bisa menemukan donor untukmu. Tapi hyung akan berusaha lebih keras untuk segera menemukan donor untukmu itu."

"Kenapa hyung minta maaf. Aku tau hyung sudah bekerja keras untuk mencari donor untukku jadi jangan merasa bersalah. Maaf karena aku tiba-tiba menanyakan tentang donor hati itu pada hyung."

"Jimin-ah! Kau baik-baik saja kan ? Apa penyakitmu memburuk ?"

"Bohong jika aku bilang aku baik-baik saja. Kurasa penyakit ku memang semakin memburuk. Dari hari ke hari rasanya semakin sakit bahkan sekarang pun rasanya sangat menyakitkan hyung." Ungkap Jimin dengan tangan kiri yang mencengkram erat perutnya

I'm Not Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang