Tiga Puluh Tujuh

1.4K 97 2
                                    

Happy reading❤


Lapangan SMA Taruna malam ini begitu ramai. Sudah banyak stand makakan yang berjejer di pinggir lapangan untuk membuat penonton yang datang tidak merasa bosan dan menikmati lomba tersebut. Banyak murid dari sekolah lain yang juga datang untuk menonton perwakilan dari sekolah mereka.

Natasya mendudukkan dirinya di salah satu bangku yang ada di belakang panggung. Di tangannya ada kerta berisi lirik lagu yang sudah di hapalnya. Cewek itu tampak cantik dengan dres warna peach selutut serta jaket jins yang membukus badannya, tak lupa sepatu kets warna putih membungkus kakinya.

Natasya mengedarkan pandangannya, mencari sosok Aldi yang belum juga muncul, hingga tak sadar seseorang duduk di sampingnya.

Cowok itu berdehem, membuat Natasya refleks menoleh ke sampingnya. Senyum lebar terbit di bibir cewek itu saat melihat cowok tampan di hadapannya.

"Naufal? Lo disini juga?"

Naufal tertawa pelan. "Iya dong. Gue wakilin sekolah gue."

Natasya melebarkan matanya, ia semakin melebarkan senyumnya.

"Lo sekarang udah bisa nyanyi?"

"Gue dari dulu udah bisa kali, cuma dulu selalu ada lo jadi kesaing mulu," ujar Naufal menampilkan wajah cemberut membuat Natasya tertawa.

"Iya deh, btw lo duet sama siapa?"

Naufal mengalihkan pandangannya dari Natasya ke cewek yang duduk tak jauh dari mereka, kemudian kembali menatap wajah Natasya.

"Tuh orangnya," tunjuk Naufal menggunakan dagunya.

Natasya mengarahkan pandangannya pada cewek yang baru saja di tunjuk Naufal, cewek cantik yang sedang menggunakan dress merah maroon juga jaket jeans hitam yang membungkus tubuhnya.

"Cantik banget teman duet lo," puji Natasya masih menatap cewek itu.

"Heem. Dia yang pegang gitar, cewek gue juga."

Natasya melebarkan matanya, menatap ke arah Naufal tak percaya.

"Beruntung banget, lo."

Naufal hanya tertawa pelan, kemudian cowok itu tersenyum tipis saat melihat cewek yang mereka bicarakan tadi berjalan ke arah mereka. Naufal meletakkan kursi plastik di hadapannya agar gadis itu bisa duduk.

"Siapa?" tanya gadis tersebut menatap Naufal dengan kening berkerut.

"Kenalin ini Natasya teman SMP sekaligus mantan aku. Nat, ini Angel cewek gue," ujar Naufal pada dua gadis di hadapannya yang saling melempar senyum kecil.

Angel menjulurkan tangannya yang langsung di sambut oleh Natasya. Angel terkekeh pelan saat menatap wajah Natasya dan Naufal bergantian.

"Kamu nih, bisa-bisanya pd banget kenalin kita kayak gitu."

Naufal terkekeh pelan, menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Natasya tertawa merasa ini momen lucu untuknya.

"Oh iya, Nat. Cowok lo mana, adakan pasti," ujar Naufal membuat Natasya tiba-tiba teringat Galen.

Sejak pertengkeran lima hari yang lalu, mereka belum pernah bertegur sapa lagi, seakan kembali menjadi orang asing. Jika saling berpapasan mereka akan sama-sama menghindar. Natasya sedih, tapi ia tak ada waktu untuk larut dari kesedihannya. Latihan musiknya mampu membuat pikiran cewek itu teralih.

Natasya mengangkat bahunya acuh. "Nggak tahu. Nggak datang kali."

Baru saja Naufal ingin membuka mulut, suara dari belakang Natasya membuat perhatian cowok itu teralih. Natasya berbalik menemukan Aldi. Cowok itu menggunakan kaos hitam polos yang di padu dengan jaket kulit warna hitam serta celana jeans. Apdi tersenyum kecil, mengambil duduk di samping Natasya.

LOVIN'U [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang