Empat Puluh Empat

1.4K 86 2
                                    

Happy reading❤

Natasya mengikat rambut nya menjadi satu, tak lupa ia memoleskan lipbam pada bibir nya agar tidak kering dan pucat. Natasya meraih sling bag yang berada di atas kasur, kemudian melangkah keluar kamar. Ia akan pergi jalan-jalan bersama Galen sesuai ucapan cowok itu tadi sore.

Natasya tersenyum kecil saat melihat Galen sedang duduk di ruang tamu bersama Farah. Cewek itu mempercepat langkah nya menurini tangga.

"Padahal bukan malam minggu, Nata kok lama banget, yah dandan nya." Ucapan Farah membuat Natasya yang sudah berdiri di samping sofa berdecak. Galen terkekeh.

"Tante Fa apaan, sih orang Nata nggak dandan."

Farah tertawa pelan, ia kemudian berdiri dari duduknya. Galen ikut berdiri.

"Mau berangkat sekarang?" tanya Galen.

Natasya mengangkat tangan nya, menatap jam tangan nya yang menunjukkan pukul 19.20. Cewek itu kemudian mengangguk.

"Iya, supaya nggak kemalaman."

Galen mengangguk. Cowok itu kemudian menatap ke arah Farah.

"Gue bawa Natasya dulu, yah."

"Iya, ingat balikin dengan utuh," ujar Farah dengan nada bercanda. Galen terkekeh.

"Tante Fa, Nata keluar dulu, yah," pamit Natasya. Farah mengangguk. Mereka berdua mulai berjalan keluar dari rumah.

"Kita mau ke mana?" tanya Natasya saat mereka berdua sampai di samping mobil Galen.

Galen menengadahkan kepalanya, tampak berfikir. "Kita jalan-jalan ke kota tua, gimana?"

Natasya mengetuk dagunya, tak lama cewek itu berdecak pelan. "Jangan, deh. Gimana kalau jalan-jalan keliling jakarta aja."

Galen mengerutkan kening nya. "Emang kenapa kalau ke kota tua?"

"Nggak usah, deh. Besok-besok aja," ujar Natasya tersenyum kecil. Sebenarnya ia hanya tidak enak pada Galen. Jika ia ke kota tua, ia pasti ingin mencoba semua wahana yang ada di sana yang tentu saja akan menguras uang cowok itu. Natasya tidak ingin itu terjadi.

"Kalau besok, mau?" tanya Galen menaikkan alisnya.

"Lo mau banget, yah ke sana?" tanya Natasya tanpa menjawab pertanyaan Galen.

"Nggak, sih cuma nanya lo dong, siapa tau lo mau," ujar Galen, kemuduan tertawa pelan. Natasya ikut tertawa.

"Nggak, deh. Yuk, keburu malam banget entar," ujar Natasya, memasuki mobil Galen. Galen terkekeh kemudian ikut masuk ke dalam mobil, tak butuh waktu lama mobil Galen melenggang meninggalkan pekarangan rumah Natasya.

****

Galen mendudukkan dirinya di hadapan Natasya. Cowok itu meletakkan minuman kaleng di hadapan Natasya. Kini mereka sedang berada di depan supermarket.

"Jadi, udah mau cerita?" tanya Galen memecah keheningan.

Natasya menghembuskan napas nya pelan, meraih minuman kaleng di hadapan nya, membuka dan meneguk minuman tersebut sebelum menjawab pertanyaan Galen.

Setelah meletakkan minuman kaleng di hadapan nya. Natasya meliapat tangan nya, menatap lurus ke arah Galen yang juga sedang menatap nya dengan senyum lebar.

"Papa gue datang, Len," ujar Natasya, pelan.

"Emang Papa lo dulu ke mana?" tanya Galen, berbicara sehati-hati mungkin.

Natasya terdiam sesaat, menarik napasnya dan menghembuskan nya pelan berusaha menghalau rasa sesak yang perlahan muncul.

"Papa pergi ninggalin gue sama Mama."

LOVIN'U [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang