CHAPTER 33

41 7 2
                                    

.
.
.
Siyeon masih setia duduk dipinggiran ranjangnya. Dia masih memikirkan hubungannya dengan Jeno, apa yang harus dia lakukan untuk masa depan anaknya nanti??? Apa dia harus menyerah dengan hubungan ini??

"Siyeon,,,," panggil Jungwoo mengetuk pintu kamar Siyeon.

Siyeon hanya diam, tidak ingin membukakan pintu untuk Jungwoo. Dia ingin sendiri,dan tidak mau diganggu. Namun namanya juga Jungwoo, seorang kakak yang menyanyangi adiknya, dan selalu memperhatikannya. Jungwoo menyelonong masuk menuju kamar Siyeon. Tidak perduli adiknya itu akan marah atau bagaimana.

"Ada seseorang yang ingin ketemu sama kamu??" Ucap Jungwoo.

"Siapa??" Tanya Siyeon tanpa menatap Jungwoo.

"Teman kakak, dia siap untuk menikahimu dan menerima anak itu." Ucap Jungwoo.

Siyeon tersentak, apa kakaknya gila?? Bahkan Siyeon tidak mengenal siapa teman kakaknya itu. Kenapa kakaknya bisa mengambil keputusan secepat ini??

"Aku masih butuh waktu, lagi pula aku masih bisa mengurus anakku sendirian." Ucap Siyeon.

"Jangan keras kepala!! Anakmu itu juga butuh ayah, masih untung ada yang menerima kamu dan juga anak Jeno." Ucap Jungwoo.

Sungguh sadis memang ucapannya, karena Jungwoo benar benar geram karena ulah Jeno dan adiknya itu.

"Dia anakku." Ucap Siyeon.

"Sekarang temui dia, aku yakin kamu bisa melepaskan Jeno secepatnya." Ucap Jungwoo yang langsung pergi meninggalkan Siyeon sendirian.

Siyeon menuruni tangga rumahnya dengan malas. Dia menatap sosok lelaki yang kini sedang mengobrol dengan kakaknya dan juga ibunya. Siyeon mengenalnya, tapi itu hanya sebatas nama. Karena lelaki itu sering datang ke rumah hanya untuk bertemu Jungwoo.

"Nak Juyeon serius mau Nerima Siyeon??" Tanya Nayeon pada lelaki yang terpaut dua tahun lebih tua dibanding Siyeon itu.

"Sebenarnya Juyeon sudah lama mengincar Siyeon Tante. Tapi sayang siyeonnya malah sama laki laki lain." Ucap Juyeon.

"Siyeon banyak kekurangannya, bahkan saat ini dia tengah hamil, apa kamu mau menerima anak yang bukan darah dagingmu??" Tanya Nayeon memastikan apakah Juyeon benar benar menerima Siyeon apa adanya.

" Tidak apa apa Tante, aku menerima Siyeon jadi aku juga harus menerima buah hatinya."

"Bagaimana dengan orang tuamu??" Tanya Jungwoo.

"Mereka menerima semua pilihanku."

"Terimakasih Juyeon." Ucap Nayeon. Air matanya mulai menggenang, dia sangat berterimakasih pada Juyeon yang telah menerima Siyeon apa adanya. Andai tidak ada Juyeon, siapa yang mau menikahi Siyeon saat ini??

"Tante, minta izin buat ngajak Siyeon keluar sebentar." Ucap Juyeon.

"Ohh silahkan." Ucap Nayeon.

"Siyeon kamu nggak lihat Juyeon mengajakmu pergi?? Cepat terima ajakannya." Bisik Jungwoo pada telinga Siyeon.

Dengan berat hati Siyeon menerima ajakan Juyeon. Ini sangat canggung, terlebih mereka belum dekat bahkan tidak pernah saling mengenal. Mungkin Juyeon mengenal Siyeon tetapi Siyeon hanya sebatas tau nama bahwa lelaki itu Juyeon.




💚💚💚




Somi, Heejin dan Yiren sedang berkumpul di cafetaria dreams. Mereka sedang menemani Yiren mencari tempat catering. Karena Yiren bilang Renjun sibuk dengan urusannya. Somi hari ini tidak ada kelas mengajar, sedangkan Heejin sudah bilang pada Jaemin kalau hari ini dia tidak ke rumah sakit, toh siapa yang melarang?? Kan rumah sakit itu juga Heejin dan Jaemin yang memiliki.

Journey of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang