Chapter 26 • Roda Tiga

441 48 8
                                    

Selamat pagi semuaaaaaaa 😁

Jangan lupa ya kasih 🔴 VOTEEEE 🔴 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️  dulu sebelum baca. Nggak bakal rugi kok!

⭐️💬. Untuk menambah suasana coba dengarin lagu ya biar makin mantep 🥰🥰 🎧🎧.

Maaf kalau masih banyak TYPO nya. Diusahakan kedepannya akan jauh lbh baik! 🙏🏻🙏🏻

Selamat membaca 🧸 :}

now playing :
One Direction - Perfect

•••

Slowly, i'm falling for you.
- Noah Diwatama

Angin kencang entah mengapa selalu berhasil membuat senyum di wajah perempuan berambut coklat terang itu mengembang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angin kencang entah mengapa selalu berhasil membuat senyum di wajah perempuan berambut coklat terang itu mengembang. Entahlah, rasa tenang selalu melingkupi hati Senja setiap angin mulai menerpa lembut bagian tubuhnya. Rasanya begitu menyenangkan dan melegakan hati Senja.

Mungkin jika manusia mempunyai kekuatan, Senja berharap bisa memiliki kemampuan terbang. Memang pikiran yang kanak-kanak, tapi entah mengapa Senja benar-benar ingin terbang di atas udara. Rasanya setiap angin yang menerpa tubuhnya itu memberikan akses Senja untuk bebas dari masalah yang ada.

Seperti burung yang terbang bebas di udara.

Melompat-lompat kecil, Senja mulai menelusuri perkarangan kampusnya. Sejak dulu Senja penasaran bagaimana bentuk bangunan kampusnya. Apa besar dan megah seperti yang selalu Senja bayangkan? Atau mungkin warnanya yang keren dan memanjakan mata? Hm, di antara semua itu, hal yang paling Senja syukuri adalah ia bisa menapakan kakinya sampai saat ini.

Tentu Senja tidak menyangka ia bisa sejauh ini. Karena saat Senja kehilangan kakak dan ibunya, bisa dibilang Senja mengalami depresi berat. Senja terlalu takut menghadapi kenyataan yang telah ia alami. Namun, semakin lama, Senja tidak masalah dengan hal itu sama sekali. Justru, sekarang Senja sudah sangat terbiasa dengan semuanya. Mulai dari pembicaraan yang selalu mengarah ke arah yang sama. Lalu, bagaimana orang-orang memperlakukannya. Dan mungkin hal yang paling parah Senja lalui itu saat ayahnya datang mengambil ijazah milik Senja. Saat itu Senja tidak sengaja mendengar seseorang yang membicarakan hal buruk mengenai ayahnya.

Dan sayangnya, saat itu Senja belum sembuh sepenuhnya. Ya, dulu sehabis ia kecelakaan, Senja sempat menderita PTSD yang cukup parah. Hampir setiap malam setelah berbulan-bulan kejadian itu berlalu, mimpi buruk terus menghampiri dirinya. Seakan tidak cukup puas membuat Senja yang sudah sangat menderita. Senja trauma berat akan banyak hal.

Sampai akhirnya, di saat itu Senja melampiaskan semua emosi yang sedari dulu ia pendam pada anak perempuan itu. Senja bahkan hampir membuat gadis itu dirawat selama berhari-hari. Itulah yang membuat Senja selalu takut dalam mengontrol emosinya dan mulai membiarkan orang-orang menjaga jarak dengan dirinya.

𝐌𝐞 𝐀𝐅𝐓𝐄𝐑 𝐘𝐨𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang