Keesokan paginya, seperti yang sudah dijanjikan oleh Wizzy, dia akan selalu menemani Rafa. Dia tidak mau kejadian seperti kemarin terulang kembali.
"Afa, bangun dah siang lo. Emang afa nggak sekolah? " ujar Wizzy lembut sambil mengelus pipi gembul milik Rafa membuatnya sedikit menggeliat dan mengeratkan pelukanya pada Wizzy.
Wizzy hanya bisa tersenyum melihat tingkah kekasihnya itu. Ini adalah perlakuan yang sangat ia dambakan dari seorang Rafa sejak dulu. Yap, sejak masuk kelas 10 Wizzy sudah menyukai Rafa.
"Mandiin ya" pinta Rafa sambil mendongak, dan menampilkan puppy eyesnya yang membuat Wizzy tak bisa menolak.
Wizzy bangkit dari kasur king size plus dengan Rafa yang masih setia dalam pelukan Wizzy.
🐲🐲
Butuh waktu sekitar 15 menit untuk Wizzy dan Rafa bisa sampai disekolah. Sesampainya mereka disana, sudah banyak siswa siswi yang bergunjing.
Ada yang mendukung, ada juga yang menghina. Jelas, itu membuat Rafa sedikit malu sekaligus takut. Dan Wizzy yang sudah kehabisan stok kesabaran karena melihat Rafa menunduk, langsung menatap tajam kearah para gerombolan siswa yang tadi menggosipi mereka.
Sontak gerombolan siswa siswi tadi langsung menunduk takut dan mengucapkan beribu ribu kata maaf.
Wizzy sama sekali tak mengindahkan mereka. Sekarang ia fokus pada Rafa yang masih menunduk.
"Afa kenapa nunduk?" Tanya Wizzy lembut sambil menangkup kedua pipi Rafa.
"Afa takut" cicit Rafa membuat Wizzy kembali mengeraskan rahangnya.
"Afa nggak usah takut, kan ada iji disini yang bakal jagain afa" ujarnya kemudian kembali merangkul Rafa sampai dibangkunya.
Disana juga sudah ada Daren yang terlihat sibuk bermain game online. Dibelakangnya juga sudah ada Dinda yang nampak sedang mengerjakan tugas sekolah.
"Pagi bang" sapa Rafa riang. Daren yang baru mengetahui kedatangan Rafa pun langsung mematikan ponselnya dan tersenyum kearah Rafa.
"Pagi juga. Sini duduk sama abang" ujar Daren sambil menepuk pahanya memberikan kode untuk Rafa duduki. Sedangkan Wizzy sudah duduk santuy dikursinya sambil bermain game online.
Rafa dengan semangat langsung duduk dipangkuan Daren kemudian menyenderkan kepalanya didada Daren.
"Ululu, dah lama banget sih, kamu gx manja-manjaan sama abang" goda Daren sambil menciumi pucuk kepala Rafa yang berbau strawberry itu.
"Abang sih, ngejauh mulu" jawab Rafa sontak membuat Daren membeku. Benar kata Rafa, beberapa hari ini memang sikap Daren berubah. Bahkan Daren sendiri juga merasakan perubahan itu.
"Iya maaf, nggak abang ulangi deh" ucap Daren kembali. Tak selang beberapa lama, akhirnya bel berbunyi dan guru sudah memasuki ruang kelas. Rafa juga sudah kembali duduk dikursinya.
🐲
Bel istirahat berbunyi dan semua siswa SMA RAKSANA berhamburan menuju kantin untuk memberi makan perut mereka yang sudah mulai keroncongan.
Begitu juga dengan Rafa. Saat ini dia sedang duduk dikursi kantin bersama dengan Daren yang sudah duduk disampingnya. Sedangkan Wizzy? Dia tadi bilang ada urusan dan menitipkan Rafa pada Daren.
"Raf, gue mau ngomong" ucap Daren tiba-tiba menjadi serius. Rafa yang sedang makan pun akhirnya menghentikan acara makanya kemudian menatap Daren lekat.
"Wizzy nggak cinta sama lo. Dia cuma manfaatin lo doang" seketika itu juga jantung Rafa seperti berhenti berdetak untuk sesaat.
"Abang jangan boong. Rafa tau kok Iji sayang sama afa" bela Rafa lengkap dengan cairan bening yang siap tumpah dipelupuk matanya.
"Kalo lo nggak percaya, ayo ikut gue"
🐲
Wizzy saat ini sedang berjalan menuju gudang belakang sekolah yang tak lain adalah markas kelompoknya.
Tadi dia mendapat kabar dari Dinda kalau Zaki sudah pulih dan sudah masuk sekolah. Meskipun Zaki bersalah, tapi dia tetaplah sahabat Wizzy, dan Wizzy menyayanginya seperti saudara sendiri.
"Hai ki, dah sembuh lo" sapa Wizzy kemudian menjatuhkan dirinya kesofa samping tempat duduk Zaki.
"Udah dong, gue gitu loh" ujar Zaki menyombongkan diri. Dah yah, semua berjalan lancar seperti biasa tanpa adanya rasa canggung.
Pembicaraan terus berlanjut sambil diselingi canda tawa antara keduanya. Mereka sama sekali tak mengetahui jika ada dua sosok yang saat ini sedang mengawasi mereka.
Yap, sosok tersebut adalah Daren dan Rafa yanh sudah mulai berkaca-kaca.
"Wizzy nggak pernah suka sama lo fa, dia cuma manfaatin lo. Dia itu sukanya sama Zaki. Liat aja tuh, dia bahkan ketawa-tawa sama orang yang bahkan pernah bikin lo kritis dirumah sakit. Itu tandanya dia nggak peduli sama lo fa" ujar Daren mengompori lengkap dengan senyum smirk miliknya.
Rafa hanya diam sambil melihat apa yang kekasihnya lakukan. Setelah itu dia berbalik dan berlari sekuat mungkin meninggalkan Daren yang sudah tersenyum penuh kemenangan.
"Sorry fa, tapi gue gx suka liat lo bahagia"
TBC
Oke oke, jangan lupa vote nya guys.
Komen juga jangan lupa
Salam sayang dari aku, manusia biasa
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect boyfriends (END)
Teen FictionBagaimana bisa seorang gadis yang terkenal dingin dan judes itu memiliki tipe cowok yang berbanding terbalik dengan sifatnya. Dan bagaimana bisa cowok manja,childish,dan cengeng bisa dengan mudah menakhlukkan hati seorang gadis yang bahkan sangat ia...