𝐌𝐞 𝐀𝐅𝐓𝐄𝐑 𝐘𝐨𝐮

Chapter 43 • Kembali Berteman?

Jangan lupa ya kasih 🔴 VOTEEEE 🔴 hehe ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ dulu sebelum baca. Nggak bakal rugi kok! ☺️☺️

⭐️💬

Untuk menambah suasana coba dengarin lagu di atas ya biar makin mantep 🥰🥰 🎧🎧

Maaf kalau masih banyak TYPO nya. Diusahakan kedepannya akan jauh lbh baik! 🙏🏻🙏🏻

now playing :
You Are In Love - Taylor Swift

•••

Kau yang pergi saat hatiku penuh denganmu. Tapi kini? Kau juga yang memintaku kembali saat hati ini sudah hampir melepaskanmu.
- Noah Diwatama

Langit yang cerah seakan ikut mencerahi perasaan lelaki dengan rambut berantakan itu. Kedua matanya terpenjam dengan kaki yang melompat kecil sembari menyusuri halaman rumah sakit. Tangannya yang memegang bucket bunga mampu membuat orang-orang yang di sekitarnya penasaran dan teralihkan.

Wajah tampan namun diliputi kedinginan, tubuh yang memanjakan hati, dan pastinya senyum yang tak kalah menawannya membuat kaum hawa akan terpicut. Satu kata bagi mereka yang tak mengenalnya, sempurna! Perfect!

Lain dengan sang lelaki yang tak kunjung menghentikan senyumnya sejak kemarin. Masih tertanam jelas di benaknya mengenai perkataan Senja yang mampu membuatnya merasakan sebuah sensasi memabukan. Membuat dirinya gila. Bahkan sampai di rumah pun senyum tak kunjung luntur dari wajahnya.

Akhirnya langkahnya sudah tiba tepat di depan pintu kamar rawat milik Senja. Noah menarik napas dalam-dalam sebelum menjatuhkan pandangannya ke bawah-tangannya yang sedang memegang bucket bunga. Dengan senyum yang tak kunjung luntur, Noah segera memasuki ruangan itu dengan cekatan, berusaha memberikan kejutan.

Namun, alih-alih memberikan kejutan, justru dirinya yang dikejutkan. Mata Noah mendelik tepat menemukan pemandangan yang tak ia harapkan. Sementara dirinya yang terbeku di ambang pintu, tiga orang yang ada di ruangan itu ikut terheran mengapa sosok yang baru saja masuk itu hanya diam dengan mata yang membelo.

Terutama untuk Senja, yang saat ini sedang berada dalam setengah rangkulan seseorang. Tepatnya seseorang itu adalah David. Lelaki itu bersama dengan temannya tiba-tiba menjenguknya tanpa undangan. Tidak berhenti di situ, Senja menemukan David yang begitu shock dan seperti anak anjing yang baru bertemu pemiliknya setelah sekian lama.

Meskipun belum selesai dari keterkejutannya, Noah memaksa tubuhnya untuk bergerak. Dalam sekali gerakan lelaki itu segera menghentakkan tangan Dave yang sedang merangkul Senja. Kedua matanya berkilat tajam, tidak cocok dengan lelaki itu yang sedang memegang bunga yang indah.

"Ngapain ke sini?"

Nada tak ramah yang diberikan Noah seketika membuat Dave ikut tersulut. Kedua alis lelaki itu menekuk tajam. "Emang ada larangan yang bilang gue nggak boleh ke sini?"