Sepuluh

3.2K 286 43
                                    

Jangan lupa vote dan komennya yah guys❤😊

Happy reading...💕

°°°°°°°°

"Nat, lo ngapain disini?"

Natasya menggaruk kepalanya yang tak gatal, otaknya mencari-cari alasan yang tepat untung menjawab pertanyaan gadis di hadapannya.

Ya kali Natasya bilang lagi ngikutin dia.

"Eh, ini... Gue lagi nungguin temen gue disini, katanya mau ke ruang kepsek juga tadi," alibinya. "Oh iya, lo sendiri ngapain disini, Sa?" tanyanya pada cewek di hadapannya. Cewek itu adalah Raisa, cewek yang di temuinya di rumah Galen waktu itu.

"Oh, ini, mulai besok gue akan sekolah disini," ujar Raisa dengan senyum kecil.

Natasya sempat kaget, tapi dengan cepat wajahnya berubah sumringah.

"Wah, serius?"

Raisa mengangguk. "Yaudah yah, Nat, gue pulang dulu. Sampai ketemu besok." Setelah mengatakan itu, Raisa kemudian berlalu bersama ayahnya dari hadapan  Natasya.

Natasya hanya menatap punggung gadis itu, sampai benar-benar menghilang dari pandangannya, ia kemudian ikut beranjak dari sana menuju gerbang untuk mencari angkutan umum.

Lama menunggu didepan gerbang, gadis itu akhirnya memutuskan untuk berjalan menuju halte, menunggu bus lewat disana. Gadis itu melirik jam di pergelangan tangannya, 15.55. Baru saja ingin mendudukan bokongnya di bangku halte, suara klakson mobil seseorang membuatnya urung melakukan kegiatannya, ia mengenali mobil itu. Mobil Galen.

Cowok itu keluar dari dalam mobil, berlari kecil ke arah Natasya.

"Gue kira udah balik," ujarnya saat tepat berada di hadapan Natasya.

Natasya mendengua malas, masih mode ngambek.

"Apa urusan lo?"

Galen menaikan alisnya, masih ngambek ternyata. "Yah jelas dong, gue pacar lo."

Natasya menghela nafas kasar, berbicara dengan Galen sepertinya hanya buang-buang waktu saja. Ia ingin cepat pulang dan merebahkan diri di kasurnya, merasakan tidur siang yang hampir menjelang sore.

"Yuk, balik." Galen meraih tangan Natasya, tapi dengan cepat cewek itu menepisnya.

"Nggak usah."

"Yaelah, udah kali ngambeknya, bercanda doang tadi."

Natasya tak menjawab. Ia hanya diam, sampai matanya menangkap bus yang melambat dan berhenti tepat di depan halte tersebut. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, gadis itu berlalu dari hadapan Galen dan menaiki bus tersebut.

Galen hanya menghela nafas pasrah, melihat bis itu sudah berlalu meninggalkan halte tersebut.

"Gue tau, pasti dia lagi pura-pura ngambek, biar seru pacarannya," gumam Galen, kemudian cowok itu kembali menuju mobilnya dan berlalu meninggalkan halte tersebut.

****

Natasya berdecak kesal, sedari tadi ponselnya tak berhenti berdering diatas meja, membuat acara nontonnya jadi terganggu.

"Angkat, Nata. Hp kamu nganggu," suruh Farah, merasa mulai risih mendengar ponsel itu sedari tadi terus berdering.

Natasya melirik malas kearah ponselnya. Nomor asing.

"Males Tan, nomor nggak di kenal."

"Tapi dari tadi nelpon mulu, angkat, siapa tau penting."

Natasya hanya mengiraukan, matanya masih fokus kearah Tv di hadapannya, telpin itu akhirnya berakhir, tapi tak lama kembali berdering lagi.

LOVIN'U [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang