Sebelas

2.9K 243 18
                                    

Jangan lupa vote dan komen yah guys💕💕

Happy reading❤

°°°°°°°

Natasya mengobrak-abrik tasnya dengan wajah gelisa. Bel upacara sudah berbunyi sekitar 15 menit yang lalu, tapi cewek itu belum juga beranjak menuju lapangan upacara.

"Nat, buruan. Nyari apa sih?" Nadira sudah memanggil sedari tadi di ambang pintu kelas.

Natasya berbalik, menampakkan wajah gelisa.

"Ra, topi gue nggak ada nih."

Nadira kembali melangkah masuk ke dalam kelas, cewek itu menatap Natasya dengan pandangan kaget. Sekarang di kelas hanya ada mereka berdua dan satu cowok yang baru saja menaruh tasnya, cowok itu bersiap melangkah keluar, tapi Nadira cepat-cepat mencegahnya.

"Din, lo ada topi lebih nggak?" tanya Nadira.

Cowok bernama Dino itu menggeleng. "Nggak. Ini doang nih," ujarnya mengangkat topi yang ada di kepalanya. Setelahnya ia kemudian berlalu dari sana.

"Duh, gimana dong," ujar Natasya panik.

"Mending sekarang kita kelapangan aja, lo ngumpet-ngumpet aja di tengah, supaya nggak keliatan," usul Nadira.

"Tapi Ra-"

"Udah ayo." Nadira segera menarik Natasya menuju lapangan, sebelum mereka ketahuan guru, karena belum menuju lapangan.

"Ra, gue deg degan banget nih, ada guru nggak?" Natasya terus menundukkan kepalanya, sesekali celingukan, takut-takut ada guru yang datang ke barisan mereka.

"Aman, lo tenang aja," ujar Nadira, sambil sesekali memantau situasi.

Natasya terus saja menunduk, jantungnya masih berdebar dengan kencang, ini pertama kalinya ia ceroboh sampai tidak membawa topi saat upacara.

Natasya tersentak saat seseorang memasangkan topi ke kepalanya. Ia mendongak untuk melihat siapa orang tetsebut.

"Lo ngapain?" tanya nya kaget kepada orang yang baru saja memakaikan topi di kepalanya. Dia adalah Galen.

"Pake aja topi gue," ujar Galen santai.

"Trus, lo?"

"Udah nggak usah mikirin gue," ujar Galen bersiap melangkah menuju barisan murid yang melanggar aturan. Tapi, dengan capat Natasya mencekal lengannya.

"Maksud lo apa? Ambil aja topi lo, nggak usah sok-sok an gini," ujar Natasya membuka kembali topi di kepalanya.

Semua siswa kini menatap ke arah keributan yang mereka berdua buat. Berbagai tatapan di tunjukkan oleh mereka. Ada yang iri dan ada juga yang menatap mereka dengan pandangan sinis.

"Pake aja, gue nggak mau lo di hukum." Setelah mengatakan itu, Galen segera melepaskan cekalan Natasya dan berjalan santai menuju barusan murid yang melanggar aturan

Natasya hanya bisa menatap nanar ke arah Galen yang kini sudah berdiri rapi di jejeran murid yang melanggar aturan.

****

"Parah Nat, itu tadi kak Galen?" Nadira sedari tadi terus saja heboh di samping Natasya, atas insiden di lapangan tadi.

Natasya berdecak kesal. "Lo pikir siapa? Emang Galen punya kembaran."

LOVIN'U [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang