Chapter 8 • Serigala dan Domba

621 92 22
                                    

Hi semuaaaa 👋🏻👋🏻💓
Maaf ya baru update. Hehe.
Nah sebelum baca jangan lupa klik vote nya dulu ya!! ⭐️⭐️⭐️⭐️

Selamat membaca~~
⭐️💬

•••

There is no love in this world.
- Noah Diwatama

"Oke, semuanya udah ngerti?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oke, semuanya udah ngerti?"

Keempat orang tersebut mengangguk, membuat Stella menghembuskan napas lega. Akhirnya setelah bekomat-kamit cukup lama, idenya bisa masuk juga ke otak empat insan itu.

"Berarti kita cuma butuh satu orang cowok lagi, 'kan?" tanya Vera dengan wajah yang menampakkan kelelahannya. Sekarang waktu hampir menunjukkan lima sore dan sungguh, mereka semua kelelahan.

"Yup! Dan kalau bisa, kita rekrut yang lumayan menarik, biar bisa tarik perhatian orang banyak."

Mendengar itu, seseorang berdecak senang. "Masalah itu biar gue aja yang urus. Gue tau siapa yang cocok masuk ke tim ini lagi." Dave tersenyum tengil dengan mata memikirkan sesuatu yang jahil.

Kedua alis Stella terangkat tinggi. "Oh, ya? Bagus deh kalau gitu. Kita tinggal siapin untuk hari-H dan ... oh, satu lagi!" Stella menepuk dahinya lupa dan melanjutkan, "acara kita nanti harus berpasangan. Iya, itu yang paling penting."

Ide baru itu berhasil menangkap perhatian empat orang yang ada di sana. "Berpasangan? Lo seriusan, La?" Vera memandang ragu ketuanya itu. Firasatnya seketika memburuk, terutama ketika melihat senyum mengerikan perempuan itu.

Stella mengangguk pasti. "Serius, lah! Kalau gitu, gimana kalau kita tentuin pasangannya sekarang aja?" Tidak ada yang menjawab. Hal itu membuat Stella langsung mengambil keputusan secara pihak. "Oke. Setuju ya. Pertama, siapa yang mau sama Noah?"

Mendengar namanya yang terpanggil pertama, Noah langsung mendelik dengan tajam. Namun, ia tidak memberikan komentar apa pun dan memilih tetap diam—menunggu siapa yang bersedia menjadi pasangannya. Walau begitu, matanya terpaku pada Senja yang masih saja diam di tempat tanpa mengeluarkan sekata apa pun.

Ngapain mikir lagi? Cepet pilih gue!

Keheningan yang melanda dan kecanggungan kuat membuat Stella tersenyum kikuk. Em, sepertinya ia salah memilih kadinat pertama. Terbukti dari tidak ada satu pun orang yang bereaksi. Baik Senja maupun Vera sama-sama menatap ke arah yang lain. Owh-owh, sepertinya ia benar-benar salah pilih nominasi.

"Ha—haha .... Oke, gue salah," aku Stella canggung kemudian menepuk tangannya kencang, "kalau begitu gue balik, siapa yang bersedia buat jadi pasangan Senja?!" lanjutnya sambil berseru lantang.

𝐌𝐞 𝐀𝐅𝐓𝐄𝐑 𝐘𝐨𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang