CHAPTER 15

83 15 0
                                    

Haechan - Somi

Pagi ini adalah pagi tersial untuk Haechan, karena apa??? Karena ban ninja nama motor kesayangan Haechan kempes, padahal kemarin baru saja diservice dibengkel dan hari ini harus masuk bengkel lagi, alhasil dia harus nebeng Renjun. Dikarenakan hanya dia dan Renjun yang hari ini ada kelas.

Bagaimana ban ninja Haechan bisa kempes?? Semua itu dikarenakan adiknya, yang bernama Jisung. Haechan yakin itu karena ulah Jisung, dikarenakan sore itu Jisung meminjam ninjanya dengan alasan belajar kelompok dengan temannya. Pulang pulang ninja sudah tak berdaya dengan ban kempesnya, Jisung tanpa rasa bersalah berkata " tadi ninja nabrak paku kecil kecil dijalan, bang." Haechan hanya bisa menarik nafas panjang, berharap diberi kesabaran oleh tuhan dalam menghadapi ulah adiknya yang memang suka merusak semuanya. Lalu dimana motor Jisung?? Jelas motor Jisung masih ada dibengkel, semua itu karena ulahnya sendiri, yang menabrakkan motornya dengan pohon mangga kesayangan ayahnya yang ada didepan rumah.

Kenapa bisa jadi pohon kesayangan sang ayah?? Ya karena pohon itu menjadi saksi cinta ayah dan bundanya waktu masih muda, dulu pohon mangga itu adalah tempat dimana ayah dan bundanya bertemu. Mereka terjebak antara restu orang tua. Dimana ayah dari bunda tidak merestui hubungan keduanya. Namun ayah tetap gigih mempertahankan cintanya, dan setiap malam Minggu mereka akan bertemu secara diam diam dibawah pohon mangga tersebut. Sampai ayah dari bunda merestui dan akhirnya ayah melamar bunda sampai menikahinya. Akhirnya keduanya memilih membeli tanah pemilik pohon mangga tersebut dan mendirikan rumah tepat disamping pohon mangga itu. Kata ayah pohon itu adalah perjuangan, saksi cinta dari ayah kepada bunda. Dengan begitu Haechan juga ingin seperti ayah, dimana dia akan memperjuangkan cintanya sampai mendapatkannya.

Kalian tau kenapa Haechan semakin badmood dipagi hari ini?? Ya karena kalau nebeng Renjun itu tidaklah geratis guys, Haechan harus mengikhlaskan beberapa uang sakunya untuk membelikan batagor depan gang kesukaan Renjun dimana harganya lima ribu per porsi. Murah apa mahal?? Menurut Haechan itu tetaplah mahal, karena tetap mengurangi jumlah uangnya.

" Mending ya, Chan lu nggak gue suruh bayar. Cuma gue suruh beliin batagor doang." Gerutu Renjun saat melihat tampang Haechan yang kecut.

"Sama aja mengurangi uang gue." Ucap Haechan.

"Chan, didunia ini nggak ada yang namanya geratis ya, ingat itu." Ucap Renjun.

"Gue tau, tapi rasanya berat kalau harus ngeluarin uang buat Lo. Terkecuali kalau gue ngeluarin uang buat Somi, baru nggak apa apa." Ucap Haechan.

"Yaelahh berani ngomong doang lu, tembak dong. Ntar kalah garcep sama taro milk tea." Ucap Renjun.

"Siapa siapa?? Shotaro?? Masih kalah jauhlahh kalau sama gue, jelas si Somi milih gue." Ucap Haechan membanggakan dirinya.

"Yakin Lo?? Kayaknya Lo harus lihat pemandangan didepan deh." Ucap Renjun sambil menunjuk kedepan dengan dagunya.

Haechan mengikuti arah pandang Renjun. Terlihat Somi dan shotaro tengah berjalan sambil bergurau. Somi terlihat begitu bahagia disamping shotaro. Apa mungkin Somi suka sama shotaro??

"Somi bahagia banget ya sama taro milk tea?? Apa gue mundur aja ya Njun??" Gerutu Haechan.

"Dihh siapa tadi yang bilang masih kalah jauh?? Gitu aja nyerah, Cemen Lo." Ucap Renjun yang langsung meninggalkan Haechan menuju kelasnya.

Journey of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang