MPB 12

19.5K 1.2K 54
                                    

"Huaaaa, pusing huaaaa" tangis Rafa semakin keras membuat Wizzy semakin panik. Setelah tadi Rafa bangun tidur, ia langsung nangis karena mengeluh pusing apalagi suhu tubuhnya Rafa yang sudah mulai meninggi.

"Cup cup, jangan nangis terus dong. Nanti iji cium deh" tawar Wizzy, dan berhasil. Rafa langsung diam kemudian menyembunyikan wajahnya diceruk leher Wizzy karena malu.

"Ih, kok pipinya merah? Kan belum iji cium" goda Wizzy membuat Rafa semakin menduselkan wajahnya.

Tapi detik berikutnya, Rafa langsung menatap Wizzy penuh binar.
"Mana? " tagih Rafa sambil memajukan bibirnya lucu membuat Wizzy terkekeh.

"Mau yang mana? Pipi? Dahi? Mata? Rambut? Bibir? " tanya Wizzy semangat.

"Semuanya kecuali bibir" jawab Rafa membuat Wizzy sedikit terkejut. Ia kira Rafa akan memilih bibir. Wizzy menepuk jidatnya karena lupa kalau Rafa masih polos.

Cup

Cup

Cup

Cup

Cup

Wizzy menciumi seluruh wajah Rafa kecuali bibir tentunya. Rafa memejam sambil menikmati ciuman Wizzy.

"Iji ih, afa malu" gumam Rafa kembali menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher Wizzy.

"Ngapain malu? Kenapa afa nggak mau iji cium dibibir? " tanya Wizzy sambil menangkup kedua pipi Rafa sampai membuat bibir Rafa melipat kedepan.

"Nggak. Nanti iji hamil gimana" Wizzy tertawa mendengar jawaban Rafa yang nyeleneh membuat Rafa mendelik.

"Kenapa ketawa?" Tanya Rafa sambil mengerucutkan bibirnya lucu.

"Nggak bakal hamil kalo cium bibir doang afa. Mau coba? " goda Wizzy sambil mendekatkan wajahnya kearah Rafa. Namun dengan cepat Rafa menutup bibir Wizzy menggunakan kedua tanganya.

"Enggak. Afa nggak mau punya anak sekarang. Afa masih sekolah" tolak Rafa kemudian kembali mengalungkan tanganya keleher Wizzy.

"Ayo turun afa laper mau makan. Tapi nanti iji suapin, terus nanti afa duduk dipangkuanya iji. Afa nggak mau jalan, maunya digendong iji dan nanti kalo udah makan afa mau nonton tv sambil peluk iji terus-" ucapan Rafa terhenti saat telunjuk Wizzy sudah menempel pada ujung bibirnya.

"Afa kalo sakit makin cerewet ya.iya nanti iji peluk, iji gendong, iji pangku, iji supain, pokoknya seharian ini iji bakal lakuin apapun yang afa mau" jelas Wizzy membuat Rafa bersorak penuh kegembiraan.

"Ayo turun, afa laper"

🐾🐾

Pintu lift terbuka menampilkan seorang perempuan yang sedang menggendong seorang cowok, siapa lagi kalo bukan wizzy dan rafa.

Wizzy berjalan menuju meja makan yang sudah ditempati Gerry dan Rara.

"Rafa kenapa? " tanya Rara panik.

"Laper lah, yakali kemeja makan mau tidur" jawab Wizzy jengah. Jangan lupakan jika Wizzy masih PMS.

"Galak amat genderuwo" goda Gerry membuat Luna langsung menatap tajam kearah Gerry.

"Diem bangsat" sentak Wizzy membuat Rafa sedikit terkejut.

"Hiks kok iji hiks...marah hiks" tangis Rafa kembali membuat Wizzy kembali kemode penyabar.

"Eh, iji bukan marahin afa tapi iji lagi marahin gerry" jelas Wizzy lembut sambil mengusap kedua pipi Rafa lembut.

"Itu papa kamu ji. Iji kok nggak sopan sih" ujar Rafa.

"Ish, nggak papa. Itu orang juga iji nemu dijalan" jelas Wizzy membuat Gerry mendelik tak terima.

"Itu bukan papanya iji? " tanya Rafa bingung.

"Itu papa iji tapi iji nemu dijalan. Iya kan mah" Rara mengangguk membuat Gerry kembali merasa ternistakan.

"Anjir, sedih banget hidup gue" gerutu Gerry terlihat sedih.

"Udahlah, gak usah urusin orang gak penting kek gitu. Afa makan ya, iji suapin" ujar Wizzy membuat Rafa mengangguk semangat.

"Aaaaaaa"Rafa membuka mulutnya membiarkan Wizzy memasukkan sendok berisi nasi dan lauk kedalamnya.











TBC

DAHLAH, BINGUNG GUE

KALO GX NYAMBUNG, MAKLUMIN AJA LAH YA

GAK BISA UP CEPET-CEPET KARENA ADA SESOSOK MAKHLUK LAKNAT YANG MEMBERIKU TUGAS TAK MASUK AKAL.

My Perfect boyfriends (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang