CHAPTER 27

64 5 2
                                    


Nakyung terdiam dikamarnya, memandang foto yang lama tidak pernah dibukanya.

Kenapa tuhan mempertemukannya lagi, disaat dia sudah lupa?? Kenapa tuhan mempertemukannya lagi, setelah dia mati Matian untuk melupakannya. Kenapa tuhan mempertemukannya lagi setelah dia tahu bahwa hidupnya tidak lama.

Tetes demi tetes air mata nakyung kembali membasahi pipinya. Renjun, dia sudah memiliki kekasih. Apa itu shuhua??? Shuhua telah menang dan Renjun telah memaafkannya.

Nakyung memang sudah lupa, bahkan mati Matian dan cukup waktu yang lama dia berjuang melupakan semuanya, namun sedetik saja rasa itu kembali lagi. Dan parahnya orang yang dicintainya sudah bahagia dengan wanita lain.

"Renjun,,,,, kenapa kamu hadir lagi??" Ucap Nakyung lirih.

Nakyung kembali menangis, memorinya mengarah ke masa lalu, dimana dia dan sahabatnya bertengkar demi memperebutkan satu laki laki, dimana hubungan tiga anak manusia menjadi hancur karena  sebuah percintaan. Dan karena percintaan itu dia hampir mati.

Tiba tiba saja kepala nakyung kembali berdenyut, bahkan bau anyir kini tercium begitu semerbak. Hidungnya berdarah lagi, nakyung dengan cepat mengambil tisu yang ada di meja dekat tempat tidurnya, dia berharap darah itu cepat berhenti.

Namun kepalanya tambah berdenyut dan darahnya tidak berhenti juga, nakyung memejamkan matanya. Dan mendadak dia tidak bisa mendengarkan apapun.

"Nakyung,,,, buka pintunya. Waktunya makan malam." Ucap Tzuyu sambil mengetuk pintu berwarna coklat yang bertuliskan nama nakyung. Tidak ada jawaban dari dalam.

"Nakyung???" Panggilnya lagi, dan tetap tidak ada jawaban.

Tzuyu mencoba membuka pintu itu dan ternyata tidak dikunci.

Betapa terkejutnya Tzuyu saat melihat sang putri terbaring dilantai dengan hidung yang berdarah.
"NAKYUNG,,,,," Teriaknya histeris
Tzuyu langsung menelfon ambulan, dan membawa nakyung ke rumah sakit, dia berharap nakyung tidak apa-apa.

Tuhan,,,, aku belum siap untuk kehilangan putriku. Tolong beri waktu lebih lama lagi untuknya. Aku ingin membahagiakan nya, aku ingin membuat dia bahagia.

Begitulah doa yang terus dilontarkan Tzuyu untuk Nakyung.

💚💚💚

Sesuai janji Yiren, malam ini dia datang kerumah Renjun. Pertama yang dilihat adalah Huang Shi Yena, gadis kecil berumur 2 thn yang membukakan pintu. Huang Shi Yena atau sering dipanggil Yena adalah anak pertama dari pasangan winwin dan yiyang. Yena hanya beda satu tahun dengan Jeon Luqi, putra dari Lucas dan Yuqi. Yena begitu menyukai Yiren, dan dia selalu membuka pintu untuk Yiren, entahlah kenapa gadi kecil ini tau kalau Yiren yang akan datang.

"Hayy Yena,,,," panggil Yiren yang langsung menggendong gadis kecil itu, Yena nampak senang saat Yiren menggendongnya dan memberinya boneka beruang kecil.

Yiren langsung berjalan menuju dapur rumah keluarga Huang. Yiren sudah sangat akrab dengan keluarga kekasihnya, bahkan dia sudah dianggap seperti anak sendiri oleh bunda Wendy dan ayah Chanyeol.

"Ohh aunty Len udah datang ya, Yen?? Sini ikut mamah dulu." Ucap yiyang yang langsung mengambil alih Yena. Namun Yena tidak mu,nampaknya dia sudah nyaman berada di gendongan Yiren.

"Yena begitu menyukaimu, Yi." Ucap Wendy.

"Oh iya, dimana koh winwin dan juga ayah??" Tanya Yiren.

"Ayah baru pulang dari luar kota, dan winwin dia belum pulang kerja. Kalau Renjun dia ada diatas, sepertinya sedang mandi." Ucap yiyang.

"Bunda ada yang mau Yiren bantu??" Tanya Yiren.

Journey of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang