Chapter 57 • Fakta yang Tertinggal?

243 25 3
                                    

Yoo update nich! Bersama dua insan yang lagi kasmaran 😬😬

Sebelum baca kasih VOTE ⭐️⭐️⭐️ di pojok kiri bawah yaa. Nggak bakal rugi kok! ☺️☺️

Now Playlist 🎼🎼 :
It Will Rain - Bruno Mars

⭐️💬. Untuk menambah suasana coba dengarin lagu di atas ya biar makin mantep 🥰🥰 🎧🎧.

Maaf kalau masih banyak TYPO nya. Diusahakan kedepannya akan jauh lbh baik! 🙏🏻🙏🏻

•••

You made me addicted to you without me realizing it
- Noah Diwatama

You made me addicted to you without me realizing it- Noah Diwatama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gila, Senja ... muka lo pucet banget! Kayak orang mau mati!!"

     Mendengar pekikan tak disangka dari bibir Stella, Senja hanya bisa tersenyum lirih. Wajahnya pucat? Bahkan Senja tidak bisa peduli lebih jauh lagi tentang kesehatannya.

     "Masa sih ...? Kayaknya nggak pa-pa, deh, La," racau Senja mulai tak terkendali. Tawa sumbang keluar dari bibirnya dengan intonasi aneh.

     Stella, yang tidak pernah melihat Senja seperti ini mengernyitkan dahinya. "What the hell do you mean?" tanya Stella dengan lirih sebelum melanjutkan, "Oke, lo sakit—sakit banget. Dan gue yakin lo belum makan—seperti biasanya—jadi ayo makan sekarang."

     "Nggak bisa," balas Senja sembari menunduk. "Aku nggak bisa makan. Selalu muntah."

     "Ja ...?"

     "Perut aku sakit banget ...."

     Stella mendelik. "Ya udah ayo ke rumah sakit!"

     Pekikan Stella kembali dibalas oleh gelengan tenang Senja. "Nggak pa-pa, aku bisa tahan. Aku harus tahan." Senja menarik napasnya yang bergetar. "Lagi pula, aku pantas men—"

     "What the fu*k are you talking about?"

     Senja kembali memasang senyumnya. Perlahan dirinya bangkit dan mulai beranjak pergi. "Aku keluar dulu ya, La."

     Belum selesai mencerna pikirannya, Stella sudah lebih dulu ditinggalkan Senja. Matanya menangkap Senja yang berjalan dengan lunglai, seakan tulang perempuan tersebut terbuat dari sesuatu yang lunak.

     Lain dengan Senja yang masih terus mengerahkan seluruh tenaganya untuk mendatangi gedung Noah, napas panas keluar dari bibirnya. Sedari kemarin dirinya tidak bisa tidur untuk sedetik pun. Penyesalan, amarah, dan kekecewaan menjaganya seolah dia adalah putri dari sebuah kerajaan.

Belum lagi jika serangan panik mendatanginya tanpa diduga, hal itu sangat menyiksa Senja. Ini jauh lebih parah dibandingkan semuanya. Senja mengkonsumsi obat-obat itu jauh lebih banyak sebelumnya.

𝐌𝐞 𝐀𝐅𝐓𝐄𝐑 𝐘𝐨𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang