MPB 21

13K 903 96
                                    

Hari-hari terlewati begitu cepat, sampai tak terasa sudah satu bulan setelah kejadian itu. Dan selama itu pula Rafa semakin berubah menjadi pendiam membuat Wizzy sedikit merasa khawatir.

Seperti sekarang, Wizzy duduk dikursi tepat disamping Rafa. Menyuruh Daren untuk pindah kursi denganya. Jadi Daren duduk bersama dengan Dinda.

"Afa kenapa akhir-akhir ini jadi diem mulu hmm? Iji ada salah sama afa? " tanya Wizzy sambil mengusap rambut Rafa lembut.

Tak ada jawaban dari sang lawan bicara. Rafa masih setia menatap lurus kedepan. Masih memikirkan perasaanya dan firasatnya bahwa ia akan kehilangan sesuatu yang sangat ia sayangi. Namun entah apa itu, hanya Rafa yang tahu.

Merasa diacuhkan, Wizzy langsung mengangkat tubuh Rafa dan duduk dipahanya.

Wizzy kemudian mengecup kedua mata Rafa dan kedua pipinya. Tak tahu jika ada seseorang yang sedang menggeram marah dibelakang namun segera diganti dengan senyum smirk yang cukup mengerikan.

"Afa, iji nanya kok dicueki. Iji ada salah? Afa ngomong dong sayang" ujar Wizzy lagi.

"Iji jangan ninggalin afa ya" jawaban Rafa sontak membuat Wizzy sedikit terkejut.

Wizzy segera memeluk Rafa dan menenggelamkan wajah Rafa keceruk lehernya.

"Iji janji gx bakal ninggalin afa" setelah itu, bell masuk berbunyi dan Rafa segera duduk kembali kemejanya.

🐾

Guru bahasa indonesia itu memasuki kelas membuat Wizzy memutar bola matanya malas. Dan dia juga sudah memiliki rencana, lima menit lagi ia akan mengajak Rafa bolos pelajaran.

Namun sepertinya rencananya itu hangus karena guru tersebut memberikan sebuah kabar yang tak pernah Wizzy pikirkan.

"Baik anak-anak, hari ini kalian akan kedatangan teman baru, pindahan dari bandung" ujar guru itu kemudian mempersilahkan murid baru itu untuk masuk.

Dan betapa terkejutnya Wizzy saat melihat rupa murid baru itu. Orang yang selama ini sudah ia coba lupakan dan sekarang ia datang lagi.

"Riko" gumam Wizzy pelan kemudian tanpa ia sadari ia menyunggingkan senyumnya. Dan tanpa ia sadari pula Rafa mendengar ucapanya dan jujur hatinya sangat sakit.

Tatapan yang biasanya hanya tertuju padanya, kini beralih tertuju pada lelaki tampan berkulit putih dan berbadan kekar itu.

"Silahkan perkenalkan nama kamu" suruh guru itu

"Perkenalkan nama saya Riko Alamsyah. Pindahan dari bandung" ucap siswa tadi yang diketahui bernama Riko.

Banyak siswi yang berteriak kagum kearah Riko. Bagaimana tidak, tubuh tegap, kulit putih bersih, wajah tampan.

Abang ama eneng aja bang

Pangeranku dateng

Pangeran kodok, gantengan juga gue

Ya allah, cintaku datang

"Diam" bukan guru yang berucap, melainkan Wizzy. Ia tak suka miliknya diteriaki banyak orang. Eh tunggu, miliknya?

My Perfect boyfriends (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang