𝐌𝐞 𝐀𝐅𝐓𝐄𝐑 𝐘𝐨𝐮

Chapter 60 • Kepingan Puzzle

BANGUN TIDUR KU TERUS TIDUR 🤓
•
•

Sebelum itu pastikan kasih ⭐️⭐️⭐️BINTANGNYA ⭐️⭐️⭐️ untuk mendukung cerita ini dan klik video di atas ☝🏻☝🏻

Selamat baca~

•••

Jika ini memang benar cinta, mengapa rasanya begitu menyiksa?
- Senja Lestari

●●●

Brengsek.

Hanya kata itu yang terus menari-nari di benak Noah beberapa hari belakangan ini. Ia marah, kesal, kecewa, dan frustrasi. Semuanya becampur aduk dan membuat hari Noah menjadi sangat buruk. Terima kasih untuk itu. Noah benar-benar kesal.

Manusia brengsek mana yang berani melakukan itu pada Senja?

Noah terus menanyakan itu pada dirinya sendiri. Membuat benaknya sendiri lelah dalam menjawab pertanyaan itu. Ia tahu semuanya, Noah tahu Senja berbohong padanya sejak malam itu. Noah juga tahu alasan mengapa Senja berbohong padanya.

Semua karena kedua insan yang paling berharga di hidup perempuan itu. Mereka yang tidak lain ialah ayah dan nenek Senja.

Awalnya Noah tidak tahu, namun saat Senja terus meminta padanya agar menjauhkan semua masalah ini dari nenek dan ayah perempuan itu, saat itulah Noah menyadari semuanya. Noah sadar jika Senja terlalu sayang pada Ditya dan Larasti sampai-sampai perempuan itu rela memberikan semuanya.

Noah tahu jika Ditya dan Larasti juga yang menerima transplantasi mata ini di belakang Senja.

Namun, yang Noah tidak tahu adalah siapa dalang di balik semua ini. Dalang sebenarnya. Dalang yang menawari transplantasi tersebut. Noah yakin jika Ditya dan Larasti juga tertipu atau mungkin bisa dibilang terhasut dengan semua ini. Karna Noah tahu yang diinginkan oleh kedua orang itu hanyalah kebahagian Senja, seorang anak dan cucu.

"Fuck," desis lelaki itu pelan. Sembari memijat pelan keningnya, Noah menatap layar laptopnya dengan pandangan kosong. Seketika tangisan Senja kembali mendatangi benaknya, membuat Noah memejamkan mata dengan dahi mengernyit tidak nyaman.

Noah takut.

Tidak bisa dibohongi sebagian besar dirinya hancur sehancurnya melihat kondisi Senja kemarin. Dirinya begitu takut memikirkan hal-hal bahaya yang hendak Senja lakukan. Warna pada mata Senja hilang dan Noah benci hal itu.

"Gimana sama Annabeth?"

Suara Alex terdengar, berhasil membuat Noah langsung membuka matanya kesal dengan pelan. Seakan tidak puas, sahabatnya itu kembali menambahkan, "Dia bisa menjadi kunci utama kita memecahkan semua ini. Dia orang pertama yang tahu masalah ini. Lo harus cari cara untuk gali informasi dari dia, Bro."

Noah menggeram pelan. "Lo pikir gue nggak ngelakuin itu? Hari ini gue biarin dia nempel-nempel ke gue cuma buat yakinin dia kalau gue udah nggak dekat sama Senja," balas Noah dengan nada kesal.

Alex mendesah pelan. "Terus, hasilnya?"

Kali ini Noah diam sebentar. Kedua mata lelaki itu memincing tajam, seolah sedang menyalurkan kekesalannya yang semakin bertumbuh. "Gagal. Senja tiba-tiba datang, dan ... dan dia ...." Noah
mengusap wajahnya kasar.

Melihat itu Alex ikut pusing dibuatnya. Baru pertama kalinya ia melihat Noah frustrasi seperti ini. Biasanya lelaki itu menemukan semua cara untuk menyelesaikan masalahnya. Namun entah mengapa, kasus kali ini tertata begitu rapi dan misterius.