CHAPTER 44

29 3 0
                                    

.
.
.
.
.
Seperti biasa, Yiren selalu mengalami morning sickness dan itu benar benar menganggu tidur Renjun. Renjun segera bangun dan menghampiri Yiren. Memijat leher Yiren dan terkadang mengusap perutnya. Renjun merasa kasihan saat melihat Yiren setiap pagi seperti ini. Tapi bagaimana lagi?? Yiren memang sedang hamil dan mungkin ini memang efeknya.

"Kamu duduk dulu, biar aku yang masak." Ucap Renjun masih setengah sadar.

"By, aku mu bubur ayam." Ucap Yiren.

"Okey, aku beliin dulu, kamu istirahat dulu aja." Ucap Renjun yang langsung mengambil Hoodie nya.

Kurang lebih 15 menit Renjun sudah pulang sambil menenteng plastik yang isinya pasti bubur ayam. Yiren tersenyum senang. Renjun langsung menyiapkan bubur itu dan memberikannya kepada Yiren.

"Aku mandi dulu, ya. Pagi ini ada meeting. Aku tinggal nggak apa apa kan??" Tanya Renjun yang dijawab gelengan oleh Yiren.

Renjun tersenyum lalu mengusap penuh sayang rambut Yiren. Yiren nampak begitu imut saat makan seperti ini, rasanya Renjun sangat gemas melihatnya.

Renjun langsung pergi mandi dan bersiap siap untuk pergi ke kantor, sebelum pergi Renjun memastikan bahwa istrinya itu sudah meminum obat dan vitamin yang di berikan Heejin.

"Aku berangkat dulu ya." Pamit Renjun.

"Iya hati hati."

"Kamu jangan kecapekan, kasihan little huangnya."

"Nggak akan, udah sana kamu berangkat. Nanti telat." Ucap Yiren.

Renjun tersenyum dan langsung mengecup singkat kening Yiren. Sebenernya dia ingin diam dirumah menemani Yiren, karena Yiren sering mengalami morning sickness. Hal itu membuat Renjun sedikit khawatir, apalagi dia belum mengatakan kehamilan Yiren kepada orang tua dan mertuanya. Yiren dan Renjun berencana akan mengatakannya dua hari lagi, dimana itu adalah hari bundanya ulang tahun.

Rasanya Yiren sangat bosan jika harus berdiam diri dirumah sendirian. Dia sudah lelah melihat handphone, membaca majalah, dan menonton tv. Yiren menatap layar handphone nya saat sebuah notif masuk. Yiren langsung membacanya dan ternyata itu dari yiyang.

Kak yiyang
Yiren,,,
Bisakah kamu datang ke butik?
Kakak ada acara di sekolahan yena
Sedangkan bunda sedang pergi
dengan ayah.

Yiren
Bisa kak
Aku jalan sekarang

Setelah membalas chatt dari yiyang, Yiren langsung bersiap siap untuk pergi ke butik.  Tidak lupa dia juga mengirim pesan kepada Renjun, Yiren langsung pergi setelah mendapat izin dari Renjun. Yiren naik taksi, karena sopirnya tengah pulang kampung, dan mobil Yiren sendiri tengah berada di bengkel.

💚💚💚


Siang ini seperti biasa, somi datang ke kantor Haechan untuk makan siang bersama. Somi sekarang sudah lulus dari S2nya dan sekarang pun somi tengah mencari pekerjaan di salah satu universitas favorit, sambil menunggu hasil somi tetap mengajar di SMA. Akhir akhir ini dia tidak cukup sibuk, jadi dia bisa menemani Haechan makan siang.

Tanpa mnegetuk pintu, Somi langsung masuk ke ruangan Haechan, namun langkahnya berhenti saat melihat pemandangan yang sedikit menyakiti hatinya. Haechan tengah berjongkok dan menyodorkan sebuah cincin kepada perempuan lain yang tidak lain adalah sekertarisnya. Somi diam mematung, tubuhnya tiba tiba saja lemas, ternyata semua lelaki sama aja. Hal itu terlintas dalam fikiran Somi. Ini yang selama ini dia takutkan, penghianatan.

Rantang makanan yang di genggam somi pun terjatuh, dan hal itu mampu mengalihkan pandangan Haechan. Haechan sedikit terkejut saat melihat Somi.

"Somi." Ucapnya terkejut.

Journey of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang