Dimalam harinya, lebih tepatnya dimansion kebanggaan keluarga Raksana. Terlihat seorang remaja yang sedang meringkuk diatas kasur king sizenya.
Suasana mansion besar itu terasa sangat sepi dan sunyi karena memang disana hanya ada Rafa dan beberapa maid. Kedua orang tua Rafa masih sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.
"Tuan muda mau saya bawa kerumah sakit? Saya akan menyiapkan ruang pribadi dirumah sakit untuk tuan muda" tawar salah satu maid yang merasa tak tega melihat tuan mudanya meringkuk tak berdaya dikasur sendirian.
Tadi maid itu sempat menghubungi kedua orang tua Rafa, tapi mereka sama-sama sibuk.
"Ng-nggak bi, A-fa mau I-ji" tolak Rafa terbata-bata. Dadanya sakit, bahkan untuk berbicara saja rasanya tambah menyakitkan.
Rafa dengan perlahan mencoba mengambil ponselnya dan menelfon sang kekasih. Bukankah Wizzy sudah berjanji akan menemaninya jika kedua orang tua Rafa pergi. Tapi ini kenapa Wizzy sama sekali tak menunjukkan kedatanganya?
"Halo"
"I-ji kenapa ng-nggak kesini"
"Oh, maaf fa iji lagi ada urusan penting. Besok deh iji temenin afa ya, janji"
"Ta-
" udah dulu ya sayang, good night"
Tut
Telfon terputus sepihak bahkan Rafa belum menyelesaikan ucapanya.
Ting
Suara chat masuk dari nomor tidak dikenal. Rafa segera membuka notifikasi itu dan ternyata kiriman foto.
Betapa terkejutnya Rafa saat melihat Wizzy yang sedang berada digendongan seseorang sambil tertawa difoto itu. Dan taukah kalian siapa seseorang itu? Dia itu RIKO.
Brukk
"Astagfirullah tuan muda" teriak maid saat melihat tuan mudanya sudah terjatuh dilantai dengan wajah pucat serta pipi yang sembab.
🐉
Sedangkan disisi lain, terlihat dua sejoli yang sedang bersenda gurau disebuah pasar malam. Mereka terlihat nampak serasi dengan sang wanita yang berada digendongan sang pria.
"Eh rik, bentar-bentar ada telfon" ujar Wizzy kemudian turun dari gendongan Riko.
"Hallo bi, ada apa? "
"Hallo non, saya mau kasih tau kalau tuan muda sedang drop dan sekarang berada dirumah sakit"
"APA! RAFA DROP? kok bisa sih yaudah saya nyusul sekarang"
Tut
Wizzy langsung mematikan sambungan telfon tadi dan dengan wajah yang terlihat panik, ia segera berlari meninggalkan pasar malam meninggalkan Riko yang masih terlihat kebingungan.
Sesampainya dirumah sakit, Wizzy segera berlari memasuki koridor dan meninggalkan motor sportnya terparkir sembarangan diluar. Tak apa, toh itu rumah sakit milik keluarga Raksana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect boyfriends (END)
Teen FictionBagaimana bisa seorang gadis yang terkenal dingin dan judes itu memiliki tipe cowok yang berbanding terbalik dengan sifatnya. Dan bagaimana bisa cowok manja,childish,dan cengeng bisa dengan mudah menakhlukkan hati seorang gadis yang bahkan sangat ia...