Lima Puluh Empat

1.3K 73 2
                                    

Happy reading❤




Natasya menghentikan langkah-nya di tengah koridor, pandangan cewek itu lurus menatap ke arah lapangan. Di sana ada Galen yang sedang berjalan menuju kelas, dengan Raisa yang menempel pada lengan cowok itu, manja.

Natasya menghembuskan napas berat, berusaha menguatkan hati-nya. Cewek itu mendongak kecil, menghalau air mata-nya yang bisa saja jatuh.

"Ngapain di sini?" Natasya tersentak, refleks berbalik dan menemukan sosok Aldi berdiri di belakang-nya dengan senyum lebar.

Natasya menghembuskan napas pelan, tersenyum tipis. Cewek itu agak mengernyitkan kening, menatap Aldi.

"Lo sakit?"

Aldi terkekeh pelan, mengusap hidung-nya. "Keliatan banget, ya?"

"Muka lo pucat," ujar Natasya, jadi khawatir.

Aldi kembali terkekeh, merapatkan jaket yang menempel di tubuhnya. Cowok itu berdehem pelan.

"Nggak papa ini, mah. Eh, pulang nanti kumpul di ruang ekskul," ujar Aldi, mengingat tujuan-nya mencari Natasya tadi.

Natasya mendengus samar, melemaskan bahu. "Mau ngapain lagi, sih?"

"Persiapan buat acara prom night anak kelas dua belas."

"Kan itu tugas Osis," keluh Natasya mulai melangkahkan kakinya di ikuti Aldi di samping-nya.

"Iya, tapi Pak Arya suruh kita berpartisipasi juga. 'Kan nanti prom night pasti butuh musik kali."

Natasya mencibir pelan. Aldi menghela napas pelan, menatap wajah Natasya dari samping.

"Lo nggak lagi galau, 'kan?" tanya Aldi pelan.

Natasya mendengus pelan, mendecakkan lidah. "Galau? Ngapain?"

"Gue denger, cowok lo mau tunangan sama cewek lain?" tanya Aldi agak hati-hati.

"Itu nggak bener," jawab Natasya tanpa menoleh.

Aldi melebarkan mata, menoleh kan kepala-nya ke arah cewek itu.

"Serius?"

Natasya menghela napas berat, menatap lurus ke depan. Tak menjawab pertanyaan Aldi.

"Nat, gue nggak akan biarin lo nangis atau sakit hati."

Natasya tersentak atas perkataan tiba-tiba dari cowok itu. Ia menoleh pada Aldi sepenuhnya.

"Gue sahabat, lo. Gue nggak akan biarin lo sampai di sakitin," ujar Aldi lagi, melihat wajah bengong cewek itu.

Natasya tersenyum tipis. "Gue nggak papa, Di. Itu nggak bener."

Aldi berdecak. "Oke. Awas aja kalau bener, gue hajar cowok, lo."

Natasya menggeleng cepat, menatap lurus wajah cowok itu. Cewek itu dengan cepat mengalihkan wajah, saat matanya tiba-tiba berkaca-kaca.

Aldi tersenyum samar. Mengacak pelan puncak kepala cewek itu. Walau tidak bisa memiliki, ia akan selalu berusaha menjaga Natasya.

"Yaudah, lo masuk kelas sana. Ingat pulang nanti ngumpul," ujar Aldi tersenyum kecil.

"Iya. Lo kalau sakit ke Uks aja. Muka lo pucat."

Aldi terkekeh pelan, mengerling jahil ke arah Natasya. "Ciee, perhatian banget, sih."

Natasya berdecak, mencibir pelan kemudian berlalu dari hadapan Aldi yang kini malah tersenyum lebar, memandangi cewek itu lurus.

LOVIN'U [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang