Extra Part

3.9K 140 9
                                    

Happy reading❤


Natasya mendudukkan dirinya di kursi samping panggung, seskali bibirnya mencebik kesal. Malam ini adalah acara prom night angkatannya. Ini adalah acara yang di tunggu-tunggunya, karena Galen pernah berjanji kepadanya untuk datang ke acara prom night-nya.

Tapi, kini cewek itu hanya bisa menghela napas kecewa, Galen tidak bisa datang. Cowok itu tiba-tiba membatalkan untuk kembali ke indonesia karena ada urusan mendadak. Tidak tahu kah cowok itu bahwa Natasya sudah sangat merindukannya selama hampir setahun lebih tidak bertemu.

Galen sangat sibuk, bahkan jika mereka sedang berbicara lewat telpon, Galen lebih sering mengeluhkan tentang tugasnya yang semakin menumpuk, belum lagi perbedaan waktu yang harus mereka hadapi.

"Cemberut aja, lo. Kenapa sih?"

Natasya mendongak, menatap sedih ke arah Nadira. "Galen nggak bisa datang, Ra. Padahal udah janji."

Nadira menghela napas pelan, menyentuh pundak Natasya, mengelusnya pelan.

"Mungkin tugasnya masih ada yang belum di selesai-in, kali."

Natasya mengangguk lemah. "Kak Vano nggak dateng?" tanya Natasya, celingukan di sekitar panggung yang sangat ramai oleh para murid.

"Dateng, kok. Tapi, kayaknya agak telat, ada urusan dulu katanya."

Natasya mengangguk saja, tersenyum kecil pada sahabatnya tersebut. Setelah bertahun-tahun berusaha menghindari perasaan Vano, Nadira akhirnya membuka hatinya untuk cowok itu, entah bagaimana cara Vano menaklukan hati Nadira, Natasya sendiri tidak begitu tahu. Sahabatnya itu terlalu banyak menutupi sesuatu darinya.

Saat sedang asik menatap teman-teman angkatanya yang asik berjoget di depan panggung, Natasya memekik terkejut saat tiba-tiba ada yang menutup matanya dari belakang. Cewek itu menyentuh dua tangan yang masih ada di depan matanya, berusaha melepaskan tangan tersebut.

Setelah berhasil melepaskan tangan tersebut dari wajahnya, Natasya berdiri bersiap memaki siapa orang iseng tersebut.

"Siapa sih lo...." Ucapan Natasya menggantung. Cewek itu membeku di tempatnya, menatap tak percaya orang yang kini berdiri di hadapannya.

"Galen!" teriaknya, langsung menghambur ke dalam pelukan cowok itu, membuat Galen yang tak siap hampir saja terhuyung.

Galen terkekeh, ikut memeluk Natasya erat.

"Katanya nggak bisa dateng," lirih Natasya, masih dalam pelukan cowok itu.

Galen tertawa renyah, tangannya terangkat mengusap rambut cewek itu lembut.

"Kan dah janji."

Natasya melepaskan pelukan mereka, tersenyum lebar menatap wajah cowok di hadapannya.

"Jadi nge-prank gue, nih."

Galen kembali tertawa, mengacak puncak kepala Natasya dengan gemas.

"Nggak."

"Ekhem." Natasya dan Galen kompak menoleh, menatap Vano dan Nadira yang menatap ke arah mereka dengan malas.

"Dunia serasa milik berdua, yang lain ngontrak," cibir Nadira, membuat Natasya berdecak pelan.

"Namanya juga kangen. Kalau mau pelukan juga, pelukan aja kali."

"Dih, apasih lo," balas Nadira, mendelik ke arah cewek itu, sesekali melirik Vano yang hanya diam di sampingnya.

Natasya terkekeh pelan. "Kak Vano, Rara-nya juga mau di peluk, tuh," goda Natasya membuat Nadira melotot ke arah cewek itu.

"Kan tadi udah-" Nadira langsung membekap mulut Vano, membuat Natasya dan Galen kompak mendelik curiga.

LOVIN'U [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang