Dua Puluh Tiga

2K 119 4
                                    

Haii

Bagimana kabar kalian semua?

Semoga masih suka yah sama GalenNata😁 cus langsung baca aja deh

Happy reading❤

°
°

"Kalian sudah harus benar-benar latihan. Tiga minggu lagi, lombanya sudah di mulai," titah Pak Arya menatap kedua murid di hadapannya.

"Iya Pak," ujar Natasya dan Aldi bersamaan.

"Yasudah, saya keluar dulu, kalian lanjutkan latihannya," pamit Pak Arya, kemudian pria itu menghilang dari balik pintu ruang musik.

Natasya dan Aldi saling berpandangan, kemudian sama-sama menghela napas pelan.

"Pak Arya bener-bener, dah. Ini aja kita latihannya ekstra banget," oceh Natasya berdecak.

"Hahaha, sabar ajalah. Pak Arya emang gitu. Yuk latihan lagi." Aldi meraih gitar di sampingnya dan mulai memetiknya pelan.

"Al, lagu satunya udah ada?" tanya Natasya membalikan tubuhnya jadi menghadap Aldi.

Aldi berhenti memetik gitar. Cowok itu mengetuk-ngetuk dagunya tanda berpikir, kemudian ia meletakkan gitar di sampinya dan merogoh saku, mengeluarkan ponselnya.

Natasya mengamati pergerakan Aldi dengan kening berkerut. Aldi terlihat mengotak-atik ponselnya kemudian berbalik menghadap Natasya.

Aldi menatap ponselnya, memplay sebuah lagu dari sana. Natasya mendengarkan dengan seksama, kemudian beralih menatap wajah Aldi.

"Lo suka lagu ini?" tanya Natasya.

Aldi menganggukan kepalanya. "Lagu ini ngingatin gue sama seseorang yang pernah ada di hidup gue. Dia juga suka sama lagu ini," jelas Aldi.

Natasya mengangguk mengerti. "Yaudah, itu aja."

"Beneran nih?"

"Iya. Udah, sekarang kita latihan pake lagu itu aja," ujar Natasya mulai membaca lirik yang baru saja di searching di google.

Aldi meraih gitarnya, memetik nada yang memang sudah di hapal di luar kepalanya, kemudian di ikuti nyanyian oleh Natasya.

Hampir setengah jam, mereka terus berlatih, sampai getaran di saku Natasya mengintrupeksi latihan mereka. Natasya pamit untuk mengangkat telpon kemudian berjalan keluar dari ruang musik.

"Apaan?" tanya Natasya tanpa sapaan.

"Sans elah, lo di mana nggak ke kantin?" tanya orang di sebrang sana, siapa lagi jika bukan Galen.

"Nggak. Gue lagi di ruang musik."

"Oh. Udah makan?"

"Belum dong."

"Makan dulu."

"Nanti aja."

"Makan dulu baru latihan." Suara Galen terdengar kesal. Natasya hanya memutar bola matanya malas.

"Bawel lo."

"Gue bawain, yah." Suara Galen terdengar merendah, Natasya menghembuskan napas pelan.

"Nggak usah, nanti juga makan kalau lapar."

"Nat, please deh. Jangan sampai lo sakit karena nggak makan. Kalau lo sakit gim-"

Natasya mematikan telponnya sepihak. Bibirnya mencebik kesal, tapi sedetik kemudian senyum lebar terbit di bibirnya.

"Bawel banget dah, nih orang."

LOVIN'U [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang