End

11.6K 791 244
                                    

Wizzy sangat terkejut dengan apa yang baru saja ia dengar tadi. Jika pria didepanya ini bukan Rafa, lalu siapa dia. Kenapa sangat mirip dengan Rafa.

"Gue Rafi, kembaran Rafa" lanjut lelaki itu dengan santai.

"Ma-maksud lo?" Wizzy masih tak percaya dengan kenyataan ini. Rafa punya kembaran? Kenapa dia tidak tahu? Lalu kemana saja Rafi selama ini? Kenapa baru muncul.

"Gue selama ini tinggal keSingapur untuk mengurusi perusahaan papi gue" jelas Rafi.

Anak itu sama sekali tak menunjukan ekspresi. Hanya senyum smirk yang ia tujukan pada gadis yang tingginya hanya sebatas dadanya itu.

"Lo bohong" Wizzy masih tak percaya dengan penjelasan Rafi tadi. Tentu, ia tak akan mudah percaya.

"Gue tahu, kalau sedari kemarin lo itu udah nyadar kalo gue bukan Rafa. Cuma karena wajah kita sama, bukan berarti kita satu orang kan"

Benar, benar yang Rafi katakan. Wizzy memang sudah lama menaruh curiga padanya. Tapi, jika yang didepanya ini bukan Rafa, lalu kemana Rafa selama ini.

"Oke, gue percaya. Sekarang gue nanya kemana Rafa? " tanya Wizzy.

Awalnya, Rafi hanya diam. Sama sekali tak ada niatan untuk menjawab pertanyaan Wizzy.

Sampai datanglah seorang gadis cantik berwajah blasteran yang tiba-tiba mendatangi mereka berdua.

"Kamu mau tau dimana Rafa? Ayo ikut aku" gadis itu langsung menyeret tangan Wizzy menjauh dari lapangan untuk kemudian masuk mobil jeep berwarna hitam.

"Heh, siapa lo narik-narik gue" sanggah Wizzy pada gadis tadi. Ia langsung menyentak tangan gadis itu sampai tarikanya terlepas.

"Gue angel, katanya mau bertemu Rafa" Wizzy mengangguk pelan. Sungguh, ia sangat rindu dengan mantan pacarnya itu.

Flashback on

"Gue pacarnya Rafa, dan gue nggak mau selingkuhin dia" bentak Wizzy pada Riko yang baru saja mengungkapkan perasaanya tadi.

"Lo bisa putusin dia" ucap Riko dengan suara tingginya. Ia menatap Wizzy dengan penuh harap.

Daren sudah mengancamnya. Hari ini adalah hari terakhir untuknya agar bisa memisahkan Wizzy dengan Rafa. Jadi, bagaimanapun caranya dia harus jadian dengan Wizzy.

"Sampai kapanpun, gue nggak bakal ninggalin Rafa. Dan buat yang kemaren, gue minta lo lupain aja. Gue juga udah sadar kalo yang kita lakuin itu seharusnya nggak perlu terjadi." Wizzy berteriak menyuarakan isi hatinya.

My Perfect boyfriends (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang