Chapter 6 • Perjanjian

673 88 23
                                    

Sebelum membaca jangan lupa kasih VOTE nya dulu yaaa. Terima kasihh.

Selamat membaca semuanya 💓

•••
Selamat telah masuk ke dalam gelapnya hidupku.
- Noah Diwatama

Mereka akhirnya berhenti di sebuah mall terkenal di salah satu kota mereka tinggal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka akhirnya berhenti di sebuah mall terkenal di salah satu kota mereka tinggal. Mall yang hanya membuka toko-toko kelas ke atas. Meski begitu, sedari tadi Senja mati-marian menahan rasa lelahnya. Sedari tadi Senja mengusap matanya. Jujur, ia sangat lelah. Apalagi suasana dingin dari mobil yang membuat matanya ini semakin memberat.

       "Maaf, tapi kita mau ngapain, ya?" tanya Senja penasaran. Sedari tadi Senja hanya dibawa keliling di sebuah bangunan luas yang sepi.

       Noah berdecak sembari melanjutkan langkahnya. "Nggak usah banyak bacot. Ikutin gue aja."

       Senja mengulum bibirnya kecewa. Sepertinya kata bacot adalah kata favorit lelaki itu. "Tapi ini udah terlalu malam, nanti ayahku khawatir," ucapnya tak sepenuhnya berbohong. Alasan lainnya karena saat ini kaki Senja sudah terlalu sakit untuk diajak berkeliling.

       Mata Noah melototi perempuan itu tanpa Senja ketahui. "I don't give a shit. Lo harus ikut gue atau gue tinggal."

(Nggak peduli)

       Garis bibir Senja menekuk ke bawah. Sekarang ia sudah tidak takut dengan ancaman itu. "Tapi sayangnya ini udah kedelapan kali kamu ngomong itu dan aku tetap nggak ditinggal kok."

        Kali ini, Noah behasil dibuat melongo mendengar balasan nyolot dari perempuan itu. "Oke. Lo yang nyalain api gue, ya," ucap Noah memperingati.

        Mendengar itu, alih-alih takut, Senja justru tertawa pelan. Tawa yang membuat Noah memberikan tatapan tajam mematikan. "Emangnya aku korek api? tawa Senja seketika membesar. "Ternyata Noah bisa ngelucu, ya." Terkekeh geli, Senja menggeleng-geleng. Lain dengan Noah yang berhasil dibuat tersulut semakin jadi dengan kelakuan Senja. Apa perempuan itu bahkan mempunyai otak? Noah ragu.

       "Hm, lo yang mau." Setelah itu Noah benar-benar meninggalkan Senja sendirian. Ia sudah tidak peduli jika perempuan itu tersesat atau bahkan hilang. Tidak peduli jika perempuan itu tersesat dan tidak ditemukan selamanya di tempat ini.

       Siapa suruh menantang Noah Diwatama?

       Berbeda dengan Senja yang panik menyadari jika dirinya benar-benar ditinggal kali ini. Dengan cepat ia menelusuri jalan dan mempertajam pendengarannya. Tidak ada suara. Senja tidak bisa mendengar suara Noah lagi. Sebenarnya Senja bisa melihat samar-samar. Senja tidak sepenuhnya tidak bisa melihat. Ia masih bisa melihat cahaya, atau bahkan bayangan sesuatu, namun Senja terkadang pusing jika memaksakan hal itu.

𝐌𝐞 𝐀𝐅𝐓𝐄𝐑 𝐘𝐨𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang