Tiga Puluh Sembilan

1.4K 79 2
                                    

Happy reading❤

Sudah pukul 16.00. Cuaca sore ini tidak bersahabat, terbukti dengan hujan deras yang mengguyur kota jakarta beberapa menit lalu. Natasya tidak langsung pulang. Cewek itu memilih mampir di cafe yang sedang hits akhir-akhirnya ini. Hujan deras membuat pengunjung cafe semakin banyak.

Natasya menatap keluar jendela. Memandang titik hujan yang jatuh membahasahi halaman cafe tersebut. Cappucino di hadapannya sudah mendingin karena belum juga ia sentuh.

Natasya tersentak saat seseorang tiba-tiba duduk di hadapannya. Cewek itu menengok dan menemukan Aldi yang sedang tersenyum kecil ke arahnya, Natasya ikut tersenyum.

"Lo ngapain di sini?" tanya Natasya.

"Lagi jalan sama teman," jawab Aldi. Natasya menganggukkan kepalanya, tak lama seorang gadis yang juga masih mengenakan seragam duduk di hadapannya.

Natasya tersenyum kecil saat cewek di hadapannya melemparkan senyum lebar ke arahnya. Mereka hanya terdiam, saling berhadapan dengan canggung, tak tahu harus membicarakan apa.

"Em, ini teman lo, ya, Al," ujar Natasya memecah keheningan.

Aldi mendongak menatap Natasya, cowok itu mengangguk kecil, kemudian memanggil waiters yang kebetulan lewat.

"Pesan apa?" tanya Aldi pada cewek di sampingnya.

"Samaan." Aldi mengangguk kemudian menyebutkan pesanan mereka. Aldi mengarahkan pandangannya pada Natasya.

"Nat, ini Diana," ujar Aldi memperkenalkan cewek di sampingnya.

Diana menjulurkan tanganya yang di samput ramah oleh Natasya.

"Namaku Diana."

"Natasya."

Cewek bernama Diana tersebut seketika terkejut, matanya membulat. Ia melirik ke arah Aldi kemudian tersenyum miring. Pergerakannya tak luput dari pandangan Natasya yang menatap heran.

"Kamu ternyata," ujarnya dengan senyum geli.

Natasya mengerutkan keningnya bingung. Apa maksudnya?

"Kamu tahu nggak, Nat. Aldi sering ceritain kamu," ujar Diana terlihat antusias.

Aldi melotot, menatap galak cewek itu. Tapi, bukannya takut, ia malah menjukurkan lidahnya mengejek. Natasya terkejut, menatap penuh tanya ke arah Diana.

"Cerita gimana?" tanya Natasya, penasaran.

Aldi gelagapan. Cowok itu semakin melotot ke arah Diana yang malah terkekeh.

"Bang Aldi cer-"

"Heh, lo nggak usah aneh-aneh, deh. Nat jangan di dengerin nih anak, ngomongnya suka ngawur," sela Aldi cepat. Cowok itu mememberikan tatapan tajam ke arah Diana yang di balas cengiran cewek itu.

Natasya tertawa kecil, merasa lucu pada tingkah dua sejoli di hadapannya.

"Btw, Nat. Kamu ke sini sama siapa?" tanya Diana mengalihkan pandangannya ke arah Natasya.

"Sendiri aja."

"Jomlo dong?"

Mendengar itu, Aldi langsung menjitak kepala cewek itu. Sedangkan, Natasya terkekeh.

"Udah punya cowok tuh, sembarang, lo," sembur Aldi melirik tak enak kepada Natasya.

"Nanya doang elah, biar nggak canggung."

"Iya, nggak pa-pa kok, Diana," ujar Natasya masih dengan kekehan.

"Panggil Ana aja, Nat. Diana kepanjangan hehe," ujar Diana dengan cengiran.

LOVIN'U [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang