Lima belas

2.4K 192 17
                                    

Jangan lupa vote dan comment yah guys💕

Happy reading...

°°°°

"Gue laper, Len."

Galen melongo menatap cewek di hadapannya. Di saat seperti ini masih bisa-bisanya gadis itu memikirkan perut. Galen benar-benar merasa Natasya adalah gadis aneh yang pernah ia temui.

"Nat, lo aneh banget. Sumpah," ucap Galen.

"Maksud, lo?" tanya Natasya tak mengerti.

"Iya. Di saat cewek-cewek lain yang mungkin ada di posisi lo, mereka pasti bakalan ketakutan atau paling parah pingsan di sini karena takut gelap. Tapi, lo malah b aja," terang Galen berapi-api.

"Lah, gue nggak takut gelap kali, gue malah takut mati kelaparan di sini," ujar Natasya sangat santai.

Galen mendengus pelan, ia mengarahkan lampu senter ponselnya ke arah wajah Natasya. Mata cowok itu membulat saat melihat pipi kanan Natasya yang memerah.

"Ini kenapa?" tanya Galen menyentuh pipi kanan Natasya membuat ringisan pelan keluar dari mulut gadis itu.

"Di tampar tadi," jawab Natasya menurunkan tangan Galen dari pipinya.

"Siapa yang lakuin, biar gue hajar orangnya," ujar Galen, nada suaranya terdengar kesal di telinga Natasya.

"Lo mau hajar orangnya?" tanya Natasya.

Galen mengagguk. Natasya terdiam, sepertinya ia tidak akan memberi tahu Galen tentang kakak kelasnya tadi. Natasya hanya tidak mau Galen sampai membuat keributan pada Luna dan malah membuat gadis itu jadi semakin menganggunya.

"Siapa orangnya?" Suara Galen menyadarkan Natasya. Natasya menggelngkan kepalanya pelan.

"Nggak tau namanya," ujarnya berbohong.

Galen tampak berpikir, kemudian telinganya menangkap sebuah bunyi yang berasal dari perut Natasya. Galen menatap Natasya, cewek itu mengeluarkan cengiran lebar.

Galen segera berdiri,  menyampirkan tas Natasya di bahunya, lalu membantu gadis itu berdiri. Mereka berdua berjalan keluar dari gudang tersebut.

"Kok lo bisa tau gue ada di gudang tadi?" tanya Natasya saat mereka mulai berjalan menuju tempat mobil Galen terparkir.

"Temen lo yang kasi tau," jawab Galen.

Seketika Natasya ingat. Itu pasti Nadira, sahabatnya itu pasti sangat khawatir padanya sekarang. Ia akan mengabari Nadira setelah sampai rumah nanti.

****

"Mau makan apa?" tanya Galen. Kini mereka sudah berada di dalam mobil Galen.

"Mie ayam enak juga sih," ujar Natasya mengetuk pelan dagunya.

Galen mengedarkan pandangannya ke sekeliling jalan. Tapi, cowok itu tak menemukan satupun penjual mie ayam yang biasanya sering terlihat di berjualan di sekitar sini.

"Nggak ada yang jualan," ucap Galen.

Natasya ikut mengedarkan pandangannya ke sekeliling, benar, tidak ada penjual mie ayam yang biasanya sering berjualan di sekitar sini. Entah, pindah kemana mereka semua.

"Iya juga, yah," ujar Natasya jadi lesu.

"Emang lo pengen banget gitu makan mie ayam?" tanya Galen melirik sekikas gadis itu.

"Iya, nggak tau kenapa, dari tadi gue kepikiran mie ayam mulu," ucap Natasya.

"Yehh, kalau lo, di pikiran lo mah emang selalu makanan," ledek Galen tertawa pelan.

LOVIN'U [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang