Dua Puluh Tujuh

1.9K 120 8
                                    

Maafkan jika ada typo yang bertebaran, boleh komen jika ada yah.

Happy reading❤

"Udah dong, Nat. Lagian lo yang ngebentak, kok malah lo yang nangis."

Natasya semakin menutup wajahnya dengan tangan, air matanya belum juga ingin berhenti keluar. Diam-diam cewek itu mengumpati Nadira dalam hati karena bukannya menghibur, cewek itu malah mengatainya.

Setelah membentak Galen, Natasya langsung pergi meninggalkan cowok itu. Natasya tidak tega menatap wajah kecewa Galen. Cewek itu memilih rooftof untuk menumpahkan tangisannya juga mengajak Nadira bersamanya. Natasya kira mengajak Nadira bersamanya dapat membuatnya sedikit terhibur, nyatanya cewek itu tidak membantu sama sekali.

"Nat, udah dong nangisnya, gue jadi ikutan sedih juga nih liat lo," ujar Nadira mengusap pelan lengan Natasya.

Natasya menurunkan tangannya, cewek itu mengangkat wajahnya menatap Nadira yang tersenyum kecil ke arahnya. Tangan Natasya terangkat menghapus sisa air mata di pipinya.

"Ra, kita bolos sampai balik aja yah," mohon Natasya.

Nadira langsung melotot, dengan cepat cewek itu menggeleng.

"Jangan gila dong Nat, bisa ngamuk emak gue kalau tau gue bolos. Apalagi, ada pelajarannya Bu Naya. Bisa mampus gue," tutur Nadira.

Bu Naya adalah guru bahasa inggris kelas XI Ipa, Bu Naya bukan guru yang galak, tapi wanita itu suka sekali bergosip juga menyinyiri murid-muridnya yang suka melanggar aturan saat ia mengajar. Bukan itu saja, Bu Naya juga dekat dengan keluarga Nadira, karena mereka adalah tetangga. Sebab itulah, Nadira tidak berani macam-macam jika pelajaran Bu Naya, karena jika ia melakukan itu, Bu Naya akan melaporkan hal tersebut pada Ibu Nadira.

Natasya menarik napas panjang, berusaha menetralkan perasaannya. Natasya menengadah, menatap lagit biru yang sangat cerah hari ini, kontras sekali dengan suasana hatinya yang mendung.

"Jujur yah, Nat. Gue kasian tahu sama Kak Galen. Gue yakin dia emang nggak maksud nyakitin lo."

"Terus gue harus apa, Ra. Gue tau selama ini memang gue yang salah, harusnya gue nggak pernah bantuin dia. Pasti ini semua nggak bakalan terjadi."

Nadira mengusap pelan bahu Natasya. Cewek itu menatap iba pada Natasya yang matanya kembali berkaca-kaca. Sejujurnya Nadira kasihan pada Galen, ia tahu cowok itu tidak mungkin menyakiti sahabatnya, tapi ia juga tidak bisa ikut campur terlalu jauh, dan mungkin saja bisa menyakiti Natasya.

"Udahlah, Nat. Lagian Kak Galen juga bukan pertama kalinya cowok di hidup lo 'kan, Naufal aja bisa lo lupain, masa Kak Galen nggak bisa," ujar Nadira. Natasya tidak tahu apakah ucapan Nadira barusan adalah kata untuk menyemangatinya atau ingin mengungkit hal lain.

Natasya terdiam. Mendengar nama Naufal membuat pikirannya terlempar ke masa lalu. Naufal adalah mantan pacar Natasya waktu mereka masih SMP. Saat itu Naufal, Natasya serta Nadira adalah sahabat, mereka membuat geng dengan nama trioN, sesuai huruf awal nama mereka.

Kelas dua SMP, Naufal nekat menyatakan perasaannya pada Natasya. Natasya kaget, Nadira sendiri tidak begitu terkejut, ia sudah mengetahui dari mereka kelas tujuh hanya dengan melihat tatapan Naufal pada Natasya. Awalnya Natasya menolak, dengan alasan akan menghancurkan persahabatan mereka. Tapi, Natasya tidak munafik, ia juga mengatakan menyukai Naufal, tapi kembali lagi pada persahabatan mereka membuat Natasya harus berpikir jauh.

Persahabatan mereka merenggang, ini yang Natasya takutkan. Nadira yang melihat persahabatan mereka yang mungkin saja bisa berakhir, karena Naufal yang terus saja menjaga jarak, akhirnya berinisiatif menyatukan mereka, baginya tidak apa jika mereka berpacaran dan tetap menjadi sahabat, lagipula Nadira tidak mempermasalahkan hal itu.

LOVIN'U [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang