Hari terus berganti dan tak terasa sudah 2 minggu lamanya semenjak Rafa drop dan dirawat dirumah sakit. Dan selama 2 minggu itu juga Rafa semakin terlihat lengket dengan Wizzy bahkan dia akan menangis jika Wizzy pergi walau hanya satu menit saja.
Dan selama itu pula, Wizzy sudah mulai menjauhi Riko dan kembali duduk disebelah Rafa. Bahkan saat Riko selalu mencoba mendekati Wizzy, ia tetap mencoba menghindar.
Wizzy tak mau kejadian yang sama terulang kembali. 2 hari tak mendengar ocehan manja dari Rafa sudah cukup membuat Wizzy terpuruk.
Seperti biasa saat istirahat, Rafa dan Wizzy akan berada diruang pribadi Rafa untuk sekedar tiduran dan makan siang.
"Iji, afa mau makan nasi goreng" rengek Rafa yang berada dipangkuan Wizzy dan menenggelamkan wajahnya diceruk leher sang kekasih.
"Emmm, bubur gx mau? " tanya Wizzy mencoba menawar. Namun dijawab gelengan kepala dari sang lawan bicara.
"Nggak mau, afa maunya nasi goreng" tolak Rafa dengan mata yang mulai berkaca-kaca membuat Wizzy gelagapan sendiri.
Dan akhirnya, Wizzy harus menuruti keinginan Rafa. Dia memesan dua porsi nasi goreng untuknya dan Rafa.
"Afa mau disuapin" pinta Rafa dengan puppy eyesnya saat nasi goreng permintaanya sudah datang.
Wizzy hanya mengangguk, kemudian dengan telaten menyuapi Rafa dan sesekali memakan makananya sendiri sampai nasi goreng itu habis.
"Haus, afa mau mimi" ucap Rafa kemudian memulai aksinya dengan melepas 3 kancing atas seragam Wizzy.
Wizzy hanya diam sambil meminum minumanya. Setelah tiga kancing itu lepas, Rafa kembali mencopot bra yang Wizzy gunakan kemudian segera menghisap puting Wizzy dengan rakus. Mungkin dia memang benar-benar haus.
Oh ya, jika kalian belum tau. Sebenarnya Wizzy selalu meminum pill yang membuatnya bisa memproduksi asi. Dan itu udah cukup lama, saat Rafa pertama kali meminta nen padanya.
"Pelan-pelan sayang, nanti kesedak" peringat Wizzy lembut sambil mengelus lembut surai hitam Rafa kemudian mengecup singkat pucuk kepala Rafa.
🐰
Bel masuk sudah berbunyi 5 menit yang lalu, dan sekarang Wizzy sudah duduk manis dikursinya. Ya hanya Wizzy karena Rafa lagi pergi ketoilet.
Kelas masih ribut karena guru yang mengajar belum datang. Namun saat Wizzy sedang asik dengan ponselnya tiba-tiba Riko datang mendekatinya.
"Hai zy, emmm lo nanti malem sibuk nggak? " tanya Riko sok asik.
"Nggak" jawab Wizzy singkat dan terkesan dingin. Ia bahkan tak mengalihkan pandanganya dari ponsel.
"Dinner yuk" ajak Riko sambil menatap Wizzy penuh permohonan.
"NGGAK" bukan, bukan Wizzy yang menjawab. Melainkan bapak negara yang saat itu sudah berdiri dengan wajah merah padam dibelakang Riko.
Wizzy mendongak, melihat siapa pemilik suara itu, kemudian tersenyum saat mengetahui jika pemilik suara itu adalah Rafa, kekasihnya.
Rafa berjalan melewati Riko dengan kaki yang dihentak-hentakkan pertanda jika dia sedang marah, namun itu berhasil membuat Wizzy terkekeh karena sikap Rafa yang sangat lucu.
Rafa duduk dipangkuan Wizzy kemudian memeluk kekasihnya itu erat seperti memberi pertanda bahwa itu adalah miliknya.
"Iji dinner sama afa nanti malem wlee" ejek Rafa sambil menjulurkan lidahnya kearah Riko membuat sang lawan bicara mengeraskan rahangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect boyfriends (END)
Teen FictionBagaimana bisa seorang gadis yang terkenal dingin dan judes itu memiliki tipe cowok yang berbanding terbalik dengan sifatnya. Dan bagaimana bisa cowok manja,childish,dan cengeng bisa dengan mudah menakhlukkan hati seorang gadis yang bahkan sangat ia...