𝐌𝐞 𝐀𝐅𝐓𝐄𝐑 𝐘𝐨𝐮

Chapter 31 • Kado Untuknya

Hi All!! Senja dan Noah udah balik nih! ☺️😙
•
•

Jangan lupa ya kasih 🔴 VOTEEEE 🔴 hehe ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ dulu sebelum baca. Nggak bakal rugi kok!

⭐️💬

Untuk menambah suasana coba dengarin lagu di atas ya biar makin mantep 🥰🥰 🎧🎧

Maaf kalau masih banyak TYPO nya. Diusahakan kedepannya akan jauh lbh baik! 🙏🏻🙏🏻

Selamat membaca 🧸 :}

•••

I don't uderstand why only you who can make me feel like this.
- Noah Diwatama

Waktu sudah menunjukkan pukul enam sore dan Senja masih terjebak di tengah-tengah tugasnya yang menumpuk. Senja menghela napas lelah. Tadi pagi dirinya benar-benar dibuat gila saat mengejar waktu.

Tepat saat Senja terusir, tanpa lama lagi ia langsung belari menuju kelasnya. Walaupun harus menaiki tangga yang cukup banyak, setidaknya rasa lelah Senja terbayarkan. Sepertinya keberuntungan sedang berpihak padanya. Dosen yang selalu mengajar Senja mendadak tidak masuk. Jadi asistennya lah yang menggantikan pria itu.

Dan yang lebih beruntungnya lagi, asisten dosen Senja itu tidak datang tepat waktu. Jadi, Senja bisa masuk ke dalam kelasnya dengan tenang dan sentosa. Walaupun begitu, tetap saja tugas yang diberikan oleh dosennya tetap gila. Benar-benar banyak.

Kini, Senja kembali memilih perpustakaan sebagai tempat belajarnya. Jika ia memilih mengerjakan di rumah, Senja tidak akan bisa fokus. Senja juga tidak tahu mengapa dirinya hanya bisa fokus belajar saat di kampus. Oleh karena itu, akhir-akhir ini Senja juga kerap pulang malam akibat tugas menumpuk yang diberikan oleh dosen-dosennya.

Alasan lain mungkin karena fasilitas-fasilitas yang tersedia jauh lebih lengkap di kampus dibandingkan di rumahnya. Jika di rumah, Senja hanya bermodal alat perekam dan buku miliknya, jauh berbeda dengan fasilitas di kampusnya.

Memilih kembali fokus, Senja mulai mendengarkan secara terperinci ajaran yang terdapat dalam alat perekamnya itu. Jujur saja, kepala Senja rasanya ingin pecah sekarang. Sudah lebih dari tiga jam Senja hanya duduk dengan telinga yang mendengarkan suara-suara monoton tersebut. Badannya sangat kaku dan pegal.

Senja menghentikan rekaman tersebut sebentar kemudian beralih merenggangkan tubuhnya. Telinganya seketika berdenging. Hal itu sukses membuat Senja meringis pelan. Mungkin karena terlalu lama memakai dua benda kecil itu. Kepalanya juga mulai nyut-nyutan. Astaga, sepertinya ia sudah terlalu lama belajar. Kepalanya sekarang seperti ditekan-tekan.