Keesokan harinya seperti biasa, Wizzy akan menjemput Rafa untuk berangkat kesekolah bersama. Seperti sekarang, Rafa sudah duduk dipangkuan Wizzy yang sedang menyetir. Rafa menyenderkan kepalanya pada pundak Wizzy sambil . melihat kearah jendela.
"Afa tadi sarapan pake apa? " tanya Wizzy membelah keheningan yang sedari tadi mendera.
"Nasi goreng sama susu coklat" jawab Rafa terdengar sangat menggemaskan ditelinga Wizzy.
"Obat? " tanya Wizzy lagi.
"Udah dong" Wizzy mengusap rambut Rafa gemas, dan keheningan kembali menguasai.
"Iji, afa ngantuk mau bobok" gumam Rafa pelan.
Wizzy kemudian mengusap rambut Rafa lembut sambil menggumamkan kalimat penenang untuk Rafa supaya pacarnya itu tidur. Tak lama, dengkuran halus terdengar ketelinga Wizzy, menandakan jika Rafa sudah tertidur.
🐾🐾
Sesampainya disekolah, Wizzy memandangi wajah Rafa yang terlihat damai ketika tertidur. Sangat menggemaskan. Wizzy melihat kearah jam yang terpasang apik ditanganya. Waktu sudah menunjukkan pukul 06.55.
Wizzy menepuk pelan pundak Rafa agar terbangun. Sampai detik berikutnya, lenguhan terdengar dari bibir tipis Rafa membuat Wizzy kembali terkekeh.
"Afa bangun, udah sampe nih" ucap Wizzy lembut.
Setelah beberapa saat, Rafa akhirnya bisa membuka matanya dan mereka turun dari mobil.
Sesampainya dikelas, Rafa duduk dikursinya lalu menyenderkan kepalanya pada pundak Daren.
"Afa kenapa? " tanya Daren lembut.
"Ngantuk banggg" rengek Rafa membuat Daren terkekeh. Daren langsung mengusap lembut surai hitam Rafa. Tak lama, Rafa akhirnya tertidur.
Hari itu, sedang jam kosong karena beberapa guru ada yang rapat termasuk guru yang seharusnya mengajar dikelas itu.
Lama-lama duduk dikursi membuat Wizzy jengah. Mau main game pun tetap saja membuatnya malas karena memang didalam kelas itu hanya diisi oleh siswa yang tergolong pintar dan pendiam. Jadilah Wizzy bosan, mau membully pun tak tega jika Rafa nantinya akan melihatnya. Rafa sedari tadi juga masih tertidur, tak kunjung membuka matanya.
"Din, gue cabut dulu" ucap Wizzy kemudian langsung pergi setelah mengecup singkat dahi Rafa.
🐾🐾
Sekarang, yang menjadi tujuan langkah Wizzy adalah gudang belakang sekolahnya. Sejak berpacaran dengan Rafa, Wizzy sudah jarang mendatangi tempat itu.
"Wihh, boss nya baru dateng nih. Dah lama nggak kesini" seru Farel.
"Suntuk. Kelas kek kuburan" jawab Wizzy singkat kemudian memilih duduk disofa.
"Loh, baru dateng?" Tanya Zaki saat mendapati Wizzy yang tiba-tiba duduk disampingnya.
"Iya nih, suntuk ki" ucap Wizzy kemudian menyenderkan kepalanya dipundak Zaki.
"Yaudah, mau main game, " usul Zaki sambil mengusap rambut Wizzy. Mereka memang dekat sudah sejak lama. Sebagai sahabat dekat tak lebih.
"Nggak ah, lo aja sana yang main. Gue mah dengerin toxic an lo aja" tolak Wizzy membuat Zaki tertawa.
"Mau gue kasih hadiah, biar li gak suntuk lagi? " tanya Zaki sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect boyfriends (END)
Teen FictionBagaimana bisa seorang gadis yang terkenal dingin dan judes itu memiliki tipe cowok yang berbanding terbalik dengan sifatnya. Dan bagaimana bisa cowok manja,childish,dan cengeng bisa dengan mudah menakhlukkan hati seorang gadis yang bahkan sangat ia...