Entah sudah berapa lama Rafa terus duduk berdiam diri disofa rooftop itu. Cairan bening terus saja menetes sangat deras meluncur membasahi baju seragamnya.
Suara Daren terus saja berputar-putar diotaknya. Sebenarnya jika Daren tak berucap seperti tadi, Rafa tak akan merasa sesedih ini mengingat Zaki adalah sahabat Wizzy.
"Hiks...hiks...iji kenapa tega sama afa hiks... " tangis Rafa memecah hening.
Tak lama, muncullah Daren yang baru datang. Ia kemudian duduk disamping Rafa. Terdengar satu hembusan nafas panjang yang keluar dari mulut Daren.
"Udah, kamu nggak usah nangis. Air mata kamu nggak akan merubah kenyataan kalau Wizzy emang sukanya sama Zaki" ujar Daren semakin membuat hati Rafa teriris.
Bukan hanya hatinya yang sakit, tapi kini jantungnya juga sudah mengambil alih rasa sakit itu membuat Rafa meringis.
"Shhhh, udah bang dada Rafa sakit" adu Rafa tercekat. Berusaha menahan rasa sakit yang teramat pada jantungnya.
Bukanya menolong, Daren justru kembali meneruskan ucapanya membuat Rafa harus ekstra kuat.
"Tuh, apalagi kamu juga penyakitan Rafa. Mana mau Wizzy yang seorang most wanted mau sama kamu yang nerd kalau bukan untuk manfaatin kamu doang Rafa" jelas Daren lagi semakin menyayat hati Rafa.
"Cu-kup bang sa-kit" adu Rafa terbata-bata. Dan detik kemudian, Rafa akhirnya jatuh pingsan.
Ada rasa bersalah yang hinggap dihati Daren kala melihat wajah pucat serta pipi yang sembab milik Rafa. Namun semua itu segera ia tepis.
"Gue harus dapetin apa yang gue mau, sekalipun itu harus nyakitin lo fa. Maaf" gumam Daren pelan kemudian ia menggendong tubuh kecil itu menuju ruang UKS.
🐬
Wizzy berlari tergesa-gesa menuju ruang UKS. Tadi Dinda sempat menelfonya dan memberitahukan jika kekasihnya itu pingsan dan dibawa keruang UKS.
Sesampainya diUKS, betapa sakit hatinya kala melihat wajah pucat Rafa.
Langkah kakinya ia bawa mendekati brankar tempat terbaringnya sang pujaan hati.
"Rafa kenapa ren? " tanya Wizzy tanpa menatap kearah Daren.
"Makin hari jantung Rafa makin rusak zy, lo harus relain dia nanti kalo sewaktu waktu dia-
Bugh
Belum sempat Daren meneruskan ucapanya terpotong kala kepalan tangan itu tepat mengenai rahanya membuatnya terhuyung kesamping dan membuat sudut bibirnya berdarah.
" jaga ucapan lo"ucap Wizzy penuh penekanan.
"Tapi emang itu kenyataanya. Lo emang harus cari pengganti sebelum lo tersakiti karena kehilangan Rafa. Lagipula Rafa mau sama lo karena dia cuma mau berlindung sama lo zy. Dia manfaatin lo" ujar Daren mencoba meyakinkan.
"Gx usah bacot lo ren" sanggah Wizzy tak terima namun tetap mencerna ucapan Daren.
"Gue sahabat Rafa dari dulu zy. Gue tau Rafa gx bener-bener suka sama lo. Rafa cuma manfaatin lo. Karena lo itu ditakutin disini, sedangkan dia selaku dibully jadi dia berlindung sama lo zy. Percaya sama gue, gue gx mungkin bohongin lo" Wizzy menunduk dalam. Menatap kearah lantai kembali membuat Daren tersenyum miring.
Tanpa babibu lagi, Daren langsung menarik Wizzy kemudian mendekapnya membuat Wizzy terkejut kemudian mendorong Daren dan kembali memukul Daren sampai terjatuh dilantai.
"Sampah nggak pantes deket sama emas kayak gue, apalagi sama berlian kayak Rafa. Jauhin Rafa atau lo mati ditangan gue" ancam Wizzy terdengar sangat mengerikan bagi Daren.
Daren kemudian bangkit dan segera pergi meninggalkan Wizzy dan Rafa yang masih setia dalam pejamnya.
TBC
hey hey hey
Balik lagi nih, gimana sama part kali ini?
Jangan lupa vote dan komen ya
Salam sayang dari aku
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect boyfriends (END)
Teen FictionBagaimana bisa seorang gadis yang terkenal dingin dan judes itu memiliki tipe cowok yang berbanding terbalik dengan sifatnya. Dan bagaimana bisa cowok manja,childish,dan cengeng bisa dengan mudah menakhlukkan hati seorang gadis yang bahkan sangat ia...