Hari senin, adalah hari yang paling menyebalkan untuk seorang pemalas seperti Wizzy, karena dihari itu pasti ia akan dijemur dilapangan soalnya kan ada upacara.
Maka dari itu, Wizzy berniat untuk masuk lebih siang, setelah upacara selesai. Ia akan memanjat tembok sekolahan seperti biasanya.
Tapi rencananya hari ini sepertinya akan pupus, kala dering ponsel berteriak heboh. Berhasil membangunkan Wizzy yang sudah amuk-amukan gak jelas dikasurnya.
Wizzy memilih melihat siapa sang pelaku yang sudah menelfonya pagi-pagi begini, dan setelah ia melihat siapa sang penelfon ia segera bangun, beralih untuk duduk kemudian menggeser tombol hijau diponselnya.
"Halo lun, ada apa nelfon pagi-pagi? Masih fajar loh ini. Ganggu" gerutu Wizzy pada sahabatnya itu. Iyha, ada yang masih kenal dengan sahabat Wizzy yang merupakan queen? Ketua mafia didunia.
"Gue sherlok, lo dateng cepet"
"Gx ah, males. Terus hari ini gue upacara" tolak Wizzy ogah-ogahan.
"Penting" gertak luna, membuat Wizzy terkejut.
Wizzy langsung mengiyakan ucapan Luna, karena ia tahu bahwa hal ini akan benar-benar sangat penting untuknya.
Dengan segera Wizzy memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri.
Hanya butuh waktu 5 menit untuk Wizzy mandi dan bersiap. Ia menggunakan seragam kemudian dibalut jaket kulit berwarna hitam.
Rambutnya ia biarkan tergerai begitu saja, sedangkan make up ia hanya memoleskan lip balm dan liptint dibibirnya kemudian dengan cepat menyambar kunci montornya dan melesat pergi.
"MA, AKU PERGI DULU. BYE" teriak Wizzy diambang pintu kearah Rara yang sedang memasak didapur.
"Anjirr arwah anak gue. Mana mungkin jam segini dia dah siap" heran Rara.
✔✔
Upacara sedang berlangsung dengan sangat hikmat, semua murid SMA RAKSANA mengikuti upacara dengan tertib.
Termasuk juga dengan Riko dan Daren yang sudah misuh-misuh ditengah lapangan karena kepanasan. Keringat mengucur deras membasahi pelipis kedua remaja lelaki itu.
"Anjirr, panas banget elah. Lambat banget" gerutu Riko tak tahan.
"Lu pikir lu doang yang kepanasan? Gue juga anjirr. Tuh liat, anak cupu didepan, sok kuat banget. " Daren menunjuk sosok yang berada tak jauh didepanya menggunakan dagu.
Riko pun mengikuti arah penglihatan Daren. Menatap Rafa yang masih tegap berdiri. Sama sekali tak terlihat kelelahan. Padahal dulu, jika upacara Rafa tak pernah ikut karena tak kuat.
"Btw Wizzy mana? Bolos? " tanya Daren pada Riko.
"Gatau, ditelfonin juga nggak angkat. Males gue" jawab Riko nampak tak bersemangat.
Tak berselang lama, terdengar suara deru motor bersahut-sahutan. Semua murid nampak menoleh kearah sumber suara.
Menghiraukan Bu wati yang saat ia sedang memberikan amanat didepan.
"Siapa yang berani-beraninya membuat onar saat sedang upacara begini" teriak bu wati geram.
"Gue" ucap Wizzy. Gadis itu berjalan mendekati Bu wati, membuat para guru beserta para murid bergidik ketakutan.
Bukan apa, pasalnya kali ini Wizzy datang bersama rombongan anak buahnya. Total ada 80 orang lebih, semua anak buah Wizzy terlihat sangat menakutkan dengan wajah garang dan tato yang tersebar diseluruh badan mereka.
Tak lupa, disana juga ada Zaki yang berada tepat dibelakang Wizzy, memimpin semua anak buahnya.
"Seret sibangsat itu kesini" titah Wizzy dingin. Zaki mengangguk, kemudian menyuruh dua anak buahnya untuk pergi menuju barisan murid.
Tak lama, kedua orang suruhan Zaki datang sambil menyeret Daren dan Riko kehadapan Wizzy, mendorong dua remaja tadi sampai jatuh bersimpuh dikaki sang ketua.
Para guru termasuk Bu wati, memilih diam dan menyingkir dipinggir lapangan. Bahkan ada juga yang sudah pulang kerumah karena merasa ketakutan.
"Zy, ada apa nih? Lo kenapa? " tanya Riko heran.
"Iya zy, apa salah gue" lanjut Daren tanpa rasa berdosa membuat Wizzy geram.
Bugh
Wizzy menendang wajah Daren membuat anak itu terjungkal kebelakang.
"Masih nanya kenapa? Ini semua terjadi karena lo" tunjuk Wizzy nampak tak bisa mengontrol emosi.
"Maksud lo? " tanya Daren gagap.
"Cih, masih nanya. Lo yang udah bawa Riko kesini terus nyuruh dia deketin gue, dengan imbalan lo bantu perusahaan Alamsyah corp yang hampir bangkrut. Karna lo pengen gue sama Rafa pisah? Bahkan bukan cuma itu, lo nyuruh Ratu buat deketin Rafa karena Ratu suka sama lo. Jadi lo manfaatin dia." ungkap Wizzy berapi-api.
Daren dan Riko sangat terkejut mendengar penuturan Wizzy.
"Gu-gue nggak sa-salah zy, gu-gue cuma di-disuruh Daren. Gu-gue udah punya tunangan" bela Riko gugup.
Sedangkan Daren hanya menggeleng pelan sambil menatap Wizzy penuh penyesalan. Berharap ia akan dimaafkan.
"Lo" Wizzy menujuk Daren dengan jari telunjuknya.
"Bakal mati kebakar diperusahaan kebanggaan lo, lengkap dengan semua keluarga lo" lanjutnya.
Daren menggeleng, bersujut dikaki Wizzy meminta pengampunan.
"Maafin gue zy, gue janji gx bakal ngulangin lagi" tangis Daren terdengar penuh penyesalan.
"Lo tau, gara-gara lo, gue mutusin Rafa" Wizzy menatap kedepan. Menatap siswa lelaki yang sedari tadi melihat kearah mereka sambil bersendekap dada. Menonton kejadian tadi. Seolah-olah pengakuan tadi adalah tontonan seru.
"Dan lo rik" kini Wizzy beralih menunjuk Riko.
"Gue bakal pastiin kalau lo, bakal jadi keturunan terakhir keluarga alamsyah" Riko menggeleng cepat. Ia langsung memohon pada Wizzy, sama seperti yang Daren lakukan.
Namun Wizzy tetaplah Wizzy, sekali dia berucap, akan tetap ia lakukan.
"Bawa mereka" Zaki mengangguk, kemudian menyuruh anak buahnya untuk menyeret Daren dan Riko yang masih berteriak meminta pengampunan.
Mereka langsung pergi meninggalkan sekolahan, yang kini hanya ada Wizzy yang tersisa.
Wizzy berjalan ketengah lapangan, dan berhenti tepat didepan Rafa yang masih tetap berada diposisinya.
"Sorry fa, iji minta maaf buat yang kemarin. Iji janji nggak bakal ninggalin afa lagi" lirih Wizzy sambil menunduk.
"Gue bukan Rafa"
Deg
TBC
Next, end
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect boyfriends (END)
Teen FictionBagaimana bisa seorang gadis yang terkenal dingin dan judes itu memiliki tipe cowok yang berbanding terbalik dengan sifatnya. Dan bagaimana bisa cowok manja,childish,dan cengeng bisa dengan mudah menakhlukkan hati seorang gadis yang bahkan sangat ia...