Disiang hari yang terik itu, terlihat dua pasangan yang terlihat sangat romantis sedang duduk dikursi bawan pohon besar dan rimbun. Yap, kedua pasangan itu adalah Wizzy dan Rafa.
Tadi mereka bolos dari sekolahan dengan memanjat tembok belakang sekolahan dan berlari saat salah satu satpam memergoki mereka. Dan alhasil, sekarang mereka duduk ngos-ngosan dibawah pohon.
"Hah...hah...hah...capek banget fa, hahahahaha untung aja tadi kita larinya cepet" ujar Wizzy nampak senang. Ini memang bukan pertama kalinya ia membolos, tapi ini pertama kalinya ia membolos dengan membawa Rafa.
Wizzy yang heran karena tak mendengar jawaban dari Rafa, langsung menoleh kearah sang kekasih.
Seketika mata Wizzy membulat saat melihat Rafa yang nampak pucat sambil terus memegangi dadanya. Bahkan keringat mengucur dengan deras mengalir dipelipisnya.
"Fa, afa kenapa? Kambuh ya? Aduh maafin iji fa. Iji terlalu semangat tadi, harusnya iji gendong afa aja" sesal Wizzy nampak sangat khawatir dengab keadaan Rafa.
"Hiks...hiks...sakit" adu Rafa kesakitan. Detik berikutnya, Wizzy menarik tangan Rafa dan membuat Rafa menyender sepenuhnya kepadanya.
"Cup cup maafin iji ya sayang, iji udah lalai jagain afa. Udah ya, afa tenang dulu biar dadanya nggak makin sakit" Wizzy mencoba menenangkan Rafa.
Selang beberapa lama, akhirnya Rafa sudah mulai tenang. Terlihat saat ia sudah nyaman menyender didada Wizzy. Beruntunglah saat itu taman sedang sepi karena cuaca yang sedang panas-panasnya.
"Gimana? Udah baikan?" tanya Wizzy lembut. Rafa mengangguk perlahan membuat Wizzy menghembuskan nafas lega.
Cup
Cup
Cup
Wizzy mengecup seluruh wajah Rafa dengan gemas membuat sanga empu terkekeh geli dengan pipi yang bersemu merah membuatnya terlihat semakin menggemaskan.
"Ini juga mau dicium nggak? " tanya Wizzy sambil menunjuk bibir tipis Rafa.
"Nggak mau" tolak Rafa sambil menggeleng keras. Pacar Wizzy itu nampaknya sangat polos dan Wizzy tak mau mengotori pikiranya.
"Yaudah kalo gitu sekarang kita mau kemana? " tanya Wizzy lagi. Bukankah mereka tadi berniat untuk jalan-jalan?
"Emmm kemana ya" ujar Rafa nampak berpikir dengan jari telunjuk yang ia tempelkan didagunya.
"Hayolo mau kemana? " goda Wizzy sambil menoel hidung Rafa.
"Mau ke timezone terus beli makan" usul Rafa mantap. Wizzy mengangguk-anggukan kepalanya nampak setuju.
"Yaudah ayo, mau iji gendong? Biar nggak capek? " tawar Wizzy sambil berdiri.
"Nggak mau" jawab Rafa namun ia malah merentangkan kedua tanganya membuat Wizzy terkekeh. Ia kemudian menggendong Rafa ala koala.
Namun sebelum melangkah, Wizzy merogoh sakunya dan mengambil ponsel pintarnya dan menelfon seseorang.
"Halo, siapin mobil. Gue serlok" ujar Wizzy kemudian langsung mematikan sambungan telfonya tanpa menunggu jawaban dari sang lawan bicara.
"Sudah siap? " tanya Wizzy yang dibalas anggukan semangat dari Rafa.
🐰
Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, sekarang sudah malam. Jam menunjukkan pukul 20.00 dan sekarang kedua pasangan itu sudah kembali keapartemen Rafa.
Untuk tas Wizzy dan Rafa? Sudah diurus oleh anak buah Wizzy begitu juga dengan kendaraan mereka.
"Gimana? Capek? " tanya Wizzy dan dibalas anggukan lemah dari sang lawan bicara. Btw, sekarang mereka sudah berbaring dikasur king size dan bersiap untuk tidur. Dengan posisi kepala sang lelaki berada di atas dada sang wanita.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect boyfriends (END)
Teen FictionBagaimana bisa seorang gadis yang terkenal dingin dan judes itu memiliki tipe cowok yang berbanding terbalik dengan sifatnya. Dan bagaimana bisa cowok manja,childish,dan cengeng bisa dengan mudah menakhlukkan hati seorang gadis yang bahkan sangat ia...