Sinar matahari pagi menyelinap masuk menerangi sebuah kamar mewah yang berisikan dua sejoli yang sedang tertidur dengan posisi kepala sipria berada dibelahan dada siwanita.
Eughh
Lenguh siwanita saat merasa silau akibat sinar matahari tadi. Kepalanya menunduk, menatap kekasihnya yang masih asik bergelut dengan alam mimpinya.
"Afa sayang, bangun yuk udah siang loh" ujar Wizzy lembut sambil mengusap pipi putih Rafa.
Rafa menggeliat tak nyaman kemudian dengan perlahan membuka matanya.
"Mandi yuk" ajak Wizzy mulai beranjak dari tidurnya.
"Mandiin" rengek Rafa sambil sesekali mengucek matanya.
"Yaudah hayuk" Rafa berjalan sempoyongan menuju kamar mandi. Melihat Rafa yang berjalan dengan sempoyongan, membuat Wizzy geram sendiri.
Wizzy dengan cepat langsung menggendong Rafa menuju kamar mandi.
20 menit sudah terlewati, kini Wizzy keluar kamar mandi dengan masih menggendong Rafa yang rupanya masih memejamkan matanya.
Wizzy merebahkan tubuh Rafa diatas kasur king sizenya kemudian menaburi minyak telon keperut Rafa yang rata alias tidak sixpack sama sekali.
Setelahnya, Wizzy memakaikan seragam sekolah ketubuh Rafa kemudian meyisir rambut Rafa sampai rapi.
Selesai dengan urusan Rafa, Wizzy kembali memasuki kamar mandi hanya sekedar untuk gosok gigi dan cuci muka.
"Nah, gini aja dah cakep gua. Gx usah mandi" gumam Wizzy sambil menatap pantulan dirinya dicermin.
Wizzy keluar dari kamar mandi kemudian segera berganti pakaian. Menyisir rambut panjangnya asal, mengoleskan bubuk bedak bayi milik Rafa kewajahnya kemudian tanganya beralih mengambil lip balm untuk ia oleskan dibibirnya.
Matanya melirik kearah Rafa yang masih asik tertidur, kaki jenjangnya dibawa berjalan menghampiri si manis, kemudian memakaikan lip balm tadi pada bibirnya juga.
"Eughh, iji ini apa" tanya Rafa merasa terusik dengan gerakan Wizzy.
"Kasih lip balm, bibirmu pucat sayang" jelas Wizzy. Rafa hanya mengangguk, kemudian terduduk mencoba mengumpulkan nyawanya yang masih setengah.
"Dah selesai, yuk kita berangkat"
"Gendong" Rafa merentangkan kedua tanganya kearah Wizzy dan dengan senang hati Wizzy langsung menggendong Rafa ala koala.
🐰🐰🐰
Sesampainya disekolah, Wizzy turun dari mobil beserta dengan Rafa yang langsung berdiri disampingnya.
Mereka berjalan santai melewati koridor dengan tangan Wizzy yang merangkul pundak Rafa possesive, mengacuhkan ocehan para siswa yang menggunjing mereka.
"Afa kekelas duluan ya, soalnya iji mau ketoilet dulu" ucap Wizzy kemudian beranjak pergi setelah mendapat anggukan dari Rafa.
Rafa kembali berjalan santai karena saat itu ia sudah hampir sampai kekelasnya.
BrakkNamun sepertinya kesialan sedang berpihak pada Rafa karena ia tak sengaja menabrak seorang siswi yang saat itu sedang membawa tumpukan buku pelajaran.
"Eh, maaf ya maaf. Rafa nggak liat tadi" sesal Rafa sambil berjongkok, menata kembali buku-buku yang berjatuhan.
"Iya, nggak papa. Gue juga salah tadi gx liat soalnya ketutupan buku" ujar siswi itu tak kalah sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect boyfriends (END)
Teen FictionBagaimana bisa seorang gadis yang terkenal dingin dan judes itu memiliki tipe cowok yang berbanding terbalik dengan sifatnya. Dan bagaimana bisa cowok manja,childish,dan cengeng bisa dengan mudah menakhlukkan hati seorang gadis yang bahkan sangat ia...